SOMEDAY 7

2.2K 180 33
                                    

Tok tok tok tok

Mendengar ketokan pintu rumahnya, Naruto bergegas mematikan kompor lalu segera menuju pintu depan. Saat ini tak ada seorangpun di rumah kecuali dirinya. Kushina sedang menjalankan tugas di rumah sakit konoha, dan Minato tentu saja di kantor Hokage.

Ceklek

Naruto membuka pintu dan menemukan Hinata di sana membawa kotak bekal berukuran besar sambul tersenyum manis ke arahnya. Naruto yang baik hati tentu membalas senyuman itu.

"Ada apa, Hinata-chan? " tanya Naruto.

" A-ano... aku membuat bekal untuk Naruto-kun, " jawab Hinata mengacungkan kotak bekal itu.

"Eh? Ee, bagaimana ya? Aku sudah dibuatkan bekal oleh Sasuke. Lagi pula kami sudah berjanji kemarin,"

Hinata mencengkram kotak bekalnya semakin erat guna menahan emosi. Sasuke. Sasuke. Dan Sasuke. Ia sudah bosan mendengar nama itu terus di dengung dengungkan oleh orang di sekitarnya. Mereka selalu saja memuji apa yang si raven itu lakukan sejak dulu. Memang apa hebatnya dia itu? Batin Hinata kesal.

"Terima saja bekal dari ku, Naruto-kun. Toh, rasanya juga tak kalah enak. Lagi pula aku sudah membuat ini spesial untukmu, "

"Kenapa kau tak memberikan itu untuk teman se tim mu saja, Hinata. Ah, atau Chouji, pasti dia akan senang," Naruto memcoba menolak.

"Mana bisa seperti itu. Ini aku buat untukmu, " Hinata masih memasang senyum manisnya.

"Dobe,"

Naruto melongokkan kepala. Sasuke berjalan santai ke arah mereka membawa kotak bekal yang cukup besar. Senyum Naruto merekah bahagia melihat kedatangan kekasih hatinya. Tak sadar jika gadis di depanya sudah meradang marah walau tertutup senyum palsu.

"Teme!! Akhirnya kau datang juga. Itu bekal untuk kita? " tanya Naruto gembira.

Sasuke hanya mengangguk. Onyxnya beralih menatap Hinata masih tanpa Ekspresi. Gadis itu membungkuk sopan padanya. Sasuke hanya tersenyym tipis, itupun sekilas. Walau Sasuke dan Hinata berteman, hubungan mereka tak sedekat itu. Sasuke yang memang pada dasarnya pendiam dan dingin, juga Hinata yang tak terlalu banyak bicara padanya.

"Sasuke-kun membuat bekal banyak sekali, " komentar Hinata.

"Hn,"

"Sasuke, kau membuat acar timun tidak?"

"Tidak, lupa, "

" Ah, aku membuatnya Naruto-kun. Kau bisa makan bekal buatanku, "

Naruto menatap Hinata dengan pandangan yang sulit diartikan. Entah apa yang ada di pikiran Naruto.

"Syukurlah kalau begitu. Kaa-san membuat acar timun yang banyak kemmarin dan menyuruhku menghabiskanya. Bantu aku menghabiskan itu ya, Sasuke?" pinta Naruto.

"Wakatta. Sekarang cepatlah, aku tidak ingin terlambat latihan, "

Naruto mengangguk semangat lalu segera masuk ke dalam rumahnya meninggalkan Sasuke dan Hinata.

®®®

DUAAAARRR!!!

Naruto dan kawan kawanya yang mendengar ledakan itu sontak menghentikan latihan mereka. Mata mereka melihat asap yang membumbung tinggi ke langit. Lalu terdengar teriakan warga Konoha yang memekankan telinga.

"Dari arah hutan belakang desa, " ucap Neji terdengar marah.

"Ino dan Sai segera pergi ke kantor hokage. Lainya ke hutan sekarang!" perintah Kakashi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SOMEDAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang