bab:2

90 8 0
                                    

Alba mengajakku kesebuah bukit dengan padang rumput yang luas serta bunga-bunga liar yg tumbuh dengan subur

Cantik,sangat cantik menurutku
Aku menatap ke arah kananku,dia menghirup udara sedalam-dalamnya sambil tersenyum kecil
Wajahnya nampak damai.

"Apa yang akan kita lakukan disini"tanyaku memecah keheningan diantara kami
"Mau mu kita akan melakukan apa?"dia bertanya balik sambil tersenyum jahil dan alis yang dinaik-turunkan
"Aku sih maunya mancing"
Kataku dengan nada kesal
"Sepertinya aku juga ingin memancing,baiklah ayo"katanya sambil berdiri dan membersihkan rumput-rumput yg menempel pada celananya
Aku mengernyit heran
"Katamu kamu ingin memancing"tuturnya dengan ekspresi serius
Aku terbahak melihat ekspresi nya
"Kamu kerasukan ya?"tanya nya
"Ihh apaan sih,aku ketawak karna lucu aja,masa iya mancing di padang rumput begini" ucapku
"Kalo kamu mau mancing ya kita mancing,biar kamu senang "katanya
"Kalo soal bisa atau enggak bisa,asal kamu senang pasti bisa"sambungnya lagi
"Dasar tukang gombal kelas kakap"seru ku
"Jadi kamu merasa di gombal nih"ucapnya dengan tawa jahil
"Ihh apaansih,ya enggak lah aku kan cewek langka,tahan terhadap segala jenis gombalan,sudah teruji klinis"ucapku sambil membusungkan dada sambil tersenyum bangga
"Baiklah baiklah,terserah mu saja"katanya sambil melangkah ke arah belakang
Dia terlihat sedang menaiki sebuah rumah pohon dan mengambil sesuatu dari sana,lalu berlari ke arah ku

Aku baru sadar kalo ternyata ada rumah pohon juga disini
Tempat ini unik tempat ini istimewa

"Ini untukmu"katanya sambil meraih tangan ku dan meletakkan pancingan di sana
"Ini beneran kita mau mancing"tanyaku dengan wajah kaget
"Kan kamu bilang pengen mancing"balas nya dengan wajah serius
Entah untuk beberapa kalinya aku akan mengatakan ini,dia memang unik,membawa ku ke Padang rumput dan mengajakku memancing
"Ok,baiklah jadi dimana kita akan memancing"tanyaku
"Ikuti aku"katanya sambil membalikkan badan

Dia berjalan menelusuri jalan yg dikelilingi ilalang yg tingginya hampir dua meter dengan aku dibelakang nya
Tiba-tiba Alba berhenti dan aku menabrak punggung nya karna aku was-was terhadap ilalang yg tinggi itu,siapa tau ada ular pikirku
"Maaf ya"kataku
Dia tak menjawab dan langsung berjalan,ku pikir saat itu dia marah padaku
Lalu aku berlari mengejar nya.
"Hey,kamu marah"tanyaku
Dia tetap bergeming lalu duduk di rumput
"Aku tidak marah,duduklah" katanya sambil menepuk-nepuk ruang disebelah nya
"Ayo kita memancing" serunya sambil mengepalkan tinjunya ke udara
Aku terlalu sibuk menatapnya karna ku pikir dia marah padaku
Anak ini memang aneh.
"Eh iya"kataku sambil mempersiapkan alat pancing ku
Memancing di bukit?
Ini mungkin terdengar aneh dan pertama kalinya buatku
"Kamu gak usah grogi gitu dong dekat dengan ku"katanya dengan tawa jahil seperti biasanya
"Pede mu tidak hilang-hilang ya,ku pikir sudah di terbangkan angin"kataku membalas ucapan nya
"Enggak mungkin lah,aku kan raja nya angin"

Aku tidak membalas ucapannya lagi,lalu hening menyapa kami

Bukit ini sangat indah,aku jadi tak meyesal bertemu Alba , setidaknya untuk hari ini
"Ikannya gede nih"teriak Alba membuyarkan lamunan ku
"Haa? Ikan apaan?"tanya ku dengan ekspresi cengo
"Ikan yg hidup lah mbak"balas Alba
"Eh disini memang ada kolam ikan"kata ku sambil melihat ke bawah
"Bukan kolam ikan,tapi danau"jawab Alba

Ternyata benar,di bawah kami terdapat sebuah danau cantik di depan sebuah pohon dan ayunan,ternyata Alba tak main-main

"Gila,ini keren banget sumpah" kataku dengan ekspresi senang

Alba hanya tertegun lalu tersenyum menatap reaksi ku,lalu memalingkan wajahnya saat aku berdehem
"Iya dong,aku kan emang dari dulu udah keren" katanya dengan bangga
"Aku kan bilang tempatnya"
"Ah sudahlah,kamu pasti malu mengakui kalo aku memang keren"
-------------------------------------------
Vote and coment readers💗




Fajar dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang