Sekali lagi, aku pernah berharap kepada Tuhan untuk jangan pernah menjatuhkanku terlalu dalam ke perasaan.
Tapi entah mengapa aku begitu buta.
Aku mencoba untuk jangan terlalu jatuh, namun aku gagal.
Semuanya terlalu memuakkan.
Setiap kali aku melihatnya, secepat itu juga atmosfer berubah.
Seperti ada rasa yang terlalu meletup-letup.
Bukan kemauanku untuk seperti ini, bukan!
Ia terlalu susah untuk dilupakan.
Toh tapi ia adalah bagian dari fantasiku, yang tak bisa kalian pahami.
Di sana seolah aku mempunyai dia, hanya dia.
Meski hanyalah hal semu. Ketika aku terbangun dan itu memudar, aku tetap bahagia.
Bahkan akan selalu ada dia dalam tidur terdalamku.
Kau tahu aku?
Aku hanya mengagumimu dalam diam.
Berharap kau baik-baik saja, dan selalu bahagia.
Kapan ya aku bisa membuatmu tersenyum juga?
Karena rasa ini terlalu berat untuk diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
you | lucas
Fanfiction[bahasa] isn't awesome how our eyes sparkling in ocean of humans when we're looking each other?