Bab 4 • New Kids

342 51 3
                                    

Ella bangun terduduk. Perbedaan waktu antara dunia sihir dan London cukup jauh. Rambutnya benar-benar berantakan. Suara ketukan pintu terdengar. "Ini aku," ucap si pemilik suara anonim.

"Siapa?" Ella hampir beranjak dari ranjangnya jika Volentia tidak segera bangun dan berjalan ke sana. "Biar aku saja," ucapnya sambil merapikan rambutnya yang berantakan.

Oliv masih mencoba menyeimbangkan dirinya dengan menyandarkan diri di kepala ranjang. "Siapa?" tanyanya pada Volentia saat gadis itu memasuki kamar, kembali.

Dylan berdiri saat pintu itu benar-benar terbuka. "Aku tahu ini masih terlalu pagi, tapi sesuai janji kalian, kalian akan menemani kami mengurus rumah ini, kan?" ucapannya dengan tangan yang tersilang di depan dada. "Waktu kalian untuk bersiap-siap hanya satu jam, dan khusus untukmu." Dylan menunjuk ke arah Volentia. "Lima belas menit, jika kau tidak ingin kita mengantri selama dua jam."

Dylan baru melangkahkan kakinya saat ia menyunggingkan senyumannya. Dengan jelas ia tahu jika gadis-gadis itu akan kesulitan dengan apa yang akan mereka hadapi nanti.

🏵️

Kemarin Malam.

Alex mendengarkan baik-baik keheningan yang ada di ruangan kamar sebelahnya. Sebelum akhirnya memberi kode pada yang lainnya. Mengetuk-etuk penyangga ranjang tingkat tempatnya berada. Memberi kode pada Tyler jika penghuni kamar sebelah sudah tidur.

Tyler yang semula terlelap dengan selimut sebatas pundak dengan segera terduduk sebelum akhirnya bangun untuk membuka pintu kamar mereka. Melewati ranjang Asgrad yang kosong. Terhitung sudah tiga hari anak itu belum juga pulang. Tyler meraih sebuah pena laser di sakunya mengarahkannya pada kamar yang ada di depan kamar yang ada di sampingnya.

Saat itu Noah sudah mengenakan selimut dan tinggal memejamkan matanya. Sementara Nicholas masih sibuk menyikat giginya setelah mengomeli Steve yang masih bermain dengan play station yang ada di kamar mereka. Dylan baru saja selesai mencuci rambutnya saat menyadari jika Tyler dan Alex telah memberikan kode pada mereka. Menyelinap perlahan mengingat kamar target sasaran mereka ada tepat di depan.

Duduk di lantai yang menjadi jarak antara kedua ranjang yang ada di tempat itu. Nicholas mengambil alih posisi pemimpin, mengingat Asgard, entahlah dimana anak itu berada saat ini. Mereka akan mencarinya besok..

"Sherryl Butterfield, dia penyihir air, catatan sekolahnya bagus, tidak pernah membuat masalah, dia menghabiskan banyak waktunya untuk belajar, dia terlihat pintar," kata Nicholas memberi komentar pada akhir ucapannya. "Mari kita buktikan apakah dia tetap menyandang status itu. Tyler, Alex, besok bawa dia. Kalian yang akan mencari Asgrad."

"Bagaimana dengan tugas kami?" tanya Alex.

"Aku akan mengurus tugas Tyler," ucap Dylan. "Binatu tidak begitu jauh dari sana."

"Nicholas harusnya bisa membersihkan rumah karena taman belakang sudah ditata kemarin," kata Steve. "Tunggu, besok hari apa? Kamis? Oh. Kau harus mengambil paket dari William, kan?"

"Sedikit siang, aku bisa mengurusnya," jawab Nicholas menyanggupi.

"Paket apa? Tanaman gurun pasir lagi? Bukankah dia baru saja membeli itu minggu lalu?" tanya Tyler.

"Kalian ini tanaman gantung Tyler, dia sedang berada di Skotlandia, dia tidak lagi bertugas di Aljazair," kata Noah mengingatkan. "Berhubung Asgrad belum ditemukan, Dylan, aku akan mengirimkan daftar belanja minggu ini nanti."

Witch Darkness [Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang