Part 1. Ashiaaaap!

67 9 4
                                    

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧
*:・゚.✧:・゚.✧ *:・.
┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ❀
┊  ┊  ✧
┊  ❀

"Selamat pagi ya ahli kubur." Seperti biasa, Alex datang menyapa anak-anak di kelas. Kebiasaan, bel tinggal 5 menit lagi, Alex baru muncul.

"Eh, ada calon mayat." Arjuna —teman satu circle Alex menyauti.

"Ade lo mana?"

Alex dan Axel memang satu kelas.

"Gatau gue, mati kali ya?"

"Hus! Jahat banget lo sama ade sendiri."

Alex menaruh waistbagnya di atas meja, lantas duduk. Benar, tidak salah, Alex memang hanya membawa waistbag kecil ke sekolah. Isinya ponsel dan power bank. Buku pelajarannya? Ia tinggal sebagian di laci meja, meski kadang ilang-ilangan. Alat tulis? Apa gunanya teman? Pinjem, lah!

"Eh, nanti lu ikut kan, tanding futsal sama nax SMA sebelah?" tanya Arjuna.

Alex mengangguk, "Yoi. Optimis menang, bro! Ada taruhan ga nih, kalo menang dapet apa?"

"Dapet skor, bro..."

"Yee, bahlul! Bukan itu maksud gue. Dapet uang kek, cewek kek."

"Astagfirullahaladzim..."

Hening, Alex menatap Arjuna, "Jun?"

"Ha?"

"Lu ga ngerasa panas gitu?"

"Engga ah, silir ni dari tadi. Masih pagi juga, masih dingin cuy."

"Bukan itu, tapi barusan lu nyebut. Bukannya kalo setan denger begituan kebakaran?"

Arjuna melotot, "Yeu, bangsat!"

"Astagfirullah..."

"Bacot lo. Eh, nanti bawa Axel dong ya, biar gue semangat futsalnya hehe."

"Ngapain bawa-bawa Axel? Ga kuat gue gendongnya. Mau ditaroh mana?"

"Anying, Axel suruh nonton futsal lah Lex."

Alex berdecak, "Ck, mana mau dia suruh nonton olahraga kayak futsal. Ngga suka dia."

"Terus sukanya nonton olahraga apaan?"

"Gundu."

Untung Arjuna termasuk tipe penyabar, kalau tidak, mungkin mereka sudah baku hantam sejak dahulu kala.

"Anjir, serius Lex. Kalo lo bisa bujuk Axel, lo gue traktir deh abis futsal."

Langsung, mata Alex berbinar excited, "HA SERIUS?"

Arjuna mengangguk.

"Ashiaaappp. Gampang dah. Tapi beneran ye, traktir?"

Arjuna mengangguk lagi. Tak lama setelah itu, suara langkah orang lari terburu-buru terdengar, Axel muncul di balik pintu. Dengan rambut berantakan dan napas ngos-ngosan.

"Sialan punya Abang, gunanya apaan dah, suruh nganter gue sekola kaga mau. Malah ngejemput cewek yang tiap hari beda-beda."

Nama: Axel. Hobi: marah-marah.

"Kaga ada gunanya emang dia, Xel. Keberadaannya tuh cuman buat ada-ada doang. Ga ada juga ga kenapa-kenapa sih." salah satu anak kelas menyauti.

"Pedes amat mulut lo kaya bon cabe level 30." balas Alex.

Tak lama, guru datang, dan pelajaran berjalan seperti biasa~

:・゚✧ *:・゚✧ *:・゚✧
*:・゚.✧:・゚.✧ *:・.
┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ❀
┊  ┊  ✧
┊  ❀
✧ to be continued.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BADA$$ TWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang