Chapter 1: Janella Bliss

60 7 0
                                    

6 Tahun Lalu

Jacksonville Elementary School Amerika

"Bye mom, bye dad," teriak seorang gadis kecil dan kemudian turun dari mobil Range Rover milik kedua orang tuanya.

Gadis kecil berambut pirang seperti emas yang dikuncir dua tersebut berlari memasuki gedung sekolahnya. Saat dia berlari, dia berpapasan dengan beberapa siswa dan siswi lain. Beberapa dari mereka menatapnya dengan pandangan mengagumi, yang lain dengan pandangan cemburu dan ada juga yang menyapanya.

"Good morning Janella," sapa seorang gadis yang dia lewati.

"Good morning Chloe."

"Good Morning Miss Bliss," seorang guru juga menyapa Janella saat dia suda berada di dalam gedung sekolah. Gadis berumur 10 tahun itu  pun memperlambat langkahnya  untuk memberikan salam kepada gurunya.

"Good morning too Mr. Scott," sapa gadis itu dengan ramah dan juga senyuman.

Gadis itu bernama Janella Bliss. Dia adalah putri tunggal dari seorang direktur perusahan yang sukses di Amerika. Dia memiliki rambut panjang berwarna pirang seperti emas dan mata abu-abu yang membuatnya terlihat sangat cantik. Bukan hanya cantik, dia juga memiliki otak yang cerdas. Mata pelajaran yang dianggap susah oleh sebagian besar orang adalah mata pelajaran kesukaannya, sebut saja Matematika dan IPA, kedua mata pelajaran yang sudah membuat siswa pusing tujuh keliling hanya dengan mendengar namanya. Jangan kau kira dia hebat dalam perhitungan dan rumus-rumus tapi tidak pandai dalam berbahasa, karena pada umurnya yang masih termasuk kecil dia sudah menguasai 5 bahasa dengan fasih.

Kekayaan, kecantikan, dan kecerdasan hampir membuat dia gadis yang sempurnah, tapi hal itu tidak pernah membuatnya tinggi hati dan merendahkan orang lain karena dia adalah gadis yang memiliki hati malaikat. Dan yang membuat dia memiliki banyak teman adalah kebaikan hatinya.

"Hi Jan!" Seorang gadis berambut coklat sebahu melambaikan tangan kepada Janella di depan ruangan kelas.

"Hi Megan," Janella pun memberikan senyuman manis kepada sahabatnya itu. Mereka berdua berjalan memasuki kelas bersama dan duduk bersebelahan dibangku paling depan.

Janella adalah gadis yang memiliki segalanya. Dia juga sangat populer. Tapi secerahnya langit, pasti akan ada hujan yang turun. Dan itulah yang terjadi pada Janella setelah dia mengetahui bawah dia tidak senormal yang dia kira.

3 Tahun kemudian....

"Brakk!!!"

Sebuah pintu manshion dibanting dengan keras oleh seorang gadis yang baru melewatinya.

Gadis berusia 13 tahun itu terlihat kacau dan ekspresinya kusut.

"Mom!! Dad!!" Teriaknya dengan keras sambil berjalan menuju dapur.

"Janella? Apa yang terjadi? Ini masih jam 10 pagi. Kenapa kau pulang secepat ini dari sekolah?" Ucap ibu Janella dengan khawatir dan menghampiri putri semata wayangnya.

Janella terjatuh di lantai dan mulai memegangi kepalanya yang terasa mau pecah. Ibunya menghampiri dia dengan panik dan ketakutan.

"Janella apa yang terjadi padamu?" Ucapnya ibunya lalu membantu dia berdiri.

"Kepalaku....ak-aku....Mom....kau takut d..dan panik......kau mau menelpon ayah dan mengatakan bahwa kau merasa aku sedang demam atau pilek tapi kau mulai berpikir bahwa sakit kepala tidak disebabkan oleh dua penyakit itu. Sekarang kau terkejut dan mulai meraguhkan apa yang sudah kau dengar dan aku rasa aku sebaiknya diam karena kau ingin mengatakan sesuatu."

The Real 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang