Part 6

2.5K 251 5
                                    

"Kita tak mungkin bersatu. Akan ada satu alasan dimana kamu suatu saat nanti meninggalkanku. Dan aku takut itu terjadi"

Mohon maaf bila terjadi kesalahan penulisan alias typo. Cerita ini mengandung unsur LGBT jadi bijaklah dalam memilih bacaan. Dan--

"Woyy cepet napa!" Teriak Yull.🙅

Oke daripada banyak ngomong gak jelas. Yuu cekidot!!😋

____________________________________



"Dia pacarku! Apa salah aku senang membicarakannya?" Kata Azka.

"Iya salah.. Karena aku cemburu!" Spontan Bram mengatakannya. Ia menarik kedua tangan Azka.

"Aku juga gak tau bagaimana perasaan ini bisa muncul. Yang jelas aku merasa cemburu saat kamu bersama orang lain. Saat kamu tertawa dengan orang lain. Bahkan saat kamu terlihat sangat bahagia ketika membicarakan orang lain. Lihat aku!? Aku mencintaimu, Azka!" Ujar Bram.

"Apa yang kau katakan?! Kau ini laki-laki begitupun aku! Kau sudah punya kekasih, akupun sama! Jangan gila kamu, Bram!" Balas Azka.

"Aku tidak peduli! Sekarang aku tanya sama kamu. Apa kamu juga cinta sama aku? Hm? Jawab Ka.. Apa kamu cint--"

"Nggak! Aku nggak cinta sama kamu! Ayo kita bekerja! Akan banyak pelanggan yang datang" Ujar Azka memotong pembicaraan Bram. Ia memilih pergi kedepan meninggalkan Bram yang berteriak kesal.

"Bagaimana kamu tidak menyukai ku, Azka. Jelas-jelas matamu mengatakan kalau kamu mencintai aku juga" Kata Bram.

Hari berganti siang. Mulai banyak pemgunjung yang datang. Semuanya seakan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tidak ada yang sempat mengobrol satu sama lainnya. Hari ini Bram begitu dingin. Tidak seperti biasanya. Meka yang menyadari itu. Sebab ia berteman dengan Bram dan Ilham sejak dari junior high school.

Meka hanya menggelengkan kepala saat melihat Azka dan Bram bertemu dan berpapasan namun tak saling sapa. Bahkan mereka mengacuhkan satu sama lain.

"Kenapa itu anak! Apa masalah didunia perhomoan lebih sulit kali ye!" Gumam Meka dalam hati.

Hati setiap manusia memang terkenal akan kerapuhannya. Benda itu paling sensitif akan perasaan. Mengenai cinta semua itu bisa ditebak dengan mudah. Mata adalah cerminan hati. Ketika dia memancarkan aura yang berbeda saat bertemu dengan orang yang dicintai. Mata sebenarnya menyalurkan perasaan yang terkuak dalam hati. Sayangnya manusia kadang sulit dan cenderung mengabaikannya.

Romansa setiap orang berbeda-beda. Ada yang kasmaran namun juga dalam waktu bersamaan ada yang sedang patah hati. Ada yang sedang menangis, ada pula yang bahagia. Entahlah. Itu hukum dunia.

Bram kini tengah berada diruangannya. Ia terlihat gusar memikirkan sesuatu. Matanya seolah kosong. Tangannya beberapa kali mengepal lalu mengetuk-ngetuk meja.

Ia sangat terlihat tampan. Dari sisi manapun kau melihatnya akan kamu temukan gambaran pria idaman dari dirinya. Ia berpacaran dengan Nay sudah lama. Ia mencintainya. Ia menyayanginya. Namun saat bertemu Azka. Ia merasa kalau dia juga spesial. Ada sesuatu lain dalam diri Azka yang mampu membuat Bram menaruh hati padanya. Dan ia juga yakin, Azka juga mempunyai hal yang sama. Bram pernah melihat Azka sedang memperhatikannya.

Sosok Azka bagi Bram begitu rupawan. Pria pendek namun manis itu membuat hatinya terbuka agar dia masuk. Ia bahkan membayangkan bagaimana ketika nanti mereka berkeluarga. Azka menyiapkan makanan setiap pagi dan malam. Bekerja bersama, mengadopsi anak. Itu bayangan Bram.

Namun hatinya hancur ketika Azka bilang kalau dia tidak menyukainya. Bagaimana caranya agar Azka bisa berkata jujur? Itulah yang sedang dipikirkan Bram.

Strawberry Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang