saranghae Romeo

33 1 0
                                    

Merelakan adalah sesuatu yang sangat menyakitkan.

Seperti hanya kau yang melepaskan orang yang kau cintai bahagia dengan orang lain.

Menyesakkan memang.

Tapi merelakan adalah kuncinya, jangan biarkan oramg yang kau cintai sakit jetika dia mencintaimu, cukup kau saja yang menderita karena merelakan.

***

Kaki rapuh itu sebenarnya tak ingin mengikuti kedua orang itu (Kelvin dan Romeo), namun hati ini yang menggerakkannya bukan pikiran.

Sakit rasanya ketika orang yang amat kau cintai mencintai orang lain.

Mereka berdua tertawa tanpa melihat kesedihan kaki rapuh itu.

"biarkan seperti ini Meo ah, aku akan turut bahagia jika kau bahagia maka janganlah kau bersedih aku tak ingin bersedih melihatmu terpuruk" Kiky mundur pelan meninggalkan kedua orang itu.

Puk.

Kiky melihat ke belakang dan mendapati Ela dengan air mata yang bercucuran.

"apa aku hikss...... Aku tak sanggup melihat keadaanmu Kiky...... Hiksss" Ela menarik badan rapuh itu ke pelukan kecilnya namun hangat, pelukan seorang sahabat.

"kau bodoh Ky ah, kau cantik, hiks manis banyak orang yang akan bertekuk lutut di hadapanmu bahkan hanya kerlipan matamu Kiky ah hiks" Ela tersedu-sedu memeluk Kiky.

"aku sudah merelakannya Ela, aku tak akan mengganggunya, dia sudah memintaku meninggalkannya" nadanya datar tak berekspresi.

**

Hening hanya ada suara deru mobil di bawah kaki mereka.

Jalanan lancar karena malam sudah larut tapi kota Seoul tidak juga tertidur untuk sesaat.

"aku akan ke Paris besok dengan kakakku" putus Kiky setelah berpikir panjang apa yang akan dilakukan selama liburan ini.

"itu ide bagus aku akan merindukanmu, jangan lupa kirim kabar" Ela melap air matanya karena tanpa sadar air matanya kembali keluar.

Kiky mengkerutkan dahinya bingung kemudian berkata "tenn tu" dengan suara terputus.

"kau ingin ikut bersamaku Ela?" tawar Kiky berharap Ela akan menemaninya.

"aku tidak bisa meninggalkan orang tuaku, mianhe" Ela takkan berpindah sekolah.

Pikiran mereka tidak satu jalur.

***
Hari berganti, rasanya malas jika saat liburan bangun pagi-pagi, matanya masih tertutup rapat sampai seseorang menarik tirai jendela membiarkan cahaya matahari pagi masuk.

Mata itu merem mencoba menghalau silau itu.

"beri aku satu jam lagi tidur!!!" menutup semua badanya dengan selimut.

kai menarik paksa selimut itu.

"Kiky tidak akan menunggumu satu jam, dia sudah berangkat satu jam yang lalu" Kai melipat kedua tangannya memperhatikan sahabatnya yang malah melanjutkan tidurnya.

"kau akan menyesal, Kiky tak akan kembali, kau akan menggalau sepanjang tahun ini lagi" Kai melangkah meninggalkan Romeo yang tampak acuh dengannya.

Mendengar kata 'tak akan kembali' Romeo membuka matanya kemudian bangkit.

"apa maksudmu tak kembali? " Romeo emosi.

"Kiky menyerah, Ela mengatakan itu padaku" berbalik dan duduk di dekat Sahabatnya.

"aku akan menemuinya!!!" Romeo tanpa mandi hanya membasuh muka dan memakai pakaian dan segera meluncur ke bandara internasional Seoul.

"keputusan yang bagus Kiky ah....... Aku akan mengatakan yang sebenarnya padamu, aku menyukai... Ani... Aku menyukaimu..... Jeongmal Saranghaeyo" gumamnya sambil menyetir mobil dengan kecepatan tinggi.

HATI (antara aku kau dan dia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang