Part 8

2K 203 2
                                    

"Tidakkah kau lihat betapa tulusnya perasaan ini sedangkan kau coba permainkan semuanya"


Mohon maaf bila terjadi kesalahan penulisan. Cerita ini mengandung unsur LGBT. Real 100% karya abang biizol anaknya babeh kardi. Bijaklah dalam memilih bacaan.

Happy reading

_______________*****_______________

"Ini.. Tadi habis-- Eu.."

"Dia masuk angin. Barusan kan kehujanan. Jadi aku gosok dia pake koin!" Ujar Bram. Alasan apa itu?

"Ohh.. Aku kira itu bekas Kissmark!" Seru Nay. Membuat Bram tersedak. Azka menyodorkan minumnya.

Nay menatap aneh keduanya. Sebenarnya ia curiga akan tingkah laku kedua orang dihadapannya ini. Akan tetapi ia tidak mau berpikir yang macam-macam. Ia dan Bram sudah melewati lika-liku sebuah hubungan. Dan ia tak mau semuanya kacau hanya karena sebuah kecurigaan yang tidak mendasar.

"Lagipula aku tidak yakin Imo akan melakukannya. Kecuali memang dia benar-benar bringas! Hahaha!" Gelak tawa keluar dari mulut Nay. Hanya dia yang tertawa sementara Azka dan Bram sama-sama diam.

Bram mengenggam erat tangan Azka untuk menghilangkan kepanikannya. Tentu ini dilakukan dibawah meja yang tak terlihat oleh Nay.

"Aku akan membereskan semuanya dulu" Ujar Azka namun ia terhenti saat Nay menawarkan diri untuk membereskan semuanya karena Azka sedang sakit.

Alhasil kini tinggalah Azka dan Bram berdua.
"Bahkan aku merasa seorang penjahat disini" Kata Azka.

"Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku juga mencintaimu. Kita pasti bisa melewati ini semua. Lambat laun Nay atau bahkan Imo akan tau akan hal ini. Pada saat itu kita harus bisa menetukkan pilihan" Ujar Bram.

Bram tidak tau siapa yang harus ia pilih untuk menemani hari panjangnya kelak. Ia bahkan ragu untuk memilih salah satu diantara keduanya. Bram sangat mencintai Nay begitupun pada Azka. Jika salah satu diantara mereka tersakiti, Bram tidak sanggup. Kalau boleh ia ingin memiliki keduanya. Tetapi bagaimana bisa!.

Pikiran Azka tertuju pada hubungannya dengan Imo. Wanita itu sangat ia cintai. Wanita kedua setelah ibunya, itulah predikat Imo dihati Azka. Namun tiba-tiba masuk seorang laki-laki yang membuka sisi lain darinya sehingga orang itu juga mempunyai tempat spesial tersendiri. Lalu bagaimana ia bisa menentukkan harus dengan siapa ia bersanding. Azka juga tak bisa membohongi hatinya saat bersama Bram. Bahkan ia terpesona saat pertama kali mereka bertemu. Perhatian yang Bram berikan seolah menjadikan Azka adalah orang yang sangat beruntung.

Detik demi detik kian terdengar jelas. Suara itu berasal dari jam dinding yang tertempel ditembok. Kedua sejoli itu masih terperangkap dalam lamunannya masing-masing. Memikirkan apa yang akan terjadi dimasa depan.

Mereka tak menyadari kalau seorang perempuan bernama Nay sedang memperhatikan keduanya. Bahkan ia melihat tangan Bram mengenggam kuat tangan Azka. Walaupun keduanya diam seperti melamunkan sesuatu. Nay yakin antara mereka sama-sama terhubung.

Ternyata benar dugaanku. Kalian punya hubungan!

Air mata menetes melewati pipi Nay. Kemudian ia mengusapnya. Nay kembali menghampiri Bram dan Azka. Ia meminta Bram mengantarkannya pulang.

Strawberry Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang