Part 4

119 4 0
                                    

Saat Silva dan Vera sedang berjalan di kooridor untuk menuju kantin Rakha menghampiri Silva.

"hay sil"  ujar Rakha sambil melambaikan tangan ke atas.

"hay" sambil tersenyum ke arah Rakha.

"sil gue duluan ke kantin ya udah laper gue" ujar Vera sambil memegang perutnya.

"yaudah sana nanti gue nyusul " ujar silva.

" yaudah gue duluan ya sil, kha " sambil tersenyum ke arah Silva, Rakha dan berjalan menuju kantin.

Silva dan Rakha melihat kepergian Vera dan hening untuk beberapa saat.

" eum kha kenapa? " ujar silva sambil menatap manik mata Rakha.

" gak papa cuman nyapa "  sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" owh " sambil manggut manggut.

" mau ke kantin kan? Bareng gue ayo"  sambil menarik tangan silva.

Silva pun hanya menurut mengikuti Rakha menuju kantin toh dia juga berniat untuk ke kantin karena cacing di perut sudah pada demo.

Silva dan Rakha masuk kedalam kantin sambil bersenda gurau, dari kejauhan ada yang melihat mereka dengan tahapan yang sulit di artikan.

"Vera "ujar Ridwan sambil melambaikan tangan ke arah Vera.

Vera yang merasa namanya dipanggil pun menoleh dan mendapatkan Ridwan yg sedang melambaikan tangan ke arahnya.

" gue " ujar Vera sambil menunjuk ke arah dirinya.

" iya lo"  ujar Ridwan sedikit kesal.

Vera menghampiri Ridwan, "kenapa?"

"lo belum dapet tempat kan sini duduk bareng gue aja " sambil menunjuk tempat didepan nya.

Memang sedari tadi Vera mencari tempat untuknya dan Silva tapi tempat sudah pada penuh.

Vera pun duduk didepan Ridwan.

"lo gak bareng Silva" sambil meminum jusnya.

"tadi sih bareng, tapi Rakha manggil Silva, gue keburu laper yaudah duluan aja " ujar silva.

Ridwan hanya ber oh sambil melihat ke arah Silva dan Rakha yang sudah mendekat.

" hay, aku boleh duduk disini kan? " ujar silva.

Ridwan hanya menggangguk kan kepalanya untuk jawaban.

Silva pun duduk disamping Ridwan.
" kha ayo duduk " ujar silva.

"eum iya" sambil duduk disamping Vera.

Hanya Vera dan Silva yang mengobrol Ridwan dan Rakha hanya diam saja.

***

Merek sedang menuju ke arah rumah Silva, sedari tadi Ridwan hanya diam saja Vera yang merasa tak enak dengan keadaan ini pun bertanya.

"kamu kenapa sih semenjak dari kantin diem aja " ujar silva sambil melipat kedua tangannya di dada.

" gak papa" ujar Ridwan.

"hmm, yaudah " Silva hanya pasrah dengan jawaban yang diberikan Ridwan.

Mereka sudah berada di depan gerbang rumah Silva.

" eum makasih, mau mam-" perkataan Silva terpotong.

"gue langsung balik ya " ujar Ridwan sambil berlalu dari rumah Silva.

Silva mematung karena barusan Ridwan ngomong gue ke dirinya, biasanya Ridwan ngomong kaya gitu kalau lagi marah.

Ridwan kenapa ya ko beda sikapnya, batin Silva.

Silva pun masuk kedalam rumahnya dan menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Silva sedang berada didalam kamarnya dan sedang berbaring sambil melihat langit langit kamarnya.

Memikirkan Ridwan yang sikapnya berubah.

Ridwan kenapa ya? Ko tumben dia ngomong nya gue apa lagi marah ya? Tapi marah gara gara apa?, Silva bertanya kepada dirinya.

Mungkin dia lagi bamood kali ya, Silva mulai memejamkan matanya karena dia sangat kelelahan.

Ridwan marah gara gara apa ya?
Oke jangan lupa vote ya.
Nantikan keterusan ceritanya oke 👌









POSESIVE BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang