Gue pegel nulis ulang😤😤😤😤😤
"Gue nggak ke Mox hari ini. Ada acara di NBC."
Pernyataan itu datang dari Viona, salah satu anggota teman Aldrich yang kesekian. Viona masih menggunakan jaket hijau bergaris hitam yang bertuliskan Grab, dan masih berdiri tepat di depan pintu apartemen Aldrich saat mengatakannya. Viona lalu membuka jaketnya, dan menampilkan crop tee berlengan pendek yang selalu digunakannya saat menjadi pengendara ojek online. Dia melempar jaketnya ke sembarang arah, lalu duduk di samping Aldrich sambil menggelung rambut lurusnya.
"Ada acara apaan?" tanya Aldrich sambil mengernyitkan alisnya dengan heran. "Tumben-tumbenan ke NBC."
"Biasa," Viona mengedikan bahunya, lalu bersandar dengan kaki yang berselonjor di atas meja, membuat Shabira segera mengambil bungkusan gorengan di sana, dan menjauhkan gorengan itu dari kaki Viona. "Sha, minta dong."
"Beli sendiri," balas Shabira cepat sambil memakan gorengan ubi dengan lahap. "Sama Bang Ken, nggak, Teh?"
Viona segera mengernyit tak suka. "Nggaklah. Ngapain?"
"Biasanya kan kalo ada acara kampus pasti barengan."
"Ini bukan acara kampus, sayang."
"Kata Teteh kalo low-budget, biasanya acara kampus."
"NBC masih kelab yang terbilang mahal daripada kelab bebas di pinggir jalan. NBC masih termasuk kelab executive."
Shabira segera cemberut. "Ribet banget pake ada eksekutip-eksekutip segala—aw! BANG KEN! BANGSAT BANGET YA!" ucapannya terpotong saat merasakan toyoran di belakang kepalanya. Dia melotot pada Kennan yang baru saja datang dari kamar mandi.
"Eksekutif itu bukti kalo kelab itu udah legal dan elit," Kennan mengucapkannya sambil duduk di samping Viona dan merangkul Viona seenaknya. "Iya nggak, honey?" tanyanya pada Viona, membuat perempuan itu segera mengambil tangan Kennan yang berada di bahunya, lalu menggigit tangannya kencang. "AH! AH! SAKIT GOBLOK!" Kennan berteriak kencang sambil mendorong wajah Viona, membuat Shabira tertawa kencang dan Aldrich terkekeh puas.
"Udah gue bilang, gue bukan honey lo!" seru Viona sambil melotot, lalu berpindah duduk di samping Shabira dan mengambil salah satu gorengan di sana. Shabira menatap Viona dengan tatapan protes saat Viona memakannya. Viona melotot. "Apa? Gue laper."
Shabira cemberut kesal.
"Btw," ucap Aldrich. "Jason kemana? Kok gue nggak liat dia? Biasanya, si Jason pulang sekolah sebelum lo pulang." Aldrich kali ini berujar pada Shabira.
Shabira menggelengkan kepalanya cepat. "Nggak tau. Aku nggak liat dia."
"Oh iya, Bang," Kennan berucap pada Aldrich. "Lo ketemu Salsa di mana? Dia kan model. Kok bisa, sih, kenal sama dia—I mean, setelah dia sukses dan lo gelandangan gini."
Shabira tertawa, sedangkan Aldrich menoyor kepala Kennan hingga kepalanya terpental. Kali ini, Viona tertawa.
"Elo tuh, yang gelandangan! Di usir sama Pak Komandan jadi bokek, ya lu?" balas Aldrich dengan kesal.
"Yang penting, gue kuliah dan motor gede sama ATM di tangan. Nah elo? Udah di usir, duit pas-pasan, motor lo matic, lagi."
"Gue beli motor duit sendiri, ya! Duit pas-pasan, tapi gue bisa nyewa apartemen."
"Modal jadi DJ doang bangga."
Aldrich segera menjitak kepala adiknya yang satu ini dengan gemas. Kennan meringis, Aldrich tidak peduli. Dia segera menoleh pada Shabira dan Viona yang makan goreangan dengan mata Shabira yang seperti tidak rela saat Viona memakan satu-satunya gorengan ubi yang tersisa. Namun, Shabira tidak protes saat melihat bagaimana cara makan Viona yang terlihat seperti kelaparan. Ah, ya, Aldrich lupa memperkenalkan teman-temannya yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Possessive KaTing [BADASS #4]
Non-Fiction[BADASS Series] [Based on True Story] "APA?! Tunggu! Tunggu! Adegan ciuman? Maksudnya, lo beneran ciuman?" "Hm." "APA?!" "Aduuuhh, berisik deh ah. Nggak usah sok kaget gitu, deh. Adegan ciuman bukan apa-apa." Aldrich menatap tajam pada Salsa yang be...