3 june 2018

23 0 0
                                    

Time : 01.02 WIB

Sudah tak akan banyak basabasi lagi.

Malam ini aku tersadar.
Kepalaku terbentur atas kenyataan yg pahit.
Memang sebenarnya kenyataanku selalu pahit.
Entah bagaimana aku tersadar.
Sakit memang.
Akan lebih sakit jika dirasakan.

Semua kata2nya menyadarkanku.
Semua untaian kalimatnya menyiramku.
Semua rangkaian itu menendangku.
Yah sangat keras.
Cukup keras untuk membuatku bangun.
Bangun dr kernyataan.

Sepahit ini.
Aku kira aku yg selalu dan terlalu sering menuangkan pahit ini.
Tapi nyatanya bahkan memang mengetahui kenyataan sendiri lebih pahit.
Aku seharusnya menahan untuk tidak terjun untuk mencari tahu.
Karna jatuhmu tak seberapa.
Aku yg begitu percaya pun terantuk.
Tertawa dalam tangis.
Tragis sekali bukan?

Dia yg menyukaimu sebegitunya dalam diam.
Dia yg merindumu sebegitunya dalam hening.
Dia yg mencintaimu sebegitunya dalam senyap.
Dia sayang!!
Dia rindu!!
Dia butuh!!
Dia ingin!!
Dia. . . .
Dia begitu sangat...

Bodoh sekali diriku.
Yah memang bodoh.
Sangat bodoh sekali.
Tidak diragukan bodohnya.

Air berlinang.
Terjun tak terbendung.
Turun dr sisi mata tanpa henti.
Mengapa harus menangis?
Berhentilah bodoh!
Jgn buat dirimu menjadi sangat bodoh!

Aku akan berhenti menjadi si bodoh itu.
Jd berhentilah juga membuat ilusi itu.
Ilusi yg membuatku hilang.
Ilusi yg kau untuk mengelabui rasa.
Untuk menciptakan rasa lain.
Untuk menciptakan pahit lain.
Ilusi yg sampai akhirnya aku sadar itu tak ada.
Ilusi yg menenggelamkan semuanya.
Menenggelamkanku.

Aku sadar. Diapun sebegitunya padamu.
Jd sadarlah.
Dia menunggumu.
Di ujung gerbang yg sempat kau lewatkan.
Di ujung perjalanan kalian.
Sadarlah.
Dia merindu
Mencinta
Sabegitunya.
Jujur memang sulit.
Tp mengertilah.

a word come from mindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang