PERSAHABATAN

111 23 7
                                        

Mereka si bukan lagi di sebut temen untuk Chacha, tapi juga mereka itu adalah sahabat sahabat terbaik Chacha. Kemana mana selalu bareng, ke kantin mereka bareng, masuk kelas mereka bareng, pulang sekolah mereka bareng, sampai sampai, izin ke toilet pun, mereka bareng bareng.
Bel sekolah berbunyi, Kini waktunya istirahat, Chacha dan sahabatnya pun pergi ke kantin. Mereka duduk di bangku panjang, dengan meja di depannya. Seperti biasa, mereka akan memalaki ade kelas terlebih dahulu. tapi jangan salah paham ya, Chacha dan para sahabatnya ga sejahat yang kalian bayangkan. Palingan cara malak mereka adalah dengan tersenyum terlebih dahulu lalu berkata "lagi makan apa de, coba dong gue sama geng gue mau nyicipin makanan kalian." Kata Chacha Dan akhirnya mereka pun menyicipi makanan orang itu sampai habis. Lebih lucunya lagi, ada aja ade kelas yang mukanya melas. Dan membuat Chacha dan para sahabatnya menjadi ketawa ketawa ga jelas. Mereka malakin ade kelas, bukan karena mereka ga punya uang, dan minta minta, tapi itu adalah hobi mereka, yaitu menjauhi orang.
"Kalian mau pada makan apa gengs??" Kata Chacha 
"Gue mau mie ayam ye, gue lagi mau mie ayam nih" kata Dinda pada Chacha
"Oh oke, yang lain??" Lanjut chacha
"Udahlah, kita samain aja sama si Dinda" Kata Devi dan Cindy
"Oh oke, kalau begitu, minumnya es teh aja ya" Kata Chacha
Dan mereka pun menjawab dengan anggukan kepala, sedang kan chacha sedang memesan makanan..
"Gimana Cha, si Rafi udah bales chat dari lo belum?" tanya si Dinda  
"Ih sebenarnya gue males banget nge chat dia. tau gak, Gue ngerasa cowo kayak dia tuh emang kaya gitu, sok jual mahal, sok kegantengan, sok jaga image dan sok sok yang lainnya" kata Chacha dengan nada kesal. 
"Makanannya bude hidangkan di atas meja dulu yaaa.. ayo makan makan" kata bude kantin yang memotong obrolan mereka, sembari menyiapkan pesanan mereka di atas meja
"Wah makasih ya bude" kata Devi
Geng mereka itu sederhana, melihat mie ayam saja, seperti melihat pizza. Terlihat sangat enak, wajar saja si kalo perut lagi laper, semua di bilang enak, yang penting satu, kenyang dulu. Tapi tidak juga, mereka makan seperti itu karena mereka lagi ga ada uang yang banyak. Karena sifat geng mereka itu suka memboroskan uang untuk hal yang tidak penting.
"Eh lanjutin dong Cha ceritanya, ayo cerita lagi.." kata Cindy
"Ah ga penting banget" kata Chacha dengan nada malas berbicara
"Eh eh eh tunggu dulu, tunggu dulu" kata devi "itu bukan nya si rafi ya, iya itu rafi.. dia ada di belakang lo cha, menuju arah kantin" lanjut devi sambil menunjuk nunjuk rafi yang menuju ke kantin.      
"Ih apaan si dev.. ngapain lo tunjuk." Jawab Chacha sambil salting, alias salah tingkah.
"Hahahaha" lanjut mereka, dan semua tertawa
Rafi itu adalah kaka kelas mereka. Dia kelas 3 SMA jurusan ipa3. Rafi adalah anak yang terkenal dengan parasnya yang lumayan ganteng, dan juga bentuk tubuhnya yang ideal, berkulit putih. Dia juga terkenal karena dia senang bermain bola basket. Saat pertama kali Chacha mengetahui dia, karena dia adalah anak basket, demi Chacha ingin selalu bertemu dengan dia, Chacha pun akhirnya mengikuti estrakulikuler basket. eitss, tapi  Chacha mengikuti estrakulikuler basket bukan hanya karena ada dia, tapi Chacha juga suka main basket. Chacha emang belum terlalu kenal sama dia, dan Chacha niat berkenalan dengan dia. Kenapa? Karena sebelum kita sayang sayangan, kita harus kenalan terlebih dahulu. Begitu kata pepatah.
-
-
-
-
-
Persahabatan mereka selalu ceria ya guys..

 -----Persahabatan mereka selalu ceria ya guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHANGE FOR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang