2 Tahun Kemudian
Pagi ini seperti biasa.
Tak ada yang indah kecuali matahari yang terbit.
Rutinitasku seperti biasa, pulang dan pergi mengunjungi rumah sakit. Bukan karena aku sakit tapi karena itu pekerjaanku.
Setiap hari selalu ada pasien yang menanti. Terkadang aku lelah menjalaninya. Tapi ini sebuah pilihan juga pekerjaan yang mulia. Menajdi seorang perawat yang dapat menolong setiap insan manusia walau ada saja yang menyerah. Mungkin bukan menyerah tapi karena ajalnya yang sudah tiba.Hidupku masih sama, setelah 2 tahun aku hidup tanpa dia. Dia yang katanya pergi untuk mendapatkan ilmu yang lebih. Aku cukup sabar untuk menunggu. Walau pun aku tak tahu bahwa penantian ini akan berbuah manis atau tidak.
Bagaimana dengan Reina ? Dia sudah banyak berubah selama dua tahun ini. Dia menjadi lebih dewasa karena hubungannya yang Ldr dengan kekasihnya. Juga begitu dengan Rara.
Aku tahu mereka sedang menanti, harap harap cemas kekasihnya tak kan kembali. Walau mereka tak menampakkan itu, sama seperti. Bedanya aku belum memiliki status yang jelas.
Karena aku ingin, ini mengalir begitu saja.1 jam lagi pekerjaanku di mulai. Dan aku masih dirumah, menunggu abang yang lama sekali bersolek bak seorang wanita.
"Bang ini udah siang, mau dianter enggak?" tanya ku pada bang Daniel
"sebentar de, tungguin" jawabnya berteriak.
"Tasha tunggu di mobil ya" teriak ku tanpa dibalas bang Daniel.Sedikit lama menunggu, akhirnya yang ditunggu datang. Bang Daniel langsung melajukan mobilnya ke tempat yang dituju. Sesampainya disana aku langsung turun dan menuju ruangan ku.
Aku berjalan gontai melewati setiap lorong runah sakit dan ruangan. Sapaan demi sapaan aku balas dengan senyum yang sumringah.
Aku bekerja disini sendiri.
Oh maksudnya Rara dana Reina tidak bekerja dirumah sakit ini. Mereka bahkan satu rumah sakit. Hanya aku yang terpencar dari mereka. Selalu seperti itu. Tapi mungkin sudah takdir tuhan. Dan kami memilih jalan dan rejeki kami masing-masing."Assalamualaikum" sapaku ketika aku masuk ruangan.
"Walaikumsalam" rekan2ku membalas sapaan.
"Wah rajin banget kalian pagi gini udah beres-beres" ucapku dengan memuji
"Rajin gini doang kalau ada yang mau dateng" ketus Nina
"Sapa dah yang mau dateng?" tanya Tasha bingung
"Lu kagak tahu, katanya bakalan ada dokter bedah baru gitu, katanya pulang dari Jerman" jawab Rika sambil membereskan barang.
Tak ada jawaban dariku, aku hanya mengendikan bahu seolah aku mengatakan bodo amat.Tak lama dering telfon masuk
"Sha, sibuk gak ? Kebandara yuk!" ajak Rara
"Hah ngapain ?"
"Udah ikut aja dah, ntr w jemput ya. Bye!"--------
30 menit setelah Rara menelfin dia langsung menjemput dan mengabari bahwa dia sudah di depan. Aku Bergegas menghampirinya dan dia langsng menyuruhku masuk.
--------
Bandara S-HLama aku kebingungan. Kenapa Rara dan Reina mengajakku ke Bandara ? Memang siapa yang akan di jemput ? Atau akan mengantar siapa ? Tapi setiap pertanyaan yang Tasha lontarkan tak dibalas oleh Rara dana Reina.
Tasha bosan menunggu, ingin rasanya pergi, tapi Rara dan Reina menahan.
Rara dan Reina meminta Tasha untuk melihat lurus kedepan. Dan Tasha terkesima. Dari damping dia seperti melihat seseorang yang selama 3 tahun ini pergi dari hidupnya.
Ketika seseorang yang disebrang sana menengok ke arah Tasha dan Tasha langsung berhamburan lari untuk memeluknya. Memeluk seseorang yang sudah lama ia nanti kehadirannya. Memeluk seseorang yang sudah lama tak ia lihat didalam kesehariannya. Memeluk seseorang yang sudah lama tidak menemani suka dukanya."Rindu" satu kata yang terucap dari bibir seseorang itu. Hanya itu yang dia ucapkan. Sedang Tasha ? Tasha hanya menangis tersedu sedu. Dia menangis karena haru, sudah lama aroma ini tak terhirup.
"Jangan nangis, aku udah balik kan ?" ucapnya menenangkan Tasha.
"Kamu pulang ? Beneran kamu ?" tanya Tasha sambil menghapus air matanya. Jari lawan bicaranya pun ikut menghapus air matanya.
Hanya anggukan yang dibalas seseorang itu"Aji aku juga rindu" Kata Tasha sambil berhamburan kepelekan Aji lagi.
Come back hohoho 💙
Miss youu Tasha, Aji, Reina, Gerald, Rara, Kelvin 😜
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dokter dan Perawat
Novela JuvenilCinta hadir riba-tiba Tuhan mempersiapkan cinta dan menghadirkam cinta diantara kita . Kemudian cinta itu kita dan kami yang menjalankan dengan senang hati, dengan penuh perasaan yang tulus . Dicintai dan mencintai adalah salah satu hal yang terind...