Prais The Lord

10.2K 1.2K 66
                                    


Pagi-pagi sekali, Jungkook terlihat menggeliat malas dari tidurnya. Menjadikan Taehyung yang sedari tadi mengusak halus rambutnya hanya memasang senyum gemas. Mencium pipinya berulangkali. Dan terkekeh gemas sekali lagi begitu sadar bahwa Jungkook sama sekali tidak terganggu dengan ulahnya.
Lantas bangkit, beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh.


Sudah terlewat beberapa hari sejak pertemuan tidak disengaja antara Taehyung, Jungkook dan Park Jimin dibawah menara Eiffel malam itu. Tidak ada yang berubah dalam hubungan Jungkook dan Taehyung setelahnya. Masih berjalan seperti biasanya, sebab Park Jimin bisa memahami pilihan Jungkook. Menerima tanpa dengan hati lapang begitu Jungkook secara terang mengatakan bahwa ia mencintai Taehyung. Meski sempat menitikkan air mata ketika Jungkook berkata mari bahagia dengan pilihan kita.

Dan bagi Taehyung, tidak ada kisah masa lalu yang harus dipermasalahkan panjang lebar. Maka saat kekasihnya mengatakan bahwa Jimin hanya masa lalu. Kemudian dirinyalah masa depan dan satu-satunya orang yang akan dicinta sampai akhir.
Meski saat itu Jungkook berkata sembari tertawa, tetapi Taehyung tau bahwa kekasih manisnya tidak pernah main-main dengan setiap kata yang diucap.


"Sayang,"      Menepuk pipi Jungkook pelan seraya mencium bibirnya halus. Kesayangannya tidak akan bangun hanya dengan tepukan.          "Sudah siang, mandi."

Jam sudah menunjuk pada pukul dua siang. Tepat satu minggu keduanya berada di Paris, dan jam tujuh malam nanti mereka diharuskan sudah standby di bandara untuk kembali ke Korea Selatan.
Tidak menyerah, Taehyung beralih menggoyang bahu yang lebih muda. Jemarinya menggelitik jahil dada dan turun hingga bagian perut Jungkook. Menjadikan empunya mengerang protes sembari menggeliat geli.

"Hyung~"

Mencicit panjang mendayu-dayu, membuat pemuda Kim tergelak pelan mendapati adik manisnya bertingkah sebegini manja. Menjadikannya membungkuk sedikit sekedar mencium bibir kesayangannya lama sekali. Dan baru melepaskan ketika Jungkook mendorong kepalanya menjauh.
"Apa sayang~"
Membalas tidak kalah manja, lantas menjadikan Jungkook terkekeh geli. Menepuk rahang tirusnya pelan sembari mengucap kata 'menjijikkan sekali Hyung'. Hanya bercanda, Taehyung tau itu dan tidak marah karenanya.
"Cepat mandi. Bau keringat."

Pemuda Jeon reflek mengangkat tangan untuk mengendus lengan dan ketiaknya. Dan mengumpati kekasihnya begitu tau dirinya hanya ditipu. Alibi Taehyung saja supaya ia menurut dan lekas membersihkan tubuh. Terlampau paham bahwa Jungkook teramat malas jika harus bersentuhan dengan air dipagi hari.

Mendecak pelan ketika melihat Jungkook hanya menggeleng, Taehyung mencium bibir Jungkook sekali lagi. Tidak melumat, hanya menempel sesaat kemudian menjauhkan sedikit wajahnya. 
"Cepat mandi sendiri atau aku yang memandikan, hmm?"

Tidak butuh waktu lama bagi Jungkook untuk menarik rambut Taehyung. Mengumpat sekali lagi sebelum memilih bangkit dan melangkah menuju kamar mandi. Taehyung tidak main-main dengan ucapan memandikan. Pernah sekali waktu Jungkook balas menantang ketika Taehyung memberi pilihan yang sama. Dan berakhir dirinya yang basah kuyup seperti angsa tercebur kolam. Taehyung benar-benar mengguyur tubuhnya tanpa perasaan.















"Hyung, kita check in jam berapa?"
Jungkook bertanya sedikit kencang dengan mulut masih penuh dengan potongan sandwich buatan Taehyung yang baru saja digigitnya. Matanya lurus kedepan, memandori Taehyung yang tampak sibuk menata barang-barang mereka kedalam koper.

"Jam tujuh check in. Jadi jam enam kita keluar dari hotel." 

Mengangguk sebagai balasan, Jungkook kembali melahap habis sandwich dari tangannya. Lanjut meraih segelas susu cair dan meminum habis tanpa sisa.              "Kau sudah makan, hyung?"         Bertanya dengan suara lebih pelan dari sebelumnya. Jemarinya menarik satu piring berisi potongan buah-buahan dan memakannya satu persatu. Ada sedikit rasa kasihan mendapati kekasihnya yang tampak lelah, terlihat sesekali menghapus keringat di pelipis menggunakan lengannya. Tetapi apa daya, ingin membantupun tidak bisa. Taehyung tidak mengijinkan.

As If It's Your Last ㅡ v.k.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang