Cruel

3.9K 321 44
                                    

Jerman.

Pukul 04.00 pm.

Seorang pria berperawakan tinggi terlihat memasuki apartemen mewah di kawasan kota Berlin. Sesekali terdengar gelak tawa dari pria itu saat sedang menghubungi seseorang lewat ponselnya.

Pria itu juga tidak lupa menyapa penghuni apartemen yang lalu lalang di hadapannya. Tidak peduli kenal atau tidak, karena ia menjunjung tinggi sifat ramah tamah yang sudah melekat di jiwanya bahkan sejak ia masih kecil.

"Haha iya ma, aku janji bakal segera pulang ke Indonesia. Aku tahu mama merindukan aku yang sudah 6 tahun lebih ini tidak pulang."

"Benar ya sayang? Soalnya mama dan papa sudah kangen berat denganmu."

"Hehe iya. Mama dan papa kapan pulang dari Singapura?"

"Yang pastinya lebih cepat dari kepulanganmu. Lagian pekerjaan papamu di sini sudah selesai. Dan mama hanya menikmati waktu santai di sini."

Pria itu kembali tertawa, ia segera menghentikan langkah kakinya tepat di depan pintu apartemennya. Jari telunjuknya sibuk memencet kode keamanan pintu sebelum terbuka dan ia segera masuk ke dalam.

"Hi honey.."

Suara itu membuat pria itu tersenyum lebar. Ia sedikit menjauhkan ponselnya ketika wanita seksi teman kencannya memeluk erat dirinya.

"Miss you.."

"I know and me too beib." ujar pria itu mengecup cepat bibir wanitanya.

"Halo? Rafa? Sayang kamu dengar mama bicara?"

"Iya ma iya. Aku dengar. Ini masih terhubung."

"Kamu mencurigakan sayang, mama seperti mendengar suara wanita di dekatmu."

"Masa? Nggak lah ma. Aku sendirian di sini."

"Kamu lagi nggak bersama dengan seorang wanitakan? Kalau iya siapa lagi wanita malang yang bersamamu?"

"Haha nggak ada ma, percaya deh."

Pria itu berusaha konsen berbicara dengan mamanya, ketika teman kencannya berusaha menggoda dirinya.

"Rafa?"

"Yes mom? I'm here."

"Hampir saja mama lupa satu hal. Kamu mau tahu nggak?"

"Apa?"

"2 hari yang lalu saat mama dan papa jalan-jalan di pusat perbelanjaan Tanglin, mama bertemu dengan siapa?"

"Siapa ma? Jangan bikin aku penasaran oke?"

"Habis mama suka bikin kamu penasaran sayang. Mama bertemu dengan Andini."

"Andini?"

"Kamu tidak ingat?"

"Maaf ma aku lupa hehe."

"Dasar kamu! Andini teman masa SMA kamu dulu, sudah ingat?"

"Andini yang itu?! Iya aku baru ingat!"

"Andini makin cantik loh. Mama aja sempat nggak ngenalin dia waktu ketemu."

"Jadi penasaran sama dia sekarang seperti apa."

"Tenang aja, mama sudah suruh dia main ke rumah nanti. Sudah dulu ya, mama belum makan."

"Oke deh ma, see you mmuahh!"

Klik.

Sambungan telepon terputus. Pria yang bernama Rafa segera memeluk teman kencannya, membawa tubuh itu untuk duduk di atas pangkuannya.

The Heart Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang