•The Perfect Senior• -06

2.2K 67 0
                                    

Tania merenggangkan ototnya, lalu ia bergegas ke kamar mandi untuk mandi.

Setelah sudah berada didalam kamar mandi, ia langsung menggantungkan handuknya di gantungan yang berada dikamar mandi. Baru saja ia menyalakan keran air, keran itu tidak nyala. Tania terus mencobanya tapi nihil airnya tidak keluar juga.

"BUNN KOK AIR NYA GA KELUAR SII? TANIA MAU MANDI BUNN" teriaknya yang masih berada didalam kamar mandi

Alena dan Vian tidak mendengar teriakan Tania karna sedang asyik menonton televisi diruang tengah. Sambil menikmati secangkir teh dan kopi yang dibuat oleh Alena

"BUNDAA, BUNDA KO GA JAWAB SIII?!" teriaknya kembali karna Alena yang tidak menjawab.

"Aduh bunda kemana si, terpaksa turun kebawah dulu kalo ginimah" lanjutnya dengan wajah kesal, iapun langsung bergegas turun kebawah. Tak lupa Tania mengambil handuk yang tadi ia gantungkan dan ia sampirkan kelehernya itu

Tania menuruni anak tangga, dan menggelengkan kepalanya setelah melihat apa yang dia lihat
"Pantes gue panggil gaada yang jawab"

"Ihhhhh bunda kan tadi Tania panggil, kenapa air keran kamar mandi tania mati?" kesalnya lalu menghampiri kedua orang tuanya itu.

"Ehh sayang maaf ya bunda ga denger tadi hehe" ucap Alena sambil tertawa

Sedangkan Vian masih fokus menonton sinetron TOP sambil mengemil cemilan

"Jadi Tania gimana mandinya?" ucapnya memelas sambil menyomot cemilan yang vian pegang. Vian hanya menggeleng melihat kelakuan anaknya itu.

"Kamu kan bisa mandi disitu" ucap Alena sambil menunjuk kamar mandi dibawah yang tidak begitu jauh dari ruang tamu

"Air keran dikamar kamu emang lagi rusak belum dibetulin" jelas Alena

"Aah yaudah deh" balasnya terpaksa

Dikamar mandi...

"KUINGIN MARAH, MELAMPIASKAN TAPI KUHANYALAH SENDIRI DISINI. INGIN KUTUNJUKAN PADA SIAPA SAJA YANG ADA BAHWA HATIKU KECEWA~"

"Tania gausah nyanyi suara kamu fals" teriak Vian.

Tania yang mendengar teriakan ayahnya itu langsung berhenti nyanyi lalu mengerucutkan bibirnya.

Skip

Selesai mandi Tania pun keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk yang tadi dia bawa

waktu keluar dari kamar mandi Tania dibuat kaget oleh Alena yang tiba tiba berada didepan pintu

"Kuda lari kejepit onta" kagetnya sambil mengangkat tangannya keatas. Handuknya pun jatuh kebawah

"Astagfirullah bun ngagetin aja tauga" lanjutnya sambil mengelus dada dan mengambil handukya yang jatuh tadi

Alena hanya tertawa
"Maaf deh, yaudah kamu siap-siap ya dandan yang cantik terus pake gaun yang tadi bunda beliin ya" perintah Alena

"Loh emang mau kemana bun? Kenapa Tania harus dadan yang cantik?" tanyanya bingung sambil mengeringkan rambutnya lagi

Alena menghembuskan nafasnya
"Kita mau kerumah teman bunda, mau ngenalin kamu sama anak temen bunda,Kamu mau kan sayang dijodohin sama anak temen bunda?" tanya Alena

"HAH?! APA BUN COBA ULANGIN LAGI NGOMONGNYA? AKU SALAH DENGERRKAN?!" teriaknya sambil mengusap telinganya yang menurutnya, ia salah dengar.

"Yaampun sayang plis deh jangan kebiasaan teriak kaya gini gimana nanti kalo kamu udah nikah sama anak temen bunda" Alena hanya mengusap telinganya yang panas

"Dan bunda sama ayah udah bicarin ini sama temen bunda buat jodohin anaknya sama kamu" lanjut lena.

"Aaaaa bunda apa-apansi, kenapa bunda sama ayah ga bicarain ini dulu sama Tania? Gabisa seenaknya aja dong bun, emang Tania setuju dengan perjodohan ini. Tania aja gatau yang dijodohin sama Rania itu jelek atau ganteng? Nanti kalo giginya tonggos, rambutnya berponi, giginya ompong gimanaa? Aduhhh ga banget bun" celotehnya panjang lebar

"Udah ngomongnya?" ucap Alena sambil melipat tangan didadanya

Tania hanya cengengesan
"Bun plisss gausah jodoh-jodohan, kalo misalnya Tania dijodohin otomatis nikah dong, Tania kan masih mauu sekolah bun" rengeknya sambil memohon dengan tangannya.

"Engga sayang pokoknya kamu tetep dijodohin"

Tiba-tiba Vian datang dan langsung bicara seperti itu, otomatis keduanya langsung nengok kearah sumber suara.

"Ahhh ayahq sayang, kesayangannya Tania yang paling ganteng sejagad raya, melebihi shawn mendes, justin bibir, aliando syarief pokoknya ayah doang yang paling ganteng deh gaada yang ngalahin. Plis ya yah ayah kan sayang Tania jangan jodohin Tania sama orang yang Tania gakenal, pliss" mohonnya sambil menghampiri Vian lalu memeluknya.

Tania berharap Vian tak tega melihatnya seperti ini supaya dibatalkan. Tapi Vian dan Alena tidak terpengaruh

Alena menghampiri keduanya
"Engga sayang bunda sama ayah udah sepakat jodohin kamu sama anak temen bunda"

"Bunda sama ayah yakin kamu akan bahagia sama dia. Dia baik dan sopan ko sayang pasti dia akan jagain kamu" lanjut Alena

"Cowo yang akan kita jodohin buat kamu itu senior disekolah kamu" ucap Vian

Tania melepaskan pelukannya dari Vian sambil mengerutkan keningnya
"Hah? Senior Tania? Berarti dia sekolah disekolah sma nusa bangsa, sekolah Tania kan?" Tanyanya

Vian dan Alena mengangguk kompak

"Kira-kira siapa orang yang mau dijodohin sama gue yawlaa:(" batinnya dalem hati

Vian mengusap pala Tania
"Yaudah sayang kamu cepetan siap-siap ya 15menit lagi kita sudah harus berangkat"

"Hmmm iya yah Tania siap-siap dulu" balasnya pasrah lalu beranjak ke kamarnya

---------------------
[A/N]

Kriukkk kriukkkk
Gimana ni? Kira-kira siapa yang bakal dijodohin sama Tania?
Jangan lupa vomment ya.❤❤

Ok see you

The Perfect Senior [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang