Hari ini Silva berangkat menaiki angkutan umum karena Ridwan tidak menjemput nya dan dari semalam Ridwan tidak mengechat nya sama sekali.
Silva sedang berjalan di kooridor untuk menuju kelasnya.
Silva bepapasan dengan Ridwan Silva tersenyum ke arah Ridwan tapi Ridwan hanya berlalu tidak menyapa sama sekali apalagi menengok pun tidak.
Ridwa kenapa ya? Silva bergumam.
Silva memasuki kelasnya dengan wajah kasut, dia membanting tasnya.
"sil lo kenapa? Pagi pagi udah kusut aja tuh muka " Vera sambil mendekat ke arah Silva.
" gue bingung sama Ridwan dari kemaren dia gak ngomong sama sekali, gak ngechat apalagi tadi kita ketemu gak nengok sama sekali ke gue " ujar silva prustasi.
" dia cemburu kali kan kemaren lo berduan bareng Rakha " ujar Vera.
" owh iya ya, kok gue gak kepikiran ya" ujar silva sambil menepuk jidatnya.
Silva berlari keluar kelas untuk menemui Ridwan untuk meminta maaf.
"ehh sil lo mau kemana kan sebentar lagi masuk! " ujar Vera berteriak.
" ada urusan bentar " ujar silva sambil berlari keluar kelas.
Silva sedang mencari Ridwan sedari tadi dia mencari di kantin, taman belakang, perpus tetep aja gak ada.
Silva sedang berjalan dan dia ter ingat satu tempat yg belum dia datangi, pasti Ridwan ada di sana.
Silva pun sedang berjalan menuju tempat yang ia belum kunjungi dan benar saja Ridwan sedang tidur di kursi yang ada di tempat itu.
Silva menghampiri Ridwan yang sedang terlelap di melihat wajah damai Ridwan yang sedang tidur dia kangen dengan sikap hangat nya.
Mereka sedang berada di rooftop.
Silva masih memperhatikan wajah damai Ridwan.
Silva pun duduk di pinggir tempat Ridwan dan ridwan pun terbangun.
"bolos lagi " ucap Silva tanpa menengok sama sekali.
" hmm " Ridwan hanya bergumam karena dia belum sepenuhnya sadar dan masih mengantuk.
" ngapain bolos " tanya Silva sambil menengok ke arah Ridwan.
" sendirinya kenapa bolos? " ucap Ridwan bertanya.
" eum aku mau minta maaf, aku sama Rakha gak ada apa apa kok kita cuman ketemu pas di kooridor terus dia ngajak ke kantin bareng " ujar silva jujur.
" hmm " ucap Ridwan.
" jadi kamu maaf pin aku nih " ucap Silva sambil tersenyum.
" iya " ucap Ridwan.
" bener yah? " ucap Silva masih bertanya.
" iya sayang " sambil mengacak rambut Silva.
Silva cemberut karena rambutnya berantakan tapi dia senang juga karena Ridwan memanggil nya sayang sudah lama Ridwan tidak memanggil nya sayang.
Mereka masih berada di rooftop sambil menikmati udara yang sangat sejuk.
" ke kantin yu aku laper nih " ujar silva sambil memegang perutnya.
Ridwan mencubit kedua pipi Silva karena gemas dengan ekspresi Silva yang sudah kelaparan.
" ayo "
Mereka berdua pun berlalu dari rooftop menuju ke kantin, mereka berjalan beriringa sambil bergandengan tangan.
Dari kejauhan ada yang melihat ke arah Ridwan dan Silva dengan tatapan benci.
Liat aja nanti gue bakal ngancurin hubungan lo!!
Dengan senyuman kebencian nya dia akan menyusun rencana untuk merusak hubungan Ridwan dan Silva.
Mereka sedang berada dikantin, hanya ada mereka berdua Karena sekarang belum waktunya jam istirahat.
Mereka sedang memakan makanan nya dan sesekali bersenda gurau.
Siapa ya kira kira yang akan ngancurin hubungan antara Ridwan dan Silva?
Penasaran?
Tunggu kelajutanya ya dan jangan lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVE BOY
FanfictionSaat seseorang yang begitu hangat, pengertian kini menjadi seseorang yang menjadi posesive dan cuek. Itulah yang kurasakan saat ini, hanya sebuah kesalahan pahaman. Saat kedua orang bersekongkol untuk menghancurkan hubungan sahabatnya dan mantan p...