t w o

26 12 3
                                    

Tadi kita ketemuan kan ya.

Aku kaget, tapi kamu biasa saja.

Sampai gemetar loh tanganku tadi.

Kaget juga kenapa kamu di kantin. Biasanya makan bekal di depan kelas bareng teman-temanmu.

Untungnya kamu gak lihat aku tadi. Soalnya pipi aku sudah memerah.

Eh, tapi temanmu ngobrol sama aku, jadi pasti kamu tahu dong aku di sana. Tapi aku buru-buru pergi.

Eat well, Lucas.

Toh, kamu juga gak tahu aku siapa, gak apa-apa. Seengaknya aku senang bisa ngeliat kamu.

Lucas, titip salam ke diri kamu sendiri ya, jaga kesehatan. Kamu kan gampang sakit.

Kalau kamu sakit, aku gak bisa ngapa-ngapain. Ruang UKS jadi penuh sama squadmu-- yang bahkan isinya 15 orang dari 3 angkatan di sekolah kita.

Minder aku, gak bisa ngapa-ngapain.

Jadinya aku diam-diam berdoa saja di kelas, semoga kamu gak kenapa-napa.

Pokoknya jangan keseringan masuk UKS, nanti kamu ketinggalan banyak pelajaran.

Eh, kamu kan pinter tapi.

Iya, Lucas mah bebas.

Aku diam-diam taruh Paracetamol ya tadi, pas KBM. Di atas meja itu, sekalian sama teh manis.

Aku senang besok kamu sudah sehat, gak pucat lagi.

Sekaligus lihat kamu simpan Paracetamol kemarin di tas.

Gak apa-apa kamu gak tau itu dari aku,

seenggaknya aku sudah kasih yang terbaik kan? Hehe.

Pokoknya jangan kebanyakan latihan ya! Kemarin aku lihat kamu bagi bekalmu ke teman yang lain.

Nanti kamu kurusan gimana?

Jangan sakit ya,

sebab aku juga sakit dalam diam.

you | lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang