024

3.4K 237 2
                                    

"Selamat Park Jimin-ssi. Istri anda sedang hamil 4 minggu." Ucap dokter tersebut.

Jimin terdiam. Namun tidak lama tersadar.

"Nde?"

♠♠♠

Jimin terkejut dengan apa yang dikatakan oleh dokter yang baru saja selesai memeriksa keadaan kekasih ani- lebih tepatnya istrinya yang nyatanya baru resmi beberapa jam yang lalu.

"Selamat Park Jimin-ssi. Istri anda sedang hamil 4 minggu."

Kalimat tersebut masih terngiang di pikiran Jimin, bahkan sampai sekarang saat keadaan Yoongi masih tertidur dengan damai di ranjang rumah sakit.

Klek.

Pintu kamar rumah sakit yang ditinggali Yoongi terasa terbuka, membuat perhatian Jimin teralihkan kearah pintu yang dibuka dari luar tersebut.

"Jimin-ah mian eomma baru bisa datang. Bagaimana keadaan Yoongi?" Ucap nyonya Park ketika baru sampai di dalam kamar inap Yoongi.

"Eomma, dengan siapa datang kemari? Appa neun?" Tanya Jimin bingung, ketika mendapati eomma nya datang sendiri.

"Appa mu sedang mengurusi acara yang seharusnya belum selesai hari ini." Jawab nyonya park.

"Eomma mian. Acara jadi berantakan seperti ini." Ucap Jimin sedikit bersalah.

"Tak apa. Sekarang yang terpenting keadaan Yoongi. Tapi bagaimana keadaan Yoongi? Tidak ada yang perlu dikhawatirkan bukan?"

"Hmm eomma, semuanya baik-baik saja." Jawab Jimin.

"Eomma?" Panggil Jimin.

"Wae Jim?"

"Yoongi sedang hamil. Itu yang dikatakan oleh dokter tadi padaku." Jelas Jimin dengan wajah yang tidak bisa di definisikan betapa bahagia ia saat ini.

"Hamil? Sudah berapa lama Jim? Kenapa kau baru memberitahuku?" Cerca nyonya Park kepada Jimin.

"Aku pun baru tau tadi eomma." Jawab jimin dengan malas. "Dan usianya sudah 4 minggu." Lanjut Jimin.

"Jinjja? Kalau begitu eomma akan pulang, ingin beritahu Appa dan Jihoon yang sedang ada di rumah saat ini. Mereka pasti sangat khawatir." Ucap nyonya park dan segera keluar ruang rawat inap Yoongi untuk pulang ke rumah memberitahi kabar bahagia bahwa Yoongi sedang mengandung cucu pertamanya.

♠♠♠

Empat bulan sudah usia kandungan Yoongi. Dan sudah selama kurang lebih tiga bulan ini, Jimin harus menuruti apa yang diinginkan Yoongi karena sedang dalam masa ngidam.

Semua permintaan Yoongi bisa dikatakan sedikit tidak masuk akal. Pernah Yoongi ingin es krim yang ada di Dotonburi, Jepang pada jam tiga pagi.

Hei, orang gila mana yang akan pergi ke Jepang jam 3 pagi demi sebuah es krim? Bahkan Jimin sebagai suaminya pun sempat mengerang frustasi tentang permintaan Yoongi yang sedikit menyusahkan.

"Jim?" Panggil Yoongi saat Jimin sedang mengeratkan pelukan dipinggang miliknya.

"Hm?" Sahut Jimin dengan malas.

"Jim aku ingin nasi goreng kimchi buatan Jin hyung." Ucap Yoongi dengan lirih tapi cukup untuk bisa di dengar Jimin.

"Tapi sekarang sudah malam, Jin hyung pasti sudah tidur. besok saja ne?" Bujuk Jimin.

"Tapi aku ingin sekarang Jim. Aku ingin memakannya malam ini." Rajuk Yoongi sambil mengerucutkan bibir kecilnya.

"Arraseo, aku akan ke rumah Namjoon hyung saat ini. Kau di rumah saja ne?" Pinta Jimin yang dibalas anggukan oleh Yoongi.

Jimin pun segera mengambil jaket yang ia gantung di dekat pintu tidak lupa membawa kunci mobil yang sebelumnya telah disiapkan oleh Yoongi.

Sepuluh menit cukup untuk Jimin sampai dirumah Kim Namjoon selaku suami dari Kim Seokjin sejak satu bulan yang lalu yang untungnya berada satu komplek dengan Jimin dan Yoongi. Dan pasangan ini selalu menjadi sasaran ngidam aneh seorang Park Yoongi.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar oleh Namjoon yang sedang menyelesaikan pekerjaannya di depan tv.

"Siapa yang bertamu selarut ini?" Gumam Namjoon ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Namun Namjoon tetap berjalan, membukakan pintu kepada tamu yang dianggapnya tidak tahu diri itu.

"Loh Jimin? Ada apa?" Tanya Namjoon ketika sudah bisa mengatasi keterkejutannya.

"Hyung aku ingin meminta bantuan kepada kalian tentang permintaan aneh Yoongi." Jelas Jimin ketika sudah berada di dalam rumah keluarga Kim tersebut.

"Selarut ini?" Tanya Namjoon tidak percaya.

"Ya selarut ini. Bahkan Yoongi pernah menyuruhku untuk pergi ke Jepang hanya untuk membeli es krim pada jam 3 pagi." Jelas Jimin yang membuat Namjoon bergidik ngeri dengan permintaan seorang ibu hamil.

"Benarkah? Wah aku tidak bisa mempercayai ini." Ringis Namjoon ketika membayangkan permintaan aneh-aneh yang mungkin saja ada saat Seokjin hamil nantinya.

"Bisakah kalian membantuku? Yoongi ingin sekali nasi goreng kimchi buatan jin hyung." Tanya jimin dengan hati-hati.

"Baiklah aku panggilkan Seokjin dulu. Mungkin saja dia belum tidur." Pamit Namjoon dan segera beranjak memanggil Seokjin yang sendirinya tidak yakin apakah istrinya tersebut sudah berada di alam mimpi atau belum.

"Yoongi mengidam lagi jim?" Tanya Seokjin ketika sudah berhasil bangun dari alam mimpinya.

"Hm mian hyung merepotkan seperti ini." Sesal Jimin

"Kali ini apa lagi yang diinginkan Yoongi?" Tanya Seokjin dengan sabarnya.

"Nasi goreng kimchi hyung. Mian merepotkanmu selarut ini." Sesal Jimin.

"Tak apa. Aku mengerti. Tunggu sebentar ne akan hyung buatkan."

"Terima kasih banyak hyung, maaf sekali merepotkan kalian."

♠♠♠

Tiga puluh menit kemudian, Jimin sampai dirumahnya dan segera menuju kamar dimana Yoongi berada.

"Sayangg, nasi goreng kimchinya sudah-" ucapan Jimin terpotong saat melihat Yoongi sedang meringkuk di sisi sebelah kiri ranjang mereka.

"Mungkin aku terlalu lama." Gumam Jimin.

" Baiklah istrihatlah saja. Sleep well sugar. Aku mencintaimu." Ucap Jimin lalu mencium dahi Yoongi dengan lembut.

Tanpa Jimin sadari, Yoongi tersenyum kecil saat mendengar ucapan Jimin yang terdengar begitu tulus.

"Hm aku juga mencintaimu." Jawab Yoongi dalam hati.











































Tbc.

[✓] I'm In Love With My Enemy [MinYoon] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang