5. Atta, Bukan Aulia!

341 27 0
                                    

      Sedari tadi Naya memainkan bagian ujung dressnya, ia tak tahu kenapa ia gugup, padahal ia tahu sedari awal ini adalah perjodohan. Tentang menyenangkan orang tua dan usia yang sudah tak pantas lagi untuk melajang. Mungkin calon yang dikenalkan oleh bundanya juga berpikiran sama dengannya. Tapi Naya cukup heran saat pria bernama Atta itu hanya satu tahun lebih tua darinya usia dua puluh enam atau dua puluh tujuh, bukannya usia itu tak begitu tua untuk pria sehingga membuat pria bernama Atta itu buru-buru menikah. Naya semakin penasaran apa tujuan dari pria itu ingin menerima perjodohan. Yang Naya dengar Atta adalah pria sukses ia adalah dokter di Jepang dan lulus kuliah kedokteran disana. Sedangkan di sini, pria itu menjadi bagian inti dari rumah sakit keluarganya.

      Saat ia berjalan memasuki ruang tamu, dadanya semakin bergemuruh ia melihat bu Ambar yang memakai gaun cantik yang pas dengan usianya lalu disebelahnya pria yang baru saja melepas jas kerja. Masih dalam posisi berdiri karena baru saja memberi salam pada Ayah dan Bunda Naya. Wajah yang tak asing untuk Naya, Aulia, pria itu berdiri disana memandangnya dengan pandangan yang tak kalah terkejut. Takdir apa yang sedang dimainkan untuk mereka berdua, kenapa ia harus bertemu dengan Aulia yang bermuka dingin dan sombong ini dua kali berturut-turut.

* **** *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* **** *

      Dengan langkah yang terburu-buru Atta memasuki rumah yang alamtnya baru saja dikirimkan Bundanya. Rumah calon istrinya, mungkin. Tapi Atta merasa rumah dengan pohon mangga besar di pojokan itu tak asing baginya. Bangunanya terlihat baru tapi suasananya tak asing untuk Atta. Ia berhenti mengingat saat panggilan kembali masuk ke ponselnya dari Bundanya yang sudah lebih dulu ada didalam rumah calon mertuanya itu.

      Atta jelas tahu karena sopir dari Bundanya sudah ada dihalaman depan tadi. Ia melepas jasnya terburu-buru setelah mengucap salam pada si tuan rumah. Wanita sebaya dengan Bundanya dan lelaki yang sudah terkihat berumur tapi masih terlihat tampan.

      Mereka menyambut Atta ramah dan mempersilahkan Atta duduk diruang tamu mereka.

Tuk,, tuk,, tuk

      Terdengar suara sepatu beradu dengan lantai keramik. Sepatu tinggi wanita. Karena suasana hening Atta dengan jelas bisa mendengar meski ia masih dalam posisi berdiri. Gadis itu menuruni tangga dengan pelan. Gadis cantik dengan senyum indah. Memakai gaun indah yang terbuka dibagian bahu memperlihatkan lehernya yang jenjang. Rambut terurai indah. Atta tak mudah terpesona dan ia biasa saat melihat penampilan gadis itu tapi wajah tak asing itu membuatnya terperanjat. Lagi, Kanaya, Atta tak suka semua masalalunya termasuk gadis ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jodoh Kiriman TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang