Kalo Enggak Kece, Emang Kenapa?

102 1 0
                                    

Apa kau kenal? Siapa sebenarnya penemu "Hukum KECE" di dunia ini? Demi Nusa dan Bangsa, saya belum pernah ketemu dengan seonggok makhluk penemu "Hukum KECE" itu... 

Kata KECE dengan anak keturunannya yang bernama KEREN, CAKEP, CUCOK, MODIS, keKINIan, GAUL, GENJRING, bla bla bla bla... Kata kaum ini katanya kece itu seperti ini, ini, ini, ini dan ini. Kata kaum itu katanya kece itu seperti itu, itu,itu,itu dan itu.

Katanya kalo enggak begini dan begitu berarti layak dimasukkan sebagai kaum NORAK, keKUNOan, KAMSEUPAY, PRIMITIF, NDESNO, bla bla bla bla...

Mending cuma dibilang aiueo yang bernada minor... Seringkali orang-orang yang dianggap jauh dari kata KECE, diperlakukan dengan "tanpa penghormatan bubar jaalaann". Anak zaman now kata tindakan buruk tersebut disebut bullying.

Ngomong-ngomong tentang bullying, akan ada berjuta-juta kisah yang dialami oleh jutaan manusia dari seluruh belahan bumi. Tapi itu terlalu banyak sekali bukan? bisa gempor (pegal) jari saya untuk menceritakannya dalam bentuk tulisan disini.

Jadi, saya pilih dari kisah bullying yang dialami oleh orang-orang terdekat saya saja. Dan heeyyy... Saya sendiri juga mantan korban bullying lhooo... hahahahahahaaa... Cuma mantan... dan bisa dibilang I've been away too long dari trauma bully masa lalu. Dan kalo dalam kasus saya, itu bukan kasus tentang "KECE", melainkan hanya faktor "dominasi kekuasaan". Maksudnya "saya dijadikan jongos" oleh teman-teman saya yang secara fisik jauh lebih besar dari saya... 😂

Okeee balik lagi pada kata KECE. Jadi inget saya punya seorang teman kerja yang aduuuuh... sebentar-sebentar nanya :
"mba, bagus yang mana, tas merk ini atau ini?"
"mba, kalo tas merk ini gimana? bagus nggak?"

Lalu dia bilang katanya pengen beli tas punggung.. browsing-browsinglah dia disalah satu market online. satu hari, dua hari, satu minggu, dua minggu, satu bulan, sampai dua bulan...

dapet?

Not yet... Dia masih bingung juga menentukan mau beli tas yang maaanaaa... 😰😵

Ancurnya, dia nanya ke saya yang boro-boro mikir merk tas mana yang bagus, mikir pengen beli tas juga enggak pernah. Saya diciptakan untuk jadi perempuan selebor yang nggak pernah kepikiran ingin terlihat "awesome" dipandang orang lain. Kelihatan awesome yaa bodo amat, enggak kelihatan awesome yaa bodo amat juga. Di kamus hidup saya, saya nyaman dengan apa-apa yang melekat di diri saya. Sepanjang itu tidak menyakiti orang lain atau melanggar norma agama, maka saya akan mempertahankan ke"seadanya" saya.

Bodo amat orang lain mau bilang aiueo, saya hanya makhluk keras kepala yg hobi merapalkan sedikit mantra karangan sendiri yang bunyinya "Ini saya. Itu kamu. Hari ini kamu bilang saya A. Besok kamu pasti akan bilang saya B. Hari ini kamu tidak suka gaya saya. Besok kamu akan suka gaya saya. Dan lusa, kamu ikut-ikutan gaya saya. I'm not follower, and I'll make you to follow my style !". 🤗😎

Jadi ketika saya memonitor kondisi teman saya yang satu itu, ehm... Kadang saya jadi garuk-garuk kepala sendiri yang enggak gatal.. Tapi saya paham sekali fase-fase krisis yang sedang dia alami saat ini dan semoga segera terlewati. Semua korban bullying mau tidak mau memang harus melewati fase-fase krisis tersebut. Banyak yang bisa selamat menyeberangi jembatan fase krisis tersebut, dan ada lebih banyak lagi yang terperosok saat menyeberangi jembatan fase krisis tersebut.

Fase-Fase krisis apaan siy?

wkwkwkwk... Akan saya jabarkan dibagian berikutnya... Sabar yaaa... 😉

Okee... Balik lagi ke kata KECE. Fix... Kita nggak tahu khan siapa penemu "Hukum KECE"? Dan kriteria-kriteria KECE yang dilemparkan dan disebarluaskan oleh beberapa kaum yang terinfeksi virus KECE itu sama sekali tidak memiliki dasar hukum, dasar moral dan dasar agamanya. Jadi, kenapa kau harus merasa terancam dan tidak NORMAL? Heeeyyy.... You are normal, and they are who tell you ABNORMAL is the TRULLY ABNORMAL. Titik !

Kalo enggak KECE, Emang Kenapa???
Enggak bikin sekarat khaaaann? atau rugi bandar khaaaannn??

Kalo pakaian, sepatu, tas dan aksesoris kamu enggak branded atau mahal, emang kenapa??

Kalo pakaian, sepatu, tas dan aksesoris mereka branded atau mahal jauh melebihi yang kau punya, emang kenapa??

Kalo yang kamu punya cuma sekumpulan barang-barang standar ekonomis yang sudah agak rusak, yang hanya layak disebut barang sederhana tanpa embel-embel julukan Classy / Berkelas, emang kenapa??

Barang-barang yang kita miliki...
Bermerek atau tidak bermerk...
Mahal atau tidak mahal...
up to date atau tidak up to date...
Baru atau agak rusak...
Semua itu enggak penting. Enggak akan berpengaruh pada status kewarganegaraan kita. Enggak akan bikin panjang umur gegara pake barang branded atau mati mendadak gegara pake barang not branded.

Yang musti diketahui, kece itu karena "you look awesome". Dan untuk jadi awesome itu sebenarnya super duper gampang dan murah... Enggak butuh beli dan pake barang-barang branded yg mahal nggak ketulungan.. Pake barang murahan, not branded sampai agak rusak pun juga bisa bikin kamu kelihatan awesome bin kece koq. Mau tahu?

Simple aja... Kau hanya perlu relax.. Nyaman dengan apa-apa yang melekat didirimu. Merasa percaya diri dan mencintai apa-apa yang kita punya, bukan apa-apa yang tidak kita punya.

Nggak percaya???

Tahukah, di dunia ini juga ada begitu banyak orang yang demi mengejar kata KECE, mereka habiskan banyak dana dan tetap saja tidak bikin mereka tampil awesome. Jangankan bisa jadi pusat perhatian dan diberi aplaus kekaguman dari orang lain, jadi kaum yang berdiri dipinggir karpet merah yang sibuk tepuk tangan sampai telapak tangan pegal lhaaa iya. Pake barang-barang branded yang mahal, tapi ekspresi dan gesture mereka kayak orang yang habis digonggong anjing herder... Kelihatan salah tingkah dan enggak nyaman. Kasihaaaan....
Sedangkan kita juga acapkali melihat, ada orang yang dilihat dari pakaian, tas, sepatu dan aksesorisnya not branded bahkan belel, tapi bikin kita tanpa sadar nyeletuk "WoW". Pembawaannya... Senyumnya... Cara berpikirnya.. Cara bicaranya.. dan selera humornya... Awesome syekaliiiii.... Lalu bikin kita lupa dengan apa-apa yang melekat didirinya. Ini tentang makhluk seperti apa dia, bukan tentang apa yang dia kenakan kesana kemari.

Iyesss... Pada akhirnya kau tahu bukan... bahwa kece itu bukan tentang apa-apa yang kau kenakan.
KECE yang sesungguhnya itu adalah tentang :
> bagaimana kau nyaman dan relax berdamai dengan dirimu yang sesungguhnya
> bagaimana kau membawa diri didepan banyak orang dengan apa adanya dirimu, bukan perilaku yang dibuat-buat
> bagaimana kau menghipnotis orang-orang disekelilingmu untuk lebih fokus pada apa yang kau bicarakan dan kau pikirkan, dan lupa dengan apa yang kau kenakan
> dan bagaimana kau mampu membangun suasana dengan sentilan selera humormu yang berkelas, bukan humor murahan yang jorok.

Jadi..... Kalo Enggak Kece, Emang Kenapa?? 😉

🌸 itnasiw hadni ahtiem 🌸

**********

Assalamu'alaikum teman-teman pembaca.. Apa kabar? Afwan, baru sempet update story.. Lelet yaa... Baru sempet... Kemaren2 kerjaan numpuk.. By the way, tafadhol enjoy reading.. Jangan lupa vote dan komentar membangunnya yaa... khan saya wattys pemula, banyak banget yang belum saya ngerti... Bolehlah kalian beri saya masukan-masukan yang membangun. Jazakumullahu khairan katsira yaa, teman-teman semua... Semoga kalian sehat, sukses dan selamat dunia akhirat. Aamiin.. 😊

Kun Anta !Where stories live. Discover now