Bonus Chapter [3/4]

13.6K 1.5K 215
                                    

Terlahir tampan katanya sebuah anugerah, tapi sepertinya tidak bagi Kim Taehyung. Wajah tampannya itu secara tidak langsung selalu membuatnya 'dikubu-kubukan' tanpa kehendaknya.

"Ganteng mah bebas yah! Salah aja dimaklumin"

"Tipikal cowok ganteng kayak dia mah mana mau main bola kotor-kotoran sama kita"

"Lihat kan tadi senyumnya? Tebar pesona banget ke cewek-cewek"

Taehyung sudah biasa mendapatkan kata-kata tersebut bahkan yang datang dari mulut seorang lelaki. Berteman dengan perempuan pun sama saja, dia malah menjadi rebutan dan mengacaukan persahabatan antar perempuan.

Jadi lebih baik sendiri. Bermain sendiri. Memainkan berbagai peran seolah-olah punya banyak teman dengan watak yang berbeda, meski ironi itu semua dia yang memerankannya sendiri.

Tanpa sadar bermain peran membuat Taehyung diterima di sebuah agensi tanpa melalui audisi. Harusnya terdengar baik, tetapi itu semua tampak buruk bagi Taehyung. Lagi-lagi para trainee lebih memilih untuk menjauhinya.

Iri karena dia dianggap masuk modal tampang, menjauh karena merasa berbeda level, dan lain sebagainya. Taehyung hafal betul semua alasan itu.

Topeng peran selalu Taehyung pasang untuk setiap situasi. Menjadikannya sebagai aktor terbaik yang bahkan tidak mengenal dirinya sendiri.

Dirinya yang mana?

Taehyung tidak peduli itu semua. Selama semua mata tertuju padanya, dia rela memasang topeng peran apa pun hanya untuk sebuah perhatian.

"Aku tidak mau menerima job itu, hyung!"

Taehyung menghentikan langkah kakinya ketika mendengar suara Park Jimin, seniornya yang bertolak pinggang pada manajernya yang wajahnya familiar bagi Taehyung.

"Jimin dengar, kau harus mengambil peran ini!" kata Namjoon meyakinkan Jimin.

"Ini peran kecil! Tidak level denganku! Aku ini aktor papan atas! Aku tidak sembarangan ambil job yah, hyung!"

Jimin menghentakkan kakinya pergi meninggalkan Namjoon yang telah berlari mengejarnya. Taehyung merasa terkesan melihat bagaimana Jimin terlampau jujur mengutarakan isi hatinya. Mengutarakan keinginannya.

"Taehyung-a, ini kontrak barumu"

Taehyung mendongakkan kepalanya menatap manajer ketujuh-nya yang memberikan beberapa lembar kertas padanya.

"Kudengar, Jimin menolak tawaran ini. Kau mau kan?"

Taehyung membaca peran yang dia dapat yaitu menjadi sahabat pemeran utama. Peran yang ditolak Jimin mentah-mentah. Kalau boleh Taehyung ingin menolak, dia merasa percaya diri untuk peran utama daripada peran pembantu seperti ini.

"Kau akan lebih terkenal lagi kalau kau ambil peran ini!" seru manajer Taehyung yang berhasil mendapatkan perhatian Taehyung. "Kau kan tampan, orang-orang akan membicarakanmu. Mengapa aktor setampan dirimu mendapatkan peran seperti ini"

"Apa itu benar, hyung?" tanya Taehyung penuh harap.

"Tentu saja!"

Tidak butuh waktu yang lama, Taehyung membuktikan apa yang dikatakan manajernya itu benar. Perannya kala itu menjadi batu lompatan yang membuatnya mendapatkan banyak tawaran sebagai peran utama.

Banyak tawaran artinya banyak perhatian. Taehyung menjadi haus karenanya.

Ketenarannya pun membawa sebuah pertemanan pertama untuk Taehyung, yakni Jhope yang secara tulus berteman dengannya. Jhope benar-benar seperti air, Taehyung merasa nyaman dan mudah berteman dengan rapper yang lebih tua darinya itu.

Kawin Kontrak | YoonMin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang