penembakan di gudang sekolah pt.3

2.6K 616 56
                                    

ada ralat sedikit di chapter depan~~~

sekarang haechan, jeno, jinyoung, sama sunwoo bergegas ke kantor polisi di anpanman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sekarang haechan, jeno, jinyoung, sama sunwoo bergegas ke kantor polisi di anpanman. mereka masih di dalam mobil dan masih memakai seragam sma sasama.

kenapa haechan cuma ajak tiga temannya itu?

karena tiga temannya itu bisa dibilang normal dibanding yang lain. kan gak lucu kalau ajak renjun sama sanha yang kampungan sekali itu.

jeno lagi nyetir disampingnya ada haechan dan dikursi belakang jinyoung sama sunwoo.

"lo yakin chan?" tanya sunwoo. cowok itu masih tidak yakin atas apa yang akan dilakukan haechan itu.

pasalnya, haechan ingin mengikut campur urusan ini—bisa dibilang dia mau ikut mengupas penembakan di sekolahnya itu.

gak ada terbesit keraguan sama haechan, cowok itu mandang jalanan yang mulai lenggang karena jam makin menunjukkan waktu maghrib.

jeno menoleh pada haechan dan menilai bahwa haechan tidak main-main.

jinyoung yang ada di belakang menyahut, "terlepas dari lo kenal sama jaehyun itu, lo gak bisa asal nyimpulin kalo dia gak mungkin bersalah." katanya mengeluarkan pendapat.

jeno ikut mengangguk, begitupun sunwoo.

kalau saja ada hina, pasti jinyoung sudah digas habis-habisan. tapi cewek itu tidak ikut, karena ada les.

haechan terdiam dan terjadi keheningan yang cukup panjang sampai akhirnya mereka tiba di kantor polisi tersebut.

baru saja mereka hendak turun, sebuah suara menginteruksi.

"inget, malika. jangan pake emosi." desis seseorang dibalik jam yang dipakai haechan sekarang—jam dengan warna hitam dan tidak memunculkan sebuah jam.

benar-benar polos.

haechan tidak menjawab, namun cowok itu mengangguk.

setelahnya mereka pun bersama-sama memasuki kantor tersebut.

entah kebetulan atau takdir, mereka bertemu dengan ayah jeno.

"jeno? ngapain disini?" tanya donghae—ayah jeno yang tadi sedang berbicara dengan rekannya.

mereka pun sontak membungkuk dan mengucap salam. jeno dengan santai menjawab, "aku ada urusan." jawabnya singkat.

donghae mengernyit mendengar jawaban anaknya, dengan cepat jinyoung meralat. "nemenin haechan, om."

"nemenin? ngapain?"

"ayah mau ban—"

"om mau bantu saya gak?" potong haechan pada perkataan jeno.

donghae tak mengerti. "bantu apa?"

 "bantu apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
case in school ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang