Jam menunjukan pukul 3 dini hari sudah menjadi kebiasaanku untuk bangun, seperti biasa aku bangun dari tidur segera mengambil buku dan mengemas pelajaran yang akan kubawa sekolah setelah itu aku bergegas membersihkan diri, butuh sekitar 10-15 menit ritual mandiku.
Drrtt drrtt drrtt...suara ponselku menghentikanku memoles bedak pada paras cantiku ini.
-My dear-
" Morning sayang pagi ini aku nggak bisa jemput kamu dear, momy minta anterin kerumah oma, maaf ya sayang."
-Me-
" Morning juga sayang, iya gak papa kok nanti aku bisa naik taxi."
-My dear-
" Oke dah sayang kamu hati-hati ya."Kutaruh ponselku disaku bajuku.
Segera ku ikat asal rambut indahku, tak lupa aku memoles bibirku dengan lipsblam agar tidak pucat dan nampak fress.Dengan santai ku turuni anak tangga satu persatu, saat aku berusaha menuju meja makan
Terdengar suara yang tak asing bagiku dan ya ternyata benar sumber suara itu berasal dari papah dan mamah dengan nada suara yang sama-sama meninggi.Sudah menjadi kebiaasaanku mendengar kata-kata yang sebenarnya sangat menyayat lubuk hatiku tapi aku berusaha tegar agar mamah tidak bertambah frustasi.
Sejak kelahiranku didunia ini mamah memutuskan berhenti dari dunia kedokteran karna papah mengira aku adalah anak mamah dan selingkuhannya dirumah sakit, papah selalu menyebut diriku anak haram
Papah selalu memandangku sebelah mata hanya memberikan fasilitas yang cukup kepadaku meskipun sangat jauh lebih cukup ketimbang abangku
Tapi itu semua tak apa bagiku sebernarnya yang kubutuhkan hanyalah kasih sayang mamah dan papah." Apalagi yang kau minta tika? sudah cukup aku memberi fasilitas untuknya, padahal dia bukan anakku."
" Sudah berapa kali aku katakan bahwa Riani itu anakmu hans, aku hanya ingin kau datang diacara ulang tahunnya besok aku tidak meminta lebih, karna dia butuh kasih sayang seorang papah."
" Sampai kau menangis darahpun aku tidak akan datang! camkan itu."Suara tangisan mamah pun pecah,
Hatiku terasa tertusuk oleh ribuan belatih tanpa ku sadari air mataku menetes.Suara kenopi pintu terdengar begitu sempurna ditelingaku
" Pagi Riani." ya itu suara karel abangku, yang sekarang menjadi dokter ditempat mamah dulu bekerja.
" Pagi juga bang."" Udah sarapan belum lo? kok diam aja."
" Emmm Riani makan disekolah aja bang."
Dan berlalu untuk pergi dari meja makan, tapi tanganku tertahan oleh tangan karel."Gue harap lo bisa hadapi semua ini Re, gue tau yang lo rasain sakit banget, tapi gue janji bakalan jagain dan lindungi lo sama mamah biarpun papah sekalipun lawan gue."
Aku yang mendengar itupun tak mampu lagi membendung air mata ini oh Tuhan terimakasih ternyata selain mamah masih ada orang yang menyayangi Riani, batinku.
" Makasih bang." hanya itu yang mampu ku ucapkan sebelum aku meninggalkan karel disana.
***
"Mampus mobil gue kan masih dibengkel, gimana dong gue berangkatnya...alamat pake taxi deh ini"Ku berjalan menyusuri trotoar jalanan sambil menungguh taxi lewat hampir 5 menit aku menunggu
" Gila nih pada kemana abang taxinya kagak nongol-nogol."Terdengar suara angkotan umum daripada telat sampai sekolah, akhirnya Riani memutuskan naik angkot.
Didalam angkot aku terkagum kepada seorang wanita memakai jilbab panjang berwarna biru yang hampir menyentuh kakinya, dia memegang sebuah buku mirip dengan Al kitab.
Orang itu tersadar sedang diperhatikan olehku dan langsung menutup bukunya seraya berkata "Adek sekolah dimana?."
Aku sangat terkejut mendengar pertanyaannya yang tiba-tiba saat aku sedang asik memperhatikannya.
Alhasil aku menjawab dengan terbata-bata "Emm sa-ya sekolah di SMA Tunas Bangsa bu dekat alun-alun."
Dan ibu itupun hanya ber oh ria.aku masih penasaran dengan apa yang dipegang ibu tadi akupun memberanikan diri untuk
bertanya " Maaf sebelumnya bu, itu yang tadi dibaca ibu buku apa ya sangat syahdu kedengarannya."Ibu itu tersenyum penuh arti " Oh ini namanya Al-Qur'an, tidak hanya syahdu tpi juga membuat jiwa kita menjadi tenang jika membacanya dan masih banyak keistimewaan Al-Qur'an ini."
"Terakhir ku ingat aku hanya membaca Al-kitab ku saat aku mau UN SMP dulu" Batinku
Aku hanya menganggukan kepalaku sambil tersenyum " pak berhenti di depan ya pak, bu saya duluan ya..mari."ucapku dengan sopan.
***
Setiba disekolah aku langsung bergegas menuju kelasku,
saat sedang melewati koridor kelas tiba-tiba ada yang menutup mataku, wangi parfum yang tak asing bagiku membuat aku mudah menebaknya" Apaan sih sayang gelap tau."
" Kamu kok tau ini aku sih sayang?."
" Ya iyalah Riani gitu."
" Yaudah ayo aku anter ke kelas."Aku dan Reza menjadi sorotan siswa siswi yang melihat ada tatapan iri,
kagum dan masih banyak lagi
siapa yang nggak iri reza adalah ketua Osis sekaligus ketua tim basket jadi tak heran banyak yang menyukainya." Riani..." suara itu tak lain milik dua mahluk astral yang membuat hariku lebih berwarna, namanya Siska dan Aisyah.
" Apaan sih lo,suara lo bisa bikin gendang kuping gue sama my prince rusak tau gak."
" Iyadeh sory...lagian juga pagi-pagi udah pacaran aja lo mah bikin ngiri aja."ucap siska dengan sewot.
Riani dan Aisyah hanya geleng-geleng sambil senyum yang melihat tingkah laku sahabatnya pasalnya memang Siska baru putus sama pacarnya dan sampai detik ini Siska belum bisa move on sama si doi." Terserah gue dong mau pacaran kapan aja dimana aja, mangkanya buruan lo cari penggantinya si Radit, betah amat mencintai mantan."
" Mantan terindah sayang."tambahku" Eh lo pada kalok ngmong dijaga ya, gue itu udah lupain doi, dan gue mohon lo jangan sebut nama dia di depan gue cukup panggil dia dengan sebutan doi oke!." Hanya dibalas senyuman olehku dan Reza.
"Eh Sis itu kan doi ya? kok jalan bareng Bunga? pake pegangan tangan segala." Ucap Aisyah dengan heboh.
kedua bola mata Siska langsung tertuju pada Radit yang sedang
tertawa lepas bersama Bunga, padahal baru minggu kemarin Mereka putus." Wah...sayang kayaknya bentar lagi mau hujan deh."
ucapku sambil melirik Siska yang sudah sangat merah matanya" Kayaknya iya nih sayang, kamu hati-hati ya."
Ucap Reza sambil membelai pucuk kepalaku dengan pelan." Anjirr!!! awas lo Radit... lo juga kenapa mesra-mesraan di depan gue haa?." Ucap Siska sambil terisak pergi meninggalkan ketiga temannya
Alhasil membuat mereka tertawa melihat tingkah Siska." Udah yuk Re, kita masuk kelas." Ucap Aisyah
" Aku masuk dulu ya sayang, see you." Ucapku sambil melambaikan tangan
dan dibalas oleh Reza dengan senyumannya yang mematikan " See you to sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hakikat Cinta
SpiritualitéDefinisi cinta yang terlalu luas membuat banyak orang berbeda-beda dalam mengartikan sebuah arti cinta. Kisah ini menceritakan tentang perjalanan seorang gadis cantik bernama Riani Mutia Azzahrah yang berusaha mencari arti cinta yang sesungguhnya, n...