CHANGE ★★

8.4K 727 20
                                    

Chapter 2: Naruto, dan pesta

..
..

"Mama! Apa naru harus memakai ini?" tanya Naruto dengan nada sinis seperti Uchiha gitu.

"Iya! Lihatlah kedua adikmu! Mereka sangat cantik." ujar Sakura dengan antusias.

Sarada, dan Yuki, Putri Kyuubi, dan Itachi memutar-mutarkan tubuh mereka di depan sang kakak. Naruto memutarkan bola matanya malas.

Naruto, dan pesta sulit dipersatukan karena ia sangat, sangat tidak menyukai pesta.

"Ayo, ma Naru tidak mau." Naruto merengek ingin melepaskan gaun putih bersih miliknya itu.

Mendadak wajah Sakura menjadi sedih, dan tentu saja wajah Naruto juga mendadak sedih. Ia tidak mau sang ibu sedih karenanya.

"Oke naru mau pakai ini tapi ganti warna, Naru mau hitam." ujar Naruto.

Sakura menganggukkan kepalanya dengan semangat ia membawa warna hitam pada Putri mahkota Uchiha.

..
..

"Wah!! Cucuku tampak cantik." Mikoto mengecup gemas pipi putih kedua cucunya. "Kok warna hitam?" tanya Mikoto pada menantunya, Sakura.

"Katanya putih itu terlalu suci untuknya." ujar Sakura kelem.

Mikoto hanya tertawa kecil. Putih terlalu suci? Apa Uchiha hitam semua? Tolong jangan jadikan cucunya seperti di fic sebelah.

"Iya, putih terlalu suci untuk gadis Uchiha seperti Naru, benarkan kakek." ujar Naruto melirik kearah Fugaku yang entah kapan ada di samping Mikoto.

"Iya sayang putih tidak cocok buatmu." jawab Fugaku bangga.

Kejadian sembilan tahun lalu merubah segalanya. Ia mulai menyayangi Naruto karena hasil eksperimen Kyuubi.

"Ok kita berangkat sekarang! Kita harus memamerkan cicit kesayanganku pada Namikaze." ujar Madara yang menunggu mereka tidak jauh dari mereka berada.

"Ayo." dan entah sejak kapan chibi imut, Putri mahkota Uchiha berada di samping kakek buyutnya, teramat misterius sekali para Uchiha.

..
..

Hari ini adalah paling penting bagi Namikaze Ino karena ini adalah ulang tahun pernikahannya bersama sang suami Namikaze Menma, Ino menghela napas setelah berdandan cantik.

Empat tahun berlalu kapan ia punya anak bersama Menma? Ia, dan Menma tidak punya masalah dalam rangka mendapatkan seorang anak tapi sampai sekarang ia menanti kehadiran bayi mungil dalam keluarga kecilnya.

"Kapan aku bisa seperti wanita di luar sana? Hamil, ngidam, merasakan tendangan, dan melahirkan secara normal aku juga ingin merasakan semuanya." ujar Ino lirih seraya mengusap bagian bawah perutnya.

Rahimnya baik-baik saja begitu juga telurnya sangat sehat, dan Menma entah kenapa pria itu tidak mempedulikan desakan keluarga Namikaze.

"Bahkan Sakura punya anak, tiga lagi." desis Ino iri.

Sakura adalah sahabatnya. Sakura menikah dengan Sasuke di saat usia mereka enam belas tahun, dan anak sulung mereka sekarang berusia sepuluh tahun. Ino sedikit heran karena dulunya bocah itu bersurai pirang, ia sempat melihat Putri Sakura tapi sekarang bocah bernama Naruto 100% duplikat Sasuke.

"Apa sebenarnya terjadi pada bocah itu? Dan pertama kali melihatnya bocah itu sangat mirip dengan Menma." monolog Ino tanpa menyadari Menma memperhatikannya.

"Ino." Menma dengan suara datar menyapa sang istri.

Sikap dingin Menma pada Ino tidak pernah berubah biarpun usia pernikahan mereka sekarang sudah empat tahun.

"Menma." Ino berlari kecil menghampiri Menma, mengecup pipi suami tercinta dengan lembut.

"Ayo kita harus berangkat sekarang."

..
..

"Cucu-cucumu tampan, dan cantik Fugaku." Namikaze Minato katanya sahabat Fugaku melirik putra-putri Uchiha dengan gemas.

"Sudah semestinya Minato, dan kapan kau menyusulku?" Fugaku tertawa bangga sambil menepuk-nepuk punggung Minato dengan keras.

"Kapan ya? Rezeki di tangan tuhan Fugaku aku pasti Menma akan memberikanku cucu yang banyak." balas Minato biarpun tidak enak didenger.

"Kakek!" Naruto menarik-narik ujung jas Fugaku dengan kuat.

"Naru ada apa sayang." Fugaku refleks menggendong Naruto kebiasaan kalo Naruto menarik ujung bajunya.

"Naru lapar. Papa, dan Mama sibuk mengurusi Sarada, dan Ken." rajuk Naruto imut.

"Baik-baik ayo kita cari makanan kesukaanmu, baiklah Minato aku ingin bersama cucuku dulu." Fugaku meninggalkan Minato yang mengepalkan tangannya.

Minato memejamkan mata, menarik nafas sepanjangnya lalu menghembus kasar.

"Fugaku sialan!"

..
..

TBc

Sya tahu ini pendek tapi ada sambung lo idea berhenti di jalan itu ⇧⇧ oke sampai jumpa di next chapter

CHANGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang