Bagian - 5

40 4 0
                                    

Rani memasuki kelasnya dengan terburu buru membuat teman dikelas menatapnya heran dan berbisik bisik.

Rani kenapa ya?

Loh si rani nggak pake kacamata

Kok aku baru sadar kalau rani cantik

Iya yah rani cantik

Ternyata kalau nggak pake kacamata cantik yah, eh apaan sih gue kan gasuka sama dia.

Jane yang mendengar bisikan teman temannya mengulas senyum lalu menatap rani yang menghampiri bangkunya dengan terburu buru, sedangkan rani tidak memdengarkan sama sekali.
Rani yang merasa risih dengan tatapan anak sekelas dan juga sikap jane yang membuatnya bingung hanya mengernyitkan dahi.

"Lo kenapa senyum senyum gitu jane, lo kesambet yah?"

"Nggak kok" Jane tersenyum lagi membuat rani semakin bingung.

Rani menyibakan rambutnya kesamping "Terus kenapa lo senyam senyum gitu, heran deh gue"

"Lo nggak dengerin bisikan temen temen, mereka baru sadar kalau lo sekarang nggak lagi pake kacamata"

Rani meraba-raba wajahnya dan ia baru sadar juga, pipinya berubah merah.

Jane memeluk rani singkat dan memegang kedua bahunya"Udahlah ran nggak usah lagi ditutup-tutupin toh mereka pun udah tahu kok. Inget disini ada gue sama aldo" 

Rani yang melihat perlakuan jane padanya sangat bersyukur ternyata jane tidak pernah berubah sama sekali ia sangat merindukan hal seperti ini dulu.

"Makasih jane, lo emang sahabat gue yang paling baik" Rani tersenyum tiba tiba ia mengingat sesuatu seketika senyumannya pun memudar.

Bibir rani mengerucut"Ponsel gue mana? Lo ngeselin banget tadi" Jane hanya tersenyum kikuk menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hehe sorry, abisnya ponsel gue ketinggalan dirumah" Jane menyodorkan ponsel rani tiba tiba langsung disambar aldo seketika wajah rani merah padam.

"Aldo balikin ponsel gue"Rani yang tak terima ponselnya diambil oleh aldo ia menggeram kesal.

"Bentar gue pengen liat hasil foto si daniel" Aldo menekan galeri tapi malah aplikasi whatsapp tak sengaja ia melihat pesan teratasnya.

Adam? Pikirnya.

Tanpa pikir panjang, ia membuka pesan privasi rani dan aldo membelalak tak percaya. Ternyata rani dekat dengan adam kakaknya ia menggeram kesal dan segera menghapus pencariannya mengembalikan ponselnya dengan wajah datar.

Rani dan jane melihat perubahan ekspresi aldo saling memandang satu sama lain.

Kenapa?

Rani yang benar benar merasa penasaran ia langsung mengambil ponselnya paksa sehingga membuat aldo mengerucutkan bibirnya.

"Lo kenapa al, jadi cemberut gitu pas liat ponsel rani?" Aldo tidak mungkin menceritakan kalau ia melihat pesan privasi rani bisa bisa ia mendapat amukan kedua gadis itu dan yang lebih parah pasti rani.

"Foto lo jelek semua, bete nih main ToD yuk mumpung lagi ngga ada guru nyampe nanti istirahat?" Rani semakin bingung dengan sikap aldo setelah melihat ponselnya.

Ah , mungkin cuman perasaan gue doang.

Jane sangat antusias saat aldo menyebutkan kata 'ToD atau Truth or Dare'

"Ayo, gue udah lama nih nggak main pasti seru secara dulu gue cuma main bareng aldo doang" Ucapnya.

"Kan ada rani" Rani mendengarnya hanya bisa tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reach Me Love You DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang