Part 10 [END]

3.4K 261 31
                                    

"Jika ini berakhir! Maka bagiku tidak. Ini awal dari aku akan memulai semuanya. Bahkan tanpa kau sadari. Aku akan langsung menjatuhkanmu dengan cintaku"

Mohon maaf bila terjadi kesalahan penulisan. Cerita ini mengandung unsur LGBT. Real 100% karya abang biizol anaknya babeh kardi. Bijaklah dalam memilih bacaan.

Happy reading

_______________*****_______________


"Meka!!!"

"Meka!!!"

"Meka!!!"

"Azka? Ngapain kamu disini?" Tanya Meka.

"Aku mau memperkenalkan seseorang! Kau ikut aku" Ajak Azka.

"Aku gak bisa! Aku harus pergi" Balas Meka.

Azka menggeleng cepat "Bukankah kau ingin punya kekasih? Ayo kita coba cari! Ayolah" Azka menarik Meka turun dari tangga.

"MEKAAA!!!!!!" Teriak Azka terbangun dari mimpinya.

Keringat banyak ditubuh Azka. Ia ada dipangkuan Bram.
"Kau kenapa? Mimpi buruk?" Tanya Bram. Azka mengangguk.

"Bagaimana kab--" Belum sempat Azka selesai bicara dokter sudah keluar. Semua berdiri dari tempat duduk.

"Dia selamat!" Kata Dokter. Semua tersenyum senang dan lega.

"Bram..." Azka memeluk Bram.

"Awalnya kami kesulitan. Karena detak jantung pasien sangat lemah. Ia sempat dinyatakan meninggal. Namun tiba-tiba ia bergumam sesuatu. Ia memanggil sebuah nama yaitu 'Azka' lalu detak jantungnya kembali normal." Dokter menjelaskan kronologi yang sempat terjadi pada Meka.

"Ia harus beristirahat. Tidak boleh ada yang masuk dulu. Keadaannya belum cukup stabil" Kata Dokter lagi.

Semua merasa lega. Azka tak tau bagaimana perasaannya nanti jika kehilangan Meka. Ia wanita baik. Dalam bekerja ia selalu telaten dan rajin. Dalam berkawan ia senantiasa bermurah hati dan setia.

"Ternyata orang yang menusuk Meka itu adalah Yull. Sekarang dia sudah ditangkap polisi. Dia ingin mendengar percakapan aku, Meka dan Yuda saat di Caffe. Makanya dia ingin melenyapkan Meka!" Papar Rossa.

"Yull? Kenapa dia tega? Padahal dia sahabatnya dari dulu" Ujar Azka.

"Semua terbutakan oleh cinta?" Seru Bram.

"Sama seperti kamu!" Tiba-tiba terdengar suara dibelakang mereka.

Langkahnya mendekat membuat kesan menegangkan bagi Azka dan Bram. Mereka melepaskan pelukannya.

"Nay?!" Ucap Bram saat melihat Nay ada dibelakangnya beberapa meter.

"Kalian ikut aku ke Rooftop!" Kata Nay dingin sambil menunjuk Azka dan Bram. Keduanya mengikuti langkah Nay menuju Rooftop.

Angin meniup hawa dingin ketiga orang yang sekarang berada diatap rumah sakit. Mereka menatap langit yang begitu hitam pekat. Ada beberapa bintang yang saling berkedip disana. Awan seakan tak terlihat. Satu cahaya terang berasal dari bulan yang membulat sempurna.

Nay menghela nafas sebentar. Lalu menatap lelaki disamping kirinya, Bram. Ia adalah kekasihnya. Nay memegang tangan Bram sangat erat. Ia tersenyum. Entah senyuman jenis apa yang diberikan Nay pada Bram.

"Sejak kapan?" Tanya Nay. Bran mengetahui apa alur cerita ini.

"Aku tidak tau secara pasti!" Balas Bram.

Strawberry Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang