***
Saat ini, mobil yang dikendarai Valdo memasuki halaman rumahnya yang luas.
Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, Valdo pun segera melangkahkan kakinya ke dalam rumah. Tampak keheningan menyambut Valdo saat ia tiba di ruang tamu rumahnya.
"Valdo!" Seseorang memanggil Valdo dari dalam rumahnya tepatnya di ruang tengah. Valdo pun segera menghampiri orang yang memanggilnya tadi.
"Hm" jawab Valdo sambil merebahkan tubuhnya di sofa yang berhadapan dengan seseorang yang memanggilnya tadi.
"Om mau bicara sama kamu, tapi gak di sini. Ikut om!"
Ya, seseorang yang memanggil Valdo adalah om Valdo yang bernama Gio Alexa Arditama.
***
Sekarang, mereka sedang duduk berhadapan di ruang kerja Om Gio.
Sebenarnya sih itu ruang kerja ayahnya Valdo, tapi semenjak orang tua Valdo kerja di luar negeri dan menitipkan Valdo kepada omnya, ruang kerja itu berubah menjadi ruang kerja Om Gio
"Valdo, om mau bicara. Apakah semua koneksi mu masih belum bisa menemukan anak client om?" tanya Om Gio dengan gelisah.
"Iya om, sepertinya hilangnya anak client om itu sudah direncanakan." tebak Valdo.
"Sebenarnya om juga berfikir seperti itu, karena semua mata-mata yang om kirim mengatakan bahwa semua identitas dari anak client om seolah ada yang menutupi. Tapi om yakin pasti ada celah untuk mengorek informasi dari anak client om," cecar Om Gio.
"Menurutku ini aneh om, pasti hilangnya anak client om ada campur tangan dari salah satu keluarga client om. Jadi gimana? Apa penyelidikan ini masih dilanjut?" tanya Valdo kepada omnya.
"Tidak. Client om sudah memutuskan penyelidikan terhadap anaknya, karena ada pihak yang bicara bahwa anak nya sudah meninggal."
*Fyi, masih bingung? Sebenarnya Om Gio memiliki perusahaan yang menyediakan jasa detektif atau mata-mata.
"Ya udahlah terserah dia. Om ntar malem ijin keluar mau balapan sama temen."
"Hmm. Tapi kamu harus hati-hati, jangan sampai om digolok sama orang tuamu."
Valdo terkekeh pelan mendengar jawaban omnya itu. Lantas ia pun keluar menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Valdo pun memasuki kamarnya yang berdominasi warna hitam dipadu dengan warna gold di beberapa titik. Kemudian ia merebahkan tubuhnya di kasur berukuran king size nya itu.
Sesaat dia hanya memandang langit-langit kamar sebelum bayangan cewek yang ditemuinya saat siang tadi terbesit di kepalanya. Namun, ia segera menepis segala pikirannya dan mulai menjelajah ke alam mimpi.
***
Saat ia terbangun jam sudah menunjukkan pukul 19.30. Valdo pun segera menyiapkan diri untuk pergi balapan malam ini. Ia mengenakan kaos hitam yang dipadu dengan jaket kulit warna hitam yang kontras dengan warna kulitnya yang putih.
Setelah siap, ia langsung pergi ke rumah Rey dengan mengendarai mobilnya. Tak butuh waktu lama, Valdo sudah sampai di rumah Rey.
Ternyata semua temannya sudah berkumpul di sana. Valdo pun segera turun dari mobil untuk menukarnya dengan motor miliknya yang sudah disiapkan Rey di halaman rumah.Melihat kedatangan Valdo, keempat temannya tidak banyak berbicara dan langsung menuju ke motor masing-masing dan segera berangkat mengikuti motor Valdo ke tempat balapan yang biasa mereka gunakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
I am Not Crazy Girl
Novela JuvenilFricella Violita Richard, gadis cantik, pintar, dan juga kaya raya yang berumur 16 tahun. Ia harus mengalami cobaan berat dalam kehidupannya. Menjadi wanita gila? Ah, itu bukan keinginannya. Akankah Fricella mampu menghadapi segala cobaan tersebut...