Bagian - 1

63 5 0
                                    

Tuk - tuk - tuk .

Suara sepatu high heels terdengar hampir ke sepenjuru kelas karena lorong sekolah yang begitu disepi dikarenakan jam pelajaran telah dimulai.

Seseorang yang memakai sepatu high heels pun memasuki salah satu ruangan kelas.

"Permisi, maaf mengganggu waktunya sebentar" Dia adalah bu renna sang kepala sekolah.

"Eh iya bu mari silahkan"Jawab bu elma yang kala itu sedang mengajar kelas yang didatangi oleh kepala sekolah tersebut.

"Kedatangan saya disini ingin mengantarkan anak murid baru yang akan mendiami kelas ini, Ayo nak masuk" Bu renna pun mempersilahkan seseorang untuk memasuki ruangan kelas dan muncul lah seorang gadis berkacamata yang nerd dan alhasil membuat seisi kelas berbisik bisik tak suka.

Hih siapa tuh, jaman udah now aja gayanya masih kaya gitu

Yaelah, anak cupu ga pantes sekolah elit disini

Siapa dia? Sepertinya aku mengenalnya ' gumam salah satu anak dari kelas tersebut.

Oh my good demi apa gue harus sekelas lagi sama anak cupu

"Kalau begitu saya pamit, permisi" Bu renna pun akhirnya keluar dari ruangan kelas.

"Oke silahkan perkenalkan dirimu terlebih dahulu" Sahut bu elma sambil tersenyum pada gadis itu.

Dengan gugup dan hati yang berdebar debar, Rani mulai memberanikan diri berbicara dihadapan murid kelas barunya.

"Sebelumnya perkenalkan nama saya,,"tak lama ucapannya langsung dipotong oleh salah satu murid kelas itu.

"Ga pengen tau tuh"Jawab salah satu anak kelas ini dengan memutar bola malasnya.

"Aldo!" tegas bu elma. "Ayo lanjutkan nak"

"Hmm, nama saya Ranista Anggraeni asal dari kota bandung saya sekolah disini karena mendapatkan beasiswa" aku masih mengedarkan pandanganku seisi kelas dan mataku hampir loncat karena aku tak menyangka aku bisa sekelas dengan sahabat lamaku jane dan aku tidak tahu kalau jane sekolah disini oh kenapa dunia begitu sempit sekali.

"Ada pertanyaan? Kalau tidak ada, rani kamu bisa duduk sama jane" Bu elma menunjuk bangku yang kosong paling belakang di ujung.

Aku berjalan sambil menunduk dan tiba - tiba

Brukk!

Aku terjatuh karena tali sepatuku ada yang lepas tepat disaat itu pula seisi kelas menertawaiku, dengan cepat aku bangkit menuju meja yang paling belakang.

"Hai rani" Sikap jane tidak berubah hanya saja penampilannya yang membuatnya sedikit berbeda aku takjub melihatnya.

Sepertinya aku harus membuat drama dulu'gumam rani.

"Oh hai jane, boleh aku duduk disini?" Sepertinya jane sudah lupa denganku bayangkan saja aku tidak bertemu dengannya selama 4 tahun.

Flashback

"Rani, kamu yakin mau ninggalin aku pergi?"Tanya jane yang belum ikhlas ditinggalkan oleh sahabatnya.

"jane aku tidak akan meninggalkanmu, aku harus ikut sama papa aku ke sana"

Jane menangis lalu memeluk rani dengan sesenggukan.

"Rani kamu jangan lupain aku yah" Jane masih memeluk rani dan rani melepaskan pelukan pelan.

"Aku tidak akan pernah melupakanmu jane, kau sahabatku. Maafkan aku jane nanti kita pasti akan bertemu lagi jangan menangis lagi jane kumohon" rani kembali memeluk jane memberi ketenangan untuk sementara lalu rani pamit kepada jane dan menaiki mobilnya.

Reach Me Love You DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang