Omong-omong, di bagian bab gender itu ada yang salah.
Baby face nya diganti dengan sosok Yagura..
Soalnya kan Sasorinya nanti akan jadi teman sekelas entah kakak kelasnya Naru.Beberapa Minggu kemudian ...
"Baiklah, jam pelajaran sudah habis. Mari kita lanjutkan besok," ucap Asuma-sensei ketika bel istirahat berbunyi. Guru sejarah yang membosankan. "Oke, Anak-anak !?" Suara guru tersebut terdengar lantang.
"YA, SENSEI!!"
Kelas sudah sepi. Waktu istirahat telah di lanjutkan menuju jam pelajaran. Namun jamkos hadir di keseharian mereka karena para guru tengah menghadiri rapat. Katanya sih, ini berhubungan untuk wisuda kakak kelas mereka.
Bruk!
Naruto versi gadis berjalan masuk ke dalam kelas, tentunya setelah menghirup angin sejuk sebelum nantinya bakalan menghirup bau masam ketek teman sekelasnya. Yang mau pingsan cepat, silahkan kemari. Gantikan Naruto dan yang lain, teman-teman. Namun, hal itu tidak berlangsung lama ketika ia malah menabrak seseorang.
Keningnya yang tak berdosa menabrak dada yang begitu kejam karena memiliki tekstur yang keras. Dada nya siapa ini ? Kening nya yang suci harus merasa kan pening.
Awalnya, ia akan meminta maaf karena sudah menabrak tanpa melihat ke depan. Namun begitu tau siapa yang ia tabrak, keinginannya untuk meminta maaf ia tarik lagi.
Buat apa minta maaf sama si pantat ayam? Buang-buang waktu saja. Waktu adalah emas, dan Naruto tidak boleh menyia-nyiakan hal itu. Apalagi kronco nya Sasuke seperti orang menahan sembelit menatapnya dengan tajam di belakang sana.
Lo kira terlihat sangar gitu ? Nggak ! Mirip orang nahan tai !' batin Naruto sebal setengah hidup. Dengan wajah tak berdosanya, ia melenggang begitu saja. Melewati mereka tanpa harus mengatakan apapun. Biarkan Naruto menjadi orang dengan ekspresi triplek dulu. Siapa tau, Cool ye kan?
Tangannya di cekal oleh Gaara. Pria dengan ciri khas kantung mata yang tebal. Dengan kata lain seperti mata panda. Oke, ini mungkin memang kelewatan batas. Apakah mereka tidak tau kalau memegang kulit wanita yang bukan muhrim itu artinya haram !? Tapi kalau tentang dia yang berubah menjadi wanita itu bisa 'kita' diskusi kan baik-baik. ^^
Ehem. Sampai mana kita tadi? Oh, itu.
"Apa? Oh, itu. Ups, maaf." Kata Naru dengan seenaknya. Lalu menghempaskan tangan Gaara pada tautan dirinya. Ia tersenyum remeh, membuat Neji yang dibelakang Sasuke naik pitam. Lelaki itu berjalan cepat kearah mereka berdua lalu mencengkeram kerah baju Naru. Membuat seluruh mata memandang mereka.
"Dasar perempuan tidak tau malu! Sebagai anak baru, kau harus mengikuti peraturan disini! Bukannya meminta maaf, kau malah menyelonong santai setelah menyakiti teman kami!" seru Neji dengan suara yang keras.
Naru memutar pandangannya sejenak. Apa bocah buta ini tuli? Jelas-jelas ia sudah memberikan kata maaf.
Apakah ada kesalahan dia lagi setelah menabrak badan suci Sasuke yang terhormat? Yang sangat diidolakan oleh siswi disini?
Ew. Kalau dipikir lagi, ia menjadi jijik sendiri. Walau saat ia menjadi masih lakik, ia juga diidolakan oleh siswi di Suna. Walau kebanyakan mereka takut karena dia merupakan preman disana.
"Tuli? Jelas-jelas aku sudah meminta maaf."
"Kata 'Maaf' itu sama sekali tidak cukup!"
"Ya, jangan ngegas lah anjir!"
"Situ juga ngegas!"
Oke, abaikan perdebatan ini. Kita lanjut ke skenario selanjutnya.
Tangan Naru melayang. Awalnya mereka kira, anak itu bakalan menampar Neji karena sudah melakukan hal yang tak senonoh ke dirinya. Tapi--
"Lalu dengan hal apa? Haruskah aku membuka seragam di depan mu?" Ucap Naruto dengan santai. Namun ekspresi dinginnya menikmati raut terkejut dari si pendengar. "Menjual diriku agar bisa mendapat kan terimaan maaf dari temanmu itu? Ew. Memikirkannya sudah kelewatan batas, apalagi dirimu yang hanya sebatas siswa."
Perempatan siku-siku menjalar diwajah Neji. Secabul itukah dirinya di mata si gadis pirang? Naruto tersenyum remeh. "Kau itu hanya seorang pelajar dan beruntung lahir di keluarga yang sangat kaya raya, Neji-san. Tapi, yang kaya kan cuman orangtua mu. Bukan dirimu, jadi tidak perlu ngegas dan memerintah sesuka hati. Kau hanya pangeran disini, sekolah ini. Tapi bukan pangeran di luar sana. Aduh, aku kalau jadi kau.. aku bakalan sangat malu."
DUAAK!!
Lutut Naru menyikut perut Neji yang tidak ada pertahanannya. Dia tampak kesakitan, hanya gara-gara si gadis pirang yang tampaknya bisa menghancurkan prioritas nya. Persetan dengan itu semua.
Yang hanya bisa ia lakukan sekarang adalah terkapar di lantai kelas. Kalau boleh jujur, itu menyakitkan. Membuat nya ingin memuntahkan sarapan yang ia makan tadi.
"Duh, tuan ganteng. Jangan pernah sekalipun meremehkan perempuan dong. Gini-gini mereka kebanyakan pernah menjadi gigolo." Kata gadis itu yang membuat semua laki-laki disana memucat.
*****
Berita tentang Neji di permalukan tersebar ke segala penjuru sekolah. Berita demi berita, hoax demi hoax tentang Naru dimuat kan di majalah sekolah. Oho, dan karakter utamanya ? Ya, makan dikantin alias sama sekali tidak peduli.
"Na-naru -Chan.. apa kamu tidak merasa gelisah dengan berita ini?" Hinata bertanya sambil menyantap jus apel nya. Di sela kenikmatan Naru akan Ramen yang ia pesan, hanya dibalas dengan angkat bahu.
"Aku tidak takut."
"Berita sekolah ini jangan dianggap enteng." Kata Tenten dengan wajah serius, diangguki oleh Ino yang sibuk dengan ponselnya.
"Enam bulan yang lalu, ada anak baru pindah kesini. Kalau nggak salah, namanya itu Yui. Yui apa, ya? Yui Komori? Apapun itu, intinya dia manis dengan rambut bewarna pirang yang terlalu pucat. Awalnya sih baik-baik aja selama dia sekolah disini, tapi pas dia bermasalah dengan salah satu geng disini ia mendapatkan masalah besar. Dan hidupnya tidak tenang."
Alis Naruto mengernyit. Ia merasa tertarik dengan cerita Ino.
"Oh, ya? Apa itu?"
"Kamu tau Sakura?" Tanya Tenten. Naruto menggangguk. Siapa yang tidak kenal dengan gadis manis rambut gulali itu? Oh, manis? Sayang hatinya busuk. Tidak semanis wajahnya, ia bagaikan duri.
"Yui mendapatkan masalah setelah tidak sengaja menyiram Sakura dengan kuah ramen. Keesokkan harinya, majalah tentang dirinya yang menyiram Sakura itu tersebar kemana-mana. Bahkan ada berita tentang dia sasimo dengan beberapa cowok tampan di klub malam. Dia stres, kemudian pindah."
"Itu jahat sekali."
"Yah, sejujurnya Hinata juga hampir kena karena anak ini membela Yui. Cuman ia tidak dibully karena sepupuan dengan Neji." Kata Ino sambil menepuk punggung Hinata dengan pelan.
Membuat gadis pemalu itu tersenyum manis.
"Itu berarti kamu beruntung. Tapi, yang namanya Yui itu tidak. Kasihan sekali." Kata Naruto, yang lainnya menggangguk.
"Oh, ya. Kalau tidak salah, kemarin ada kakak kelas rambut merah mencari mu." Kata Ino pada Naru.
"Who?"
"Kalau ga salah, namanya Kyuubi."
...
Tunggu.
Kalau diingat lagi, semenjak ia pindah kesini ia tidak melihat kakak keduanya itu. Naruto itu ... Anak bungsu dari 3 bersaudara. Dan Kyuubi pasti belum pernah melihat wujud keduanya.
Entah kenapa perasaannya tidak enak.
Dan ...
"WOI! ADEK BANGSAT! LO PINDAH KESINI KOK NGGAK BILANG-BILANG !?"
Taulah, itu suara siapa.
TBC.
![](https://img.wattpad.com/cover/148706308-288-k462140.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE [REMAKE]
Teen FictionNamikaze Naruto tak percaya bahwa dia bisa berubah gender setelah koma dirumah sakit selama 6 bulan karena disambar petir. Naruto yang awalnya adalah preman sekolah, kini harus menjadi gadis super Kawai hanya karena petir sialan itu. Apa yang biasa...