2 - Kenzo and Aldrich

3.4K 165 2
                                    

Kelopak mata itu masih tertutup rapat saat aroma harum dari makanan tercium oleh hidungnya. Mata itu kemudian terbuka perlahan, dan wajah cantik seorang perempuan sedang tersenyum ke arahnya adalah hal yang pertama kali ia lihat.

"Pagi!" sapa perempuan itu dengan senyum lebar dan tangannya —yang menggunakan sarung tangan— memegang muffin.

Sebuah senyum terbit dari wajah lelaki yang di sapanya. Kenzo Grevano namanya. Laki-laki itu terkekeh pelan, merasa senang sekaligus terhibur dengan adanya seseorang di kamar apartemennya.

Perempuan yang membangunkannya ikutan terkekeh, lalu memukul pelan perut Kenzo. "Bangun! Bangun! Udah jam berapa ini?" ucapnya sambil membuka selimut di tubuh Kenzo. "Pake baju lo dan—AW! MUFFINNYA! KEN!"

Seruan Salsa berganti menjadi teriakan saat Kenzo menarik tanganya dan membuat Salsa jatuh di atas tubuh Kenzo, beserta muffinnya yang jatuh di permukaan lantai.

Kenzo terkekeh saat Salsa menampar wajahnya, lalu meringis saat sekali lagi Salsa menampar wajah Kenzo.

"Muffinnya jadi jatoh, tau?! Lo ngapain, sih, pake tarik-tarik gue segala?!" sentak Salsa dengan sebal.

Kenzo menjawil hidung Salsa dan menggoyangkannya. "Gue cuma gemes sama cara ngebangunin lo, tau nggak? Lo imut banget, soalnya."

Salsa berdecak sebal, kembali menampar Kenzo, lalu bangun dari atas tubuh lelaki itu. "Bangun! Gue udah siapain sarapan, dan lo tinggal pake baju dan daleman lo yang tercecer di lantai itu."

"Morning kiss dulu."

"No!"

"Babe?"

Salsa memutar bola matanya malas, lalu mengecup bibir Kenzo sekilas. "Udah, ya?"

Kenzo tersenyum lebar, lalu duduk di kasur sambil menggenggam tangan Salsa. "Marry me."

Hening sejenak. Salsa menatap Kenzo dengan tatapan marah. "Kenzo—"

Kenzo berdecak, memotong ucapan Salsa. Lelaki itu kemudian melemparkan sisa selimut yang menyelimuti tubuhnya, lalu turun dari kasur dengan tubuh tanpa sehelai benang pun. Kenzo mengambil celana dalamnya di lantai, lalu memakainya sambil tetap menatap Salsa. "Sampai kapan lo bakal nolak, Sa? Apa sih, kurangnya gue? Gue bisa menuhin semua keinginan lo! Gue bahkan bisa jadi apa yang lo mau! Apalagi yang kurang, hah?!"

Salsa tidak menjawab. Dia hanya menelan ludahnya sambil memperhatikan pacarnya yang sedang menggunakan pakaian dan tampak emosi. "Gue bukannya nggak mau nikah sama lo! Tapi gue—"

"Kalau gitu, biarin gue sama Yasmin," Kenzo kembali membotong ucapan Salsa, membuat Salsa melotot pada Kenzo. "Lo tau Yasmin cinta mati sama gue. Umur gue juga udah umur yang matang buat menikah. Yasmin pasti bakal nerima kalo tiba-tiba gue lamar dia, terus—"

"BERHENTI BAWA-BAWA YASMIN!" Salsa berteriak kencang, lalu melempar bantal di sana, dan tepat mengenai wajah Kenzo. "Kenapa lo nggak bisa sabar sedikit aja? Hah?! Gue baru sembilan belas tahun! Umur lo emang umur yang matang buat nikah! Tapi gue? Gue ini artis! Gue merintis karir dari bawah! Dan lo tau sendiri kalo adanya pernikahan—"

"Fans-fans lo bakal pergi. Gue ngerti," Kenzo lagi-lagi memotong, lalu menganggukan kepalanya. "Kalo lo nggak mau fans lo pergi, gue aja yang pergi."

Bad Possessive KaTing [BADASS #4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang