masih rahasia

75 21 5
                                        

Setelah jam belajar telah berakhir, bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua anak kelas merapihkan bukunya kembali. Chacha dan para sahabatnya pun berjalan menuju arah parkiran.

"Gengss, kita mau kemana dulu nih?" Kata Devi pada mereka

"Hmm, gimana kalau kita makan makan.." jawab Cindy.

"Dih, gue ga lagi laper, lagi pula gue ga punya duit"  kata Dinda dengan wajah yang sedikit memelas.

"Gimana kalau kalian, kerumah gue aja.. di rumah gue lagi sepi nih, mamah gue sama papah gue kerja." Kata Chacha pada mereka.

"Tapi ngapain?" Kata Dinda.

"Kita main main lah, ngopi juga boleh." Kata Devi pada Dinda.

"Nah oke, gue setuju. Udah lama kita kaga main kerumah si Chacha" kata Dinda

"Oke oke gengs.. saatnya kita kerumah Chacha" lanjut devi

Chacha dan para sahabatnya pun pergi menuju rumah Chacha. Mereka naik mobil Cindy, karena hari ini Chacha tak membawa mobil, dia bersekolah diantar dengan supirnya. Begitupun dengan Dinda. Sedangkan Devi memang selalu bersama Cindy
Akhirnya mereka pun sampe di rumah Chacha. Rumah Chacha gak terlalu besar, tapi sangat lumayanlah. Dan Chacha pun mengajak mereka masuk. Seperti biasa, mereka menganggap rumah sahabatnya adalah rumah sendiri. Merasa bebas jika ingin melakukan sesuatu, ada yang langsung menyetel tv, ada yang langsung masuk ke kamar Chacha, ada juga yang langsung ke meja makan. Yah begitulah sahabat Chacha. Mereka itu memang seperti saudara bagi chacha. Bila mereka menyukai sesuatu mereka akan bilang, bila mereka tidak menyukai sesuatu, mereka akan terus terang, agar diantara persahabatan mereka tidak ada yang di sembunyikan.  

"Woy tas nya taro ke tempat yang bener napa. Kaos kaki, tas, ada dimana mana" kata Chacha pada mereka, dengan nada tinggi dan juga ekspresi marah yang di buat buat.

"Santai aja Cha, lo kaya baru kenal kita aja. Kita ini kan emang super ribet. Hahahah" kata Cindy

Lalu Chacha pun menarik napas dalam dalam. Dia memang sudah tidak terkejut lagi dengan tingkah mereka, karena sifat mereka memang seperti itu, dan dia sudah mengenalnya.

"Deviiii... bawain makanan yang ada di kulkas Chacha ke ruang tamu yaaaaaa, gua laper. Gue mau ngemil juga" kata Cindy sambil teriak teriak pada Devi yang sedang berada di dapur.

"Iyaaaaa... nanti gua ambil, gapapa kan Cha heheheh" kata devi yang meminta izin dulu padaku.

"Iya Devikuu sayang, ambil aja sesuka hatimu" kata Chacha yang menjawab dengan santai.
Chacha pun melihat Dinda sedang berada di kamarnya, ia langsung saja menemuinya.

"Dinda lo lagi apa si dikamar gue, serius banget deh kayaknya" kata Chacha pada Dinda yang sedang berada di kamar nya.

"Kaga ngapa ngapain Cha, gue cuma liat liat doang. Eh by the way, dikamar lo banyak buku buku sastra juga ya. Ada buku novel, kumpulan cerpen, dan buku antopologi puisi. Gue juga lihat di buku antopologi puisi ini, ada sertifikat punya lo, sebagai kontributor puisi, wah keren juga ya lo." kata dinda pada Chacha.

"tapi kok lo gapernah cerita sama kkita kalo lo suka sama karya sastra." Lanjutnya.
-
-
-
-

Kira kira, ada apa ya dengan Chacha, ikuti cerita selanjutnya ya guysss 💖💖💖

CHANGE FOR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang