"nama ku Alba"katanya sambil mengulurkan tangan lalu tersenyum
Aku menatapnya dengan tatapan aneh,dia hanya tertawa kecil dan mengulangi memperkenalkan dirinya
"Hy namaku Alba "ulangnya untuk yg kedua kali
Entah kasian atau apa dengan ragu ku sambut uluran tangan nya
"Aku nila"jawabku
"Nila?apa cuma nila saja?"tanya nyaAku tidak menghiraukan nya lalu duduk di kursi ku,sebelum dosen masuk dan mendepak aku keluar dari kelas
Dia berjalan kearah ku,maksudku ke arah belakang kursi ku dan berbisik
"Nama mu bagus ,mungkin kita jodoh"Kala itu menurut ku dia adalah manusia paling aneh sedunia,namun tidak ketika sebuah kisah tertulis untuk kami berdua
Tepat setelah dia membisikkan kata-kata itu dosen masuk dan kelas mulai senyap
"Nila tunggu"teriaknya seiring dia berlari saat sang dosen telah mengakhiri ceramahnya dan keluar dari kelas
"Dasar manusia aneh "rutukku dalam hati sambil mempercepat langkah kaki menghindar dari salah satu penghuni semesta yg akan menjadi pengganggu ku"Kamu dulu anak atlet ya"tanya nya lagi setelah berhasil mensejajarkan langkah dengan ku
Aku berhenti sambil mengerutkan kening
"Kenapa?"tanya ku
"Keningnya gk usah berkerut juga kali,kayak mau ada test aja"Aku hanya diam saja ,tidak menanggapi.
"Ku kira kamu anak atlet ,soalnya lari mu cepat sekali"
"Aku enggak lari,aku jalan"
"Ya udah sih,atlet kan jalannya juga cepat"Satu kesimpulan yg kudapat dari Alba
Dia tidak sama seperti laki² pada umumnya
Maksudku ,awalnya ku pikir Alba akan mengatakan kalimat basi seperti
"Soalnya kamu selalu lari²di pikiranku"Tidak,aku tidak suka atau mulai menyukainya
Atau mungkin aku menyukai kepribadiannya"Kamu tau gak ada brp tikungan di jakarta?"
"Kalo kamu jawabnya salah ,kamu harus mau ku ajak kemana saja"
"Gak mau ah,kita kan baru kenal entar kamu macam -macam,trus kalo aku menang pun aku gak Untung apa apa"
"Yee kamu aja kali yg mau macam macam,aku kan anak baik-baik"katanya sambil tersenyum jahil
"Enak aja"jawabku dengan muka yg memerah
"Ciee mukanya merah ciee"
"Au ah gelap"jawab ku dengan kesal
"Yaudah gini deh kalo kamu menang,kamu boleh minta apa aja deh"
"Sampe bikin kamu bangkrut juga boleh kan"kataku tersenyum jahil
"Yakin banget bisa menang mbak"katanya dengan senyum mengejek
"Yakin dong"kataku dengan tersenyum puas
Aku tidak tau bagaimana kami bisa tiba-tiba akrab begitu.
"Ok,jadi deal ya"ucapnya sambil mengulurkan tangan,sama seperti dia mengajak ku berkenalan
"Deal" jawabku
"Jadi?"
"Ratusan kali ya?"kataku dengan nada tak yakin
"Yakin?"katanya untuk memastikan jawaban ku
"Iya deh"
"Salah dong"
"Salah gimana coba,emang brp,ribuan?" Aku menyerang nya dengan pertanyaan beruntun
"Sabar kali neng"
"Jadi tikungan di jakarta itu ada tiga
"Tiga darimana coba?"kataku dengan muka heran
"Gak usah segitu juga kali"katanya sambil tertawa kecil
"Jadi?"
"Emang semua cewek gini kali ya,butuh penjelasan tapi gk mau kasih waktu buat dengerin penjelasan"balasnya
"Baperan amat mas"kataku sambil menatap sinis ke arahnya
"Jadi gini tikungan di Jakarta itu,tikungan kekanan,tikungan ke kiri sama tikungan teman"tanpa menghiraukan tatapan siniskuSontak aku tertawa lepas mendengar penjelasan nya
"Jadi gimana?"katanya
"Gimana apanya"
"Aku kan menang nih,jadi kamu harus mau ku ajak kemana saja"katanya
"yaudah deh asal jangan yg aneh aneh"Dengan tanpa kecurigaan aku mengikuti alur permainan,"mungkin dengan nya akan membuat ku banyak tertawa "pikirku saat itu"
-------------------------------------------
Minta vote nya guys😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar dan Senja
Teen FictionFajar yang setia dan senja yang mengagumkan. Ini hanya tentang kisah perjalanan fajar menemani sang langit menemui senja Yang pada akhirnya akan sirna -Nila akasa