Pesta tak ku rindukan 1

43 3 0
                                    

Hari kelahiran adalah hari paling bahagia bagi kebanyakan orang karna banyak ucapan doa hadiah dan bertambah satu tahun usiamu hari itu akrab disebut sebagai hari ulang tahun.

"Re..re..rere!!! Bangun woy ngebo mulu, Ditungguin prince lo tuh."

Aku terperanjat kaget saat mendengar suara abangku. "Ngapain Reza dateng pagi-pagi gini." Batinku.

"Iya bang...bentar-bentar." Aku langsung ngacir ke kamar mandi untuk membersihkan diri, gengsi kali masa di depan pacar gue kucel kan gak lucu gengs.

Aku tergesa-gesa menuruni anak tangga, kulihat ada raut wajah tak ceria di wajah tampan Reza.

"Sayang...tumben dateng pagi-pagi, kok gak ngomong dulu kalau mau kesini sih?." Sambil duduk disebelah Reza

"Sebenernya....aku mau ngmong sesuatu sama kamu..."
"Ya tinggal ngomong aja kali sayang."

"Aku tau ini hari bahagia banget buat kamu, tapi mau tak mau aku harus menyampaikan ini." Ucapnya sambil menundukan kepalanya.

"Kamu mau ngomong apa sih???."
"Sayang.." sambil memegang erat tanganku.
"Aku minta maaf banget sama kamu sayang...aku dijodohin sama orang tuaku, aku disuruh pindah sekolah ke  london, nanti malam aku berangkat ke london sayang." Sambil memeluk erat tubuhku.

Rasanya seperti beribu-ribu tusukan belatih yang menancap begitu dalam, aku tak mampu untuk berkata padanha rasanya seperti kehabisan oksigen, hanya air mata yang terus mengalir tanpa titah dariku.
"Oh tuhan kenapa kenyataan ini sangat pedih." Batinku

"Aku sayang banget sama kamu...demi Tuhan aku tak mau menyakitimu bahkan meninggalkanmu, tapi ini semua keputusan orang tuaku yang secara sepihak memutuskan, setibanya disana keluarga besarku dan vanesa menggelar acara tunangan kami...aku tau ini semua baru kemarin sayang."

"Cukup!!! Aku tak ingin mendengarkanmu lagi, kenapa kau menyuruhku berjanji untuk tidak meninggalkanmu haa? Nyatanya kamu sendiri yang akan meninggalkanku." Emosiku memuncak.

"Maafin aku sayang...tak ada niat sedikit pun untuk meninggakanmu."
"Pergi!!!pergi!!! Pergi dari sini...aku tak mau melihat wajahmu lagi."sambil mendorong tubuhnya agar menjauh dariku.

"Sayang aku minta maaf...aku sayang kamu Riani."
"Pergilah...cepat pergi sebelum aku benar-benar membencimu." Ucapku sambil mamilingkan muka darinya, karna hati ini sudah tak sanggup siapa yang kuat mendengar pacarnya menikah dengan orang lain secara mendadak.

Reza dengan terpaksa pergi meninggalkanku seraya berkata "happy brithday Riani...aku akan selalu mencintaimu...maafkan aku Re."

Aku masih terisak setelah kepergian Reza dari rumahku kenapa ini terjadi begitu tiba-tiba pesta yang ku harap akan romantis dengan Reza kini pupus sudah harapan itu.

"Rere sayang...kenapa kok nangis nak" tiba-tiba mama datang dan langsung memelukku
"Gak papa ma..."
"Yaudah...mending sekarang kamu istirahat terus nanti sore siap-siap ya sayang."
"Iya ma..Rere ke kamar dulu."

Tiba dikamar perasaanku semakin tak karuan pikiranku terisi penuh kenanganku bersama Reza, dia selalu membuatku tertawa lepas yang sudah  memberi warna indah dihidupku selalu memberiku semangat jika hatiku tak mampu menghadapi kejamnya dunia ini, semua itu hanya  kenangan yang tak mungkin akan terulang lagi bersamanya, kejadian ini mengiris lubuk hatiku dengan  pelan namun pasti.
Aku harus bisa menerima kenyataan pahit ini...aku harus ikhlas...

Ku ambil ponsel pintarku lalu kucari nama Reza, ini mungkin pesan terakhirku untuknya.
-Me-
Aku sudah mengikhlaskanmu... semoga kau bahagia, jangan pedulikan perasaanku.

Tangisku kembali pecah...begitu munafiknya dirimu ini Riani...ksu bilang padanya sudah ikhlas tapi nyatanya hati ini masih berat untuk melepaskannya.


Hakikat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang