Pesta tak kurindukan 2

47 4 0
                                    

Disaat bumi mulai menggelap meninggalkan seberkas cahaya di ufuk barat sana...aku terdiam menatap gaun pesta yang akan ku kenakan

Ingatanku masih terngiang-ngian tentang Reza yang sekarang bukan lagi milik ku, ku ambil ponselku banyak notifikasi yang mengucapkan selamat dari Aisyah, Siska, dan kawanku yang lain.

"Selamat ulang tahun Riani...semoga pestamu menyenangkan." Aku sangat syok membaca pesan yang dikirimkan papah untuk ku demi Tuhan apa maksud pesan ini, jangan hancurkan sweat seventeen ku...aku mohon, batinku.

Jam menunjukkan tepat pukul 08:00 itu pertanda pestaku akan dimulai aku memakai dress selutut berwarna putih dengan rambut kubiarkan terurai cantik kutambahkan hiasan bunga cantik dirambut indahku

Perlahan kuturuni anak tangga sambil tersenyum melihat teman-temanku yang sudah berdatangan

"Rere...selamat ya." Siska dari kejauhan
"Selamat Re.." tambah Aisyah
"Makasih ya..." sambil ku peluk kedua sahabatku itu

"Re gue boleh nanya nggak?."
"Nanya aja kali Sis, tumben amat lo pake izin segala biasanya juga asal ceplos."
"Kenapa lo sama Reza? Kok tadi dia chatt gue sama Aisyah."

"Dia chatt lo apa?." Hatiku sangat sakit mendengar namanya
"Reza bilang...dia minta kita jagain lo terus katanya dia sayang banget sama lo."
"Jangan bahas Dia lagi...udah cukup gue nggak mau denger lagi tentang dia dan yang berhubungan dengan dia."

"Ada apa sih Re?jujur gue bingung kemarin lo masih mesra-mesraan sama dia tapi kenapa sekarang kayak gini."

"Udah Sis, ini bukan waktu yang tepat buat nanya kayak gitu, apapun yang terjadi sama Rere kita harus kasih dia semangat bukan malah bikin dia down, maafin kita ya Re..."

"Iya gue ngerti kalian pasti khawatir sama gue, gue bakalan cerita sama kalian tapi nggak sekarang."
Yang dibalas anggukan oleh mereka

"Re...ayo kesana acaranya mau dimulai kalau lo ngobrol mulu keburu pagi ni." Bang karel sambil narik tangan gue

"Iya bang iya...tapi nggak usah pake narik-narik juga kali."
"Udah ayo buru."

Siska dan Aisyah berjalan dibelakang kami tertawa sambil geleng kepala melihat ulah kami

"Sini sayang...kamu tau nggak ini semua papah loh yang nyiapin."
"Apa???papah???."

"Iya sayang...kayaknya papah udah mulai sadar nak."
Aku hanya berharap semoga ini menjadi awal kebagagiaanku.

Rangkaian acara telah terlewati kini tinggal saatnya menikmati hidangan dan pertunjukan musik.

"Happy brithday Riani..." Terdengar suara yang tak asing dari belakangku, saat ku membalikkan badan aku sangat syok melihat kehadiran Marcel yang tiba-tiba datang tanpa undangan dariku

"Gue tau kok kalau nggak diundang, gue cuma pengen lihat lo aja." Sambil tersenyum kearahku seperti dia menjawab apa yang ada dibenakku
"Terserah lo deh."sambil ku tinggalkan Marcel yang masih diam disitu

"Sis lo nggak makan?."
"Duh...pliss deh Syah ini tu udah malem kalau gue makan nanti diet gue bisa gagal."
"Iya deh maaf Sis."
"Oke gue maafin lo Syah jangan gitu lagi oke? Lo harus bantu gue diet jangan bikin diet gue gagal."Sambil memeluknya
"Iya Siska Cantika..."

****

Hatiku sudah terlanjur jatuh padamu aku tak bisa bangkit dan mencari cinta yang lain, seperti ada magnet yang terus menarikku semakin dalam mencintaimu.
Mencintaimu kuakui memanglah sakit tapi lebih sakit jika aku harus bangkit dan mencari cinta yang lain, aku tak sanggup melihatmu dimiliki orang lain tapi aku lebih tak sanggup bila ku mencintai selain dirimu Riani.

Hakikat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang