Brakkk
"Arghh"
Seorang gadis muda berambut coklat menggebrak meja dengan cukup kencang. Gelas kopi di meja tersebut bergetar hebat. Beberapa pengunjung di cafe itu menoleh padanya dengan terkaget-kaget.
Tidak sadar telah menjadi sumber keributan, gadis itu telah membenamkan kepalanya di kedua tangannya yg dilipat di atas meja.
"Kenapa kenapa kenapaaa" teriak gadis itu lirih. Baru kali ini ia tidak bisa mengontrol diri.
Gadis itu mulai terisak pelan. Bagian lengan Hoodie hitam yg ia kenakan mulai basah oleh tetes-tetes air matanya. Tampak beberapa kertas diantara tumpukan file yg berserakan di depannya itu jatuh ke lantai.
001_Liputan_DJTour
Halaman microsoft word di laptop berwarna putih di atas meja kayu itu hanya tertulis judul saja. Ulasan kegiatan DJ Tour yg gadis tersebut hadiri beberapa minggu yang lalu telah dibiarkan begitu saja selama berjam-jam. Kopi yg dipesannya sudah dingin. Beberapa meja disekitarnya sudah berganti pengunjung beberapa kali. Angin dingin yang masuk melalu pintu masuk kedai yang sudah sepi itu mengibaskan ujung rok merah yang dikenakannya. Namun ia tetap bergeming, tenggelam dalam pikiran-pikiranya.
Bzzz bzzz bzzzz
Pesan masuk yang ke 21 hari ini. Gadis itu yakin 50% dari pesan tersebut berasal dari editor media online yang sudah seminggu ini menagih hasil pekerjaannya. Ia belum membuka satu pun. Ia takut. Ia tidak siap membaca pesan-pesan lain dari seseorang, satu-satu nya manusia di planet ini yang telah menjungkir balikkan hidupnya.
"Ghe...."
Suara itu!
Dengan cepat gadis tersebut mendongakkan kepala nya seraya mencari sumber suara. Rambutnya yang ikal tergerai bebas, dan sedikit menutupi kedua matanya yang sembab. Bando merah berbentuk pita yang ia kenakan hampir terlepas.
"Ghe..." Panggil suara itu lagi.
Mata bulat gadis itu menyapu seluruh penjuru ruangan dengan panik, namun ia belum bisa menemukan pemilik sebuah nama yang sudah terlalu kelewatan memenuhi kepalanya. Ia hanya menemukan seorang pelayan berpakaian hitam-putih sedang berdiri beberapa langkah dari mejanya.
Selama beberapa detik ia mencerna situasi yang sedang ia alami.
Bodoh! Kenapa lo masih mencari dia sih Ghe?!

KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel Tea (Bahasa Indonesia)
Ficção GeralHi everyone! Inspired by the lives of two 'kittens', who have been spreading their little happiness, and a bunch of my own version of those "what ifs", I decided to pour everything in my mind into words. I sincerely hope that along with this writi...