Ada yang pernah dibully?
atau....
Ada yang pernah membully seseorang? atau...
Ada yang pernah dibully lalu kemudian membully orang lain sebagai pelampiasan?Ada yaaa.... Banyak lebih tepatnya....
Bahkan di belantara hutan saja, kehidupan bully membully sudah menjadi tradisi abadi... Sampai ada yg dijuluki raja hutan bla bla blaa.. 😆
Bedanya kalo dalam dunia satwa, bully itu sudah "harus" terjadi untuk bisa menyeimbangkan populasi mereka.Nah kalo bully di dunia manusia, itu nggak ada pengaruhnya dengan populasi. Tapi lebih merujuk kepada akhlak dan tingkat kepekaan rasa setiap pribadi. Tindakan bullying tersebut seringnya tidak disadari oleh para pelaku bully, namun sebaliknya bagi korban bullying, tindakan tersebut sering berimbas pada kesehatan fisik dan psikis mereka.
Ketika para pelaku tidak ingat sedikitpun apa-apa yang mereka perbuat pada korban bully mereka, para korban bully justru akan mengingat setiap kepingan kejadian buruk yang mereka alami sepanjang hidupnya. Apalagi jika mereka tidak mendapat terapi mental atau terapi penguatan spiritual.
Fase krisis tersebut, saya menyebutnya sebagai "recovery or destroying". Maksudnya fase ini kalau enggak menyembuhkan yaa menghancurkan. Tergantung langkah-langkah apa saja yang diambil oleh para penderitanya. Jika langkah, metode dan obatnya tepat, maka kemungkinan sembuh maksimal. Namun jika salah langkah, metode dan obatnya, maka kemungkinan hancur lebih maksimal. Hancur disini bisa secara fisik maupun psikis.
So, apa saja urutan fasenya???
Satu, DENDAM. Sehalus dan sebaik apapun seseorang, ia tetap manusia biasa. Punya rasa sayang, cinta, benci dan dendam. Orang jika dipukul sekali, ia boleh saja diam. Dua kali, dia mulai mbathin "apa-apaan ini?". Tiga kali, dia mbathin atau nyeletuk "nantangin gue lu?". Empat kali, gerak motorik dia jauh lebih cepat bergerak ketimbang otak alias pukul balik. Kalaupun ada yang keukeuh masih bisa bertahan enggak membalasnya, dijamin, dia akan dengan tidak sadar akan mencari pelarian balas dendam kepada yang ia anggap lebih lemah dari dirinya. Pada saat ini, ia tidak sadar bahwa dia sebagai korban, juga bisa bertindak sebagai pelaku. Wowww... Enggak nyadar khaaann? saya juga dulu sempat enggak sadar.. Sampai pada akhirnya tetiba saya sadar dan menyesal. Kasihaaan yang jadi pelarian balas dendam saya 😖
Dua, MARAH. Penderita harus mengeluarkan dengan baik seluruh emosi dan unek-unek bathin mereka.
Hey bukannya marah-marah itu sikap buruk?
Yess, itu buruk... Tapi untuk beberapa hal dan kejadian, marah itu perlu. Marah adalah salah satu metode pembuangan toksin jiwa, yang jika tidak segera dibuang, maka akan menjadi busuk dan merusak jiwa raga penderita. Asal melakukannya dengan tepat, maka hasilnya baik. Dengan TEPAT. Lebih tepatnya "Harus tepat".
Tiga, INTROSPEKSI.Nah pada fase ini, jika seorang penderita bullying ingin sembuh dari traumatik berkepanjangan... Dia harus sadar bahwa dia dan orang-orang yang membully nya adalah "manusia". Manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan ingredient yang sama. Memiliki bahan-bahan kebaikan dan juga bahan-bahan keburukan. Sama-sama memiliki bakat disakiti dan menyakiti. Bahwa tidak perlu termehek-mehek ketika disakiti, karena sejatinya manusia sering lupa diri ketika menyakiti.
Empat, MOVE UP. Ini merupakan fase terakhir yang sering disebut sebagai fase penyembuhan (pemulihan). Pada fase ini, kejadian-kejadian buruk dimasa lalu masih tetap ada dalam lintasan ingatan, namun sudah dalam kondisi hambar dan termaafkan. Sehingga sudah tidak menjadi sesuatu yang mengganggu lagi. Perasaan sudah dalam taraf netral. Tenang. Damai. Bahkan orang-orang yang pernah terlibat dalam kejadian buruk tersebut pun sudah terpindai sebagai makhluk yang biasa-biasa saja. Baik-baik saja. Bahkan tak jarang pula yang pada akhirnya menjadi teman karib yang saling menguatkan satu sama lain. Alhamdulillah... ☺️
🕊️ م.اي.و 🕊️
Assalamu'alaikum, teman-teman reader... Apa kabar kalian dimasa pandemi ini? Dirumah aja khan kalian? Sehat2 saja khan kalian?
Sesuai janji saya di bab sebelumnya, sudah saya jabarkan fase demi fasenya yaa...
Afwan.... Lama banget apdetnya... Setahun terakhir saya sedang sibuk kepincut hobi baru (merajut). Bikin tas dan dompet rajut gitu.
Alhamdulillah pada akhirnya saya inget janji apdet. Semoga mudah dipahami dan bermanfaat bagi kalian yaaa.. Terutama bagi teman-teman yang mungkin saat ini sedang mengalami krisis bullying atau sedang menjadi pelaku bullying ewww....
Mmmmmm... Kira2 masih mau lanjut bahas tentang bullying lagi nggak nih di bab berikutnya? Tentang memahami pelaku bullying misalnya? Aaaiiiih... Pasti diantara seribu korban bullying, banyak deh yang kepo berat
"kenapa siy mereka jahat???"
Iyaaa apa iyaaaa???
Hihihiihiiii...
Tunggu saja apdet saya berikutnya..
Salam Literasi!
Wassallamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh..
☺️
YOU ARE READING
Kun Anta !
SpiritualUntuk setiap hati yang merasa asing dengan diri sendiri. Kau tak perlu menjadi terlalu percaya diri ataupun rendah diri. Bacalah dan mari kita belajar bersama-sama tentang bagaimana cara memahami diri sendiri dan orang lain.