Sinar matahari pagi membuat karina terbangun, merasakan berat di bagian tubuh nya dan deruan nafas di leher nya membuat ia bergidik
Karina mencoba untuk bangun dan hasilnya nihil yang ada pelukannya semakin erat membuat si empu nya terbangun
Karina merasakan sakit di hatinya melihat alex telah mengambil mahkota yang ia jaga selama ini.
Bulir air mata jatuh dari mata indah nya
Alex melihat karina begitu rapuh merasa menyesal apa yang ia perbuat lebih parahnya ia tidak pakai pengaman semalam. ia membalikan tubuh karina agar menghadapnya di lihatnya karina sudah banjir dengan air mata membuat alex merasa menyesal
"karina aku mohon maaf kan aku, aku sungguh menyesal" ucap alex sesal
Karina hanya menangis sesegukan, setelah sudah baikan ia menatap alex dangan padangan sulit diartikan
"nasi sudah menjadi bubur, aku tak apa lex" jawab karina meninggalkan ranjang memungut pakaiannya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang kotor ia
'tuhan kenapa engkau menguji ku seperti ini aku salah apa pada mu sehingga aku seperti ini' batin karina
Ia habis kan di kamar mandi hanya untuk menangis, saat ia keluar alex tidak ada membuat karina merasa lega karna ia masih kesal dengan pria itu
Karina keluar dari kamar ia menemukan alex sedang menyiapkan sarapan, ia hanya diam di tempat tidak tau harus melakukan apa
Alex melihat karina hanya diam membuat alex menghampiri karina
"karina ayo kita sarapan, aku tau kau pasti lapar" ajak alex tersenyum
"aku mau pulang" ucap karina datar
"apa yang kau ucap kan karina ini rumah mu sekarang kenapa kau tidak mengerti juga"
"aku ingin pulang SEKARANG!" teriak karina frustasi
"huftt..baiklah aku antar kau pulang" ucap alex pasrah mengambil kunci mobil berjalan keluar apartemennya
Sesampai di rumah karina, mereka hanya diam
"aku harap ini terakhir kita bertemu" jawab karina datar keluar dari mobil alex
Alex hanya diam merasa bersalah kepada karina, ia ingin mengejarnya tetapi ada urusan yang harus di selesaikan, alex menjalankan mobil meninggalkan rumah karina
Sesampai di tempat tujuan alex turun dari mobil dan berjalan ke sebuah gudang lama di dalamnya terdapat orang suruhannya dan mantan kekasih karina yang sudah babak belur di hajar orang suruhannya
Melihat pria ini membuat alex mengeraskan rahang nya karna mengingat apa yang sudah di lakukan pria itu terhadap kekasihnya
"tom siksaan apa yang pantas untuk dia kali ini?" tanya alex dengan seringaian tajam
"menyayatnya tubuhnya secara perlahan hingga dia mati kehabisan darah menyenangkan sepertinya boss" jawab tom dengan mata menyalang
"sepertinya menarik lakukan sekarang tom aku ingin melihatnya menderita"
"baik boss"
Tom dan dua bawahannya yang terkenal pshychopath mengeluarkan pisau di balik jubah hitam mereka dan mulai menyayat kulit pria itu. Teriakan muncul seiring pisau yang menyayat tubuh nya, alex hanya diam
"akhhhh...sakitttt" teriakan pria itu
"ini pelajaran untuk mu karna kau menyakiti kekasihku, tom urus dia pastikan dia tidak berbuat macam-macam" ucap alex tajam mulai meninggalkan area gudang menuju kantor nya
Di kantor alex tidak bisa fokus terhadap pekerjaannya waktu sudah menjelang malam, pikirannya masih di penuhi oleh karina membayangkan bibir nya yang manis serta tubuhnya yang indah membuat ia bergairah
'shit!' umpat nya
"aku harus ke club, bisa gila kalau aku terus memikirkannya seperti ini" ucap alex melenggang pergi dari kantor.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sudah beberapa minggu sejak kejadian malam itu, ia menyibukan diri di dapur cafe
Mengingat kejadian itu karina tidak bisa fokus pada pekerjaan nya sudah beberapa kali ia karna teguran oleh pemilik cafe tersebut karna karina yang yang melamun saat bekerja
Jessi teman satu pekerjaan dengan nya mulai memerhatikan gerak gerik karina yang melamun saat bekerja jessi menyentuh pundak karina.
"karina kau sakit kah, sebaiknya istirahat kau sudah kena beberapa teguran hari ini" ucap jessi
Karina terkejut "a-aku ti-tidak papa" jawab karina terbata bata tubuh nya memang agak lemas kepala nya terasa sangat pusing tapi ia mengelaknya
"benarkah wajah mu sangat pucat karina sebaiknya kau istirahat"
"tidak aku tidak papa, aku baik baik saja tak perlu khawatir jess"
"yasudah tapi kalau kau merasakan sakit bilang pada ku ya"
"terima kasih jessi kau sangat baik pada ku"
"tak perlu terimakasih kita kan teman jadi tak ada salah nya saling membantu"
"yasudah aku mau keluar melayani pelanggan" ucap karina meninggalkan jessi di dapur
♡♡♡
Hari sudah semakin larut karina tak dapat tidur dengan tenang setelah kejadian tersebut bahkan saat ia pulang ibunya memaki dirinya
Flashback on
Saat karina turun dari mobil alex ia berjalan menuju pintu rumahnya dengan melamun sampai ia menemukan ibunya yang duduk di sofa sedang menikmati sebatang rokok di tangannya
"bagus sekali sekarang kau belajar menjadi jalang heh?!"
Karina sontak terkejut dengan perkataan ibunya 'sesak' itu yang karina rasakan mengapa ibunya tak pernah menganggapnya sebagai seorang anak
Ibunya menghampiri karina dan menjambak rambut anak nya
"jawab aku!, dari mana kau semalam apa kau sedang menjadi seorang jalang semalam hah!? Jawab" ucap ibunya
"aku pergi ke rumah teman ku bu, aku menginap disana karna sudah terlalu malam" jawab karina bohong
"sudahlah aku tidak peduli dengan mu sialan!! Kau cuma anak yang tak pantas hidup dan berada di sisi ku, tapi sayang aku membutuhkan mu sebagai bank berjalan ku"
"bu tak bisakah kau menganggap ku anak mu bu!, aku anak mu mengapa kau tidak mengakuiku sebagai anak mu kenapa bu!! "
"kau itu anak haram tau tidak!, aku mengandungmu tanpa seorang suami, ayah mu yang brengsek tidak mau bertanggung jawab, hingga aku di usir dari keluargaku rumah ku sendiri itu karna kau dan ayah mu yang tak bertanggung jawab" ucap ibunya.
ia sakit hati karna perkataan ibunya, ia lelah dengan sikap ibunya yang tak acuh dengannya
"sudahlah bu aku lelah" jawab karina meninggalkan ruang tamu menuju kamar nya
Karina menangis terisak ia merutuki nasib nya sendiri
'tuhan mengapa kau begitu jahat padaku mengapa, kenapa ibu ku membenciku, mengapa ia mengambil mahkota ku mengapa semuanya jahat padaku' batin karina
Ia lelah menangis hanya meringkuk di atas tempat tidur seperti bayi dan tertidur masuk ke alam mimpi
Flashback off
Karina hanya bisa bersabar menghadapi cobaan yang begitu banyak, ia harus menjalani nya dengan tersenyum
'karina kau pasti bisa menghadapinya'
lelah dengan pikirannya ia mulai mengantuk dan tertidur menuju alam mimpi
.
.
.
To be continued1014 kata
jangan lupa
Vote and commet
Jangan jadi silent readers
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
dark in suits
Romance" kekejamanku hanyalah pelindung kerapuhan ku" itu lah yang di rasakan alexander smith seorang pemuda billionaire yang memiliki kisah kelam sehingga membuat dia kejam kepada orang di sekitarnya. sejak alex terobsesi dengan seorang gadis biasa yang b...