Halaman 51 : Aku Bahagia

2.8K 143 11
                                    

Picture : Sea dan Vale

✺✺✺

Kamu tidak bisa mengukur kebahagiaan orang lain dengan sesuatu yang bahkan sangat membahagiakanmu.

✺✺✺

<Author's POV>

Gelembung udara milik Sea terus berjalan dengan kecepatan sedang. Awalnya menggunakan kecepatan penuh, tapi Vale yang ketakutan akhirnya merajuk.

"Sea, ada yang mengganjal di pikiranku. Ketika kau menyembuhkan tanganku keluar cahaya hijau dan cahaya itu sama seperti cahaya yang pernah kau berikan persis saat aku baru menjadi Siren. Kekuatan apa itu, Sea?" tanya Vale.

"Cahaya hijau? Maksudmu yang ini?" Sea menunjukkan sebuah cahaya hijau yang keluar dari tangannya. "Lihatlah!"

Sea menyentuh sebuah anemon laut yang telah rusak dengan cahaya hijau ditangannya. Beberapa saat kemudian anemon itu kembali tumbuh seperti semula.

"Kekuatan ini diturunkan oleh Bunda, sama seperti kekuatanmu namun bedanya kekuatanmu adalah penyembuh perantara sedangkan aku penyembuh langsung," jelas Sea.

"Penyembuh perantara?"

Sea mengangguk. "Menggunakan tumbuhan, terutama tumbuhan sulur sebagai perantara. Jika diteliti kembali, justru kekuatankulah yang lebih kuat namun sekuat apapun kekuatan seseorang pasti memiliki kekurangan, kekuranganku yaitu hanya dapat digunakan maksimal dua kali."

"Jika lebih dari dua kali?"

"Aku akan pingsan." Sea menjatuhkan kepalanya dipundak Vale.

"Tadi kau menggunakan kekuatan hijau untuk yang kedua kalinya, tapi tidak pingsan, tuh?" ucap Vale hampir berbisik.

"Apakah aku harus pingsan terlebih dahulu agar kamu percaya padaku?"

"Tidak. Tidak perlu sampai seperti itu."

"Aku masih memiliki kejutan lainnya, apa kamu siap?" Sea memeluk tubuh Vale erat, mencium pundaknya.

"Kejutan lain? Benarkah?!" Vale girang hingga berani mencium pipi Sea dengan semangat.

"Damn, kamu telah berkali-kali bertingkah seperti ini. Apakah kamu benar-benar memancingku, hm?" ucap Sea dengan suara seraknya. Sea sudah cukup menahan hasratnya saat ini juga, kalau mau ia pasti langsung memakan Vale sekarang juga.

"Astaga, wajahmu memerah!" Vale tertawa melihat Sea yang sedang cemberut kesal.

Kau akan rasakan akibatnya karena telah mengerjaiku. Lihat saja nanti, hukuman apa yang akan menantimu.

✺✺✺

Sea dan Vale yang baru saja mendarat langsung disambut oleh para pelayan. Para pelayan itu menuntun Vale masuk kedalam suatu ruangan, meninggalkan Sea yang hanya mengangguk kecil.

Vale mulai membersihkan diri. Awalnya pelayan menawarkan untuk menemaninya mandi, namun Vale menolak secara halus, mana mungkin dirinya membawa beberapa orang hanya untuk membersihkan tubuhnya saja.

Hari ini Vale diperlakukan bagai putri kerajaan. Diberi gaun putih mewah dengan motif bunga dibagikan atas dan riasan wajah yang tipis karena Vale kurang menyukai riasan tebal.

Mungkin karena saking terkejutnya, ia tidak menyadari acara apa yang akan diadakan nanti, seakan kinerja otaknya melambat hingga tidak peka terhadap suasana sekitar.

Prince Of Sea [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang