1. First meet

448 158 581
                                    

"Pertemuan adalah awal dari sebuah kisah."

                     ___________

Seorang gadis cantik keluar dari mobil Nissan juke crossover putih miliknya, melangkah santai sambil menatap langit yang begitu cerah.

Penampilannya masih sama seperti kemarin, seragam putih yang setengah dikeluarkan, lengan baju yang sedikit dilipat. Dasi yang dilonggarkan dan mengenakan sepatu Vans merah seakan menantang para guru.

Ia menyampirkan tas sekolah miliknya, kemudian menarik jaket jeans kesayangannya. Ia berdiri di samping mobil, kemudian mengikat rambutnya. Ada beberapa orang yang berlalu lalang melewati, terkadang melirik dirinya dengan tatapan kagum, ia begitu cantik. Bahkan saat melakukan kegiatan sederhana seperti mengikat rambutnya.

Ia memang suka sekali mengikat rambut, menurutnya ini lebih bagus ketimbang harus menggerainya. Itu malah akan membuatnya gerah dan tidak nyaman.

Ia adalah salah satu siswi kelas XI IPA 2 yang banyak di incar oleh hampir semua murid laki-laki. Banyak senior wanita yang iri pada kencantikannya, dan tak banyak pula yang membencinya entah karena apa.

"Athaya!" Panggil seorang gadis berambut panjang menghampiri. Lantas, refleks Athaya pun menoleh.

Gadis berambut panjang itu merangkul Athaya dengan santai beriringan berjalan melewati kelas-kelas yang masih terlihat sepi.

Athaya tak heran dengan kelakuan sahabatnya satu ini yang suka merangkul dirinya di tempat umum. Sebetulnya ia tidak terlalu suka di rangkul oleh orang, tapi dengan sahabatnya ia terkesan begitu biasa saja.

"Lah? Adel mana?" Tanya Athaya masih berjalan santai.

"Gue gak tau. Dia ditungguin tadi lama banget jadi gue tinggal deh." Ucapnya tanpa rasa bersalah nyengir lebar.

Athaya berhenti, kemudian menjitak kepala Rahel dengan sedikit kencang.
"Pea banget lo." Ucapnya singkat lalu kembali berjalan.

"Sakit bego. Lagian tuh anak mandi lama banget, gue sampe mau telpon polisi takut dia kesedot lobang air." Ucap Rahel cemberut.

Athaya hanya menarik sudut bibirnya.

Athaya dan Rahel memasuki kelas dan duduk di tempatnya masing-masing. Kelas masih sepi kini hanya mereka berdua yang baru datang, padahal waktu sudah menunjukan pukul 6.35

Rahel memang tidak sebangku dengan Athaya, ia sebangku dengan Adel. Athaya dulu pernah bicara kalau dirinya tidak suka duduk sebangku berdua. Apalagi dengan laki-laki.

"Lo udah ngerjain PR belum Ya'?" Tanya Rahel yang kini sudah duduk di samping Athaya.

Ini yang paling membuatnya kesal, baru saja ia datang dan duduk di kursinya sudah di sugukan oleh pertanyaan seputar hal yang tidak ada faedahnya tersebut.

Ia menatap tajam Rahel."Diem lo jing." Ucapnya dingin.

"Eh iya deh. Kan gue nanya doang." Ucap Rahel lalu mengeluarkan novel dari tasnya.

Beberapa menit kemudian mulai banyak siswa-siswi yang datang. Kelas pun mulai sedikit ramai, Athaya masih menatap buku dengan pikiran entah kemana sedangkan Rahel masih asik membaca novel.

"RAHELIA RINJANI PUTRI." Teriak seorang perempuan dari ambang pintu. Melangkah kesal menghampiri Rahel.

"Mampus gue." Gumam nya.

Perempuan itu menjitak kepala Rahel dengan kesal.
"Lo kenapa ninggalin gue bego!" Ucapnya dengan kesal.

"Abis lo mandi kek tuan putri. Lama banget. Tapi bagus lah gue jadi bisa pdkt -an sama security lo yang ganteng itu. Gue aja dapet username ig nya." Ujarnya. Menaik turunkan alis sambil tersenyum sombong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang