Part 3

170 9 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan 06.30 Silva sedang bersiap siap di dalam kamarnya,karena Ridwan ingin mengajaknya pergi.

"Silva cepet turun Ridwan udah datang " ujar mamah Silva sambil berteriak.

" iya mah " sambil turun ke lantai bawah menuju ruang tamu yang sudah terdapat Ridwan.

" hay, nunggu lama ya? " sambil tersenyum.

" engga kok " ujar Ridwan.

" emang kita mau kemana sih? " Silva bertanya bingung.

" udah ikut aja" Ridwan mengandeng tangan silva keluar rumah menuju mobil ya.

Setelah menempuh 30 menit kita pun sampai ditempat tujuan.

"ngapain kita ke sini? " Silva bertanya sambil menelusuri arah pandangan nya ke sekeliling bukit.

Ya mereka sedang berada di bukit yang terbilang sepi karena tidak ada seorang pun selain mereka.

" udah ayo iku " Ridwan sambil mengandeng tangan silva menuju ke arah yang ditunjukkan Ridwan.

" wah indah banget " ujar silva berbinar karena melihat pemandangan yang terbilang indah untuk malam hari.

Diatas bukit mereka bisa melihat  lampu lampu yang menerangi kota dan bangunan pencakar langit lebih indah dilihat di atas bukit.

" kamu suka? " Ridwan tersenyum kearah Silva.

" suka banget "  ujar silva masih terkagum kagum melihat pemandangan pada malam ini.

" kamu tau tempat ini dari mana? " ujar silva sambil melihat Ridwan sekilas dan kembali lagi melihat ke arah hamparan lampu kota.

" mamah, papah tapi itu dulu saat mereka belum sibuk sama pekerjaan mereka sampai lupa kalau ada anaknya " Ridwan sambil tersenyum miris.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam mereka masih berada di bukit itu sambil melepas senyum kebahagiaan.

" ayo pulang " Ridwan sambil berdiri.

" ayo" Silva pun berdiri dan berjalan beriringan untuk menuju mobil Ridwan.

****

Silva sedang sendiri di dalam kelas karena semua murid sedang keluar untuk pergi ke kantin atau ke perpustakaan.

Vera sahabat Silva pun mengajak ke kantin ditolak oleh Silva karena dia belum selesai mengerjakan tugas fisikanya.

Saat sedang fokus mengerjakan soal yang belum bisa diselesaikan oleh Silva.

Tok tok tok

Suara pintu di ketuk terlihat seorang cowok sedang berdiri di depan pintu sambil tersenyum kearah Silva.

"hay, sendiri aja? " cowok itu bertanya sambil berjalan ke arah Silva dan duduk di bangku kosong dekat Silva.

" eh hay Rakha, iya lagi ngerjain soal nih tapi gak bisa bisa " sambil menoleh sebentar ke arah Rakha da terpokus lagi pada soal yang belum bisa dikerjakannya.

" mana gue liat soalnya " sambil mendekat ke arah Silva.

Jarak mereka begitu dekat sampai terdengar suara napas mereka berdua.

Terjadi keheningan beberapa saat dan hanya saling betatap tatapan.

" ehh iya ini " sambil menyodor kan buku ke arah Rakha.

Rakha sedang mengajari Silva tanpa sadar ada seseorang yang sedang melihat ke arah mereka, rasa cemburu pun datang.

****

Mereka sedang di dalam mobil untuk pulang ke rumah tidak ada yang memulai untuk ngobrol.

"eumm Ridwan " Silva memulai pembicaraan terlebih dahulu karena sejak dari tadi Ridwan hanya diam saja.

"hmm"  Ridwan hanya menjawab dengan singkat.

"kamu kenapa sih dari tadi diem aja?"
Ujar silva sedikit kesal karena jawaban dari Ridwan singkat.

"kamu yg kenapa berdua duaan dikelas bareng Rakha sambil tatap tatapan lagi " raut wajah Ridwan kesal.

"ohh itu, kenapa kamu cemburu ya?" sambil menusuk nusuk pipi Ridwan.

"apa sih kamu engga juga " ucap Ridwan mengelak.

" masa? "

" iya "

" yaudah "

Ridwan sedikit kesal karena jawaban dari Silva karena dia tidak bisa nyimpulin sendiri mana yang cemburu mana yang engga.

" iya aku cemburu " ujar Ridwan ngaku.

" yeah ngaku juga, gak usah cemburuan kali Rakha cuman bantu aku ngerjain soal" ujar silva menjelaskan kejadian tadi.

"iya, tapi gak usah deket banget sambil tatap tatapan lagi"  ujar Ridwan masih merasa kesal.

"iya,yaudah maaf " ujar silva.

" iya "  ujar Ridwan sambil tersenyum.

Jangan lupa vote and coment ya..
Oke oke oke
👍👍👍














POSESIVE BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang