Chapter 13 ( Bahasa )

2.4K 343 21
                                    

Datang ke gudang xxx di jalan xxx. Atau aku tak bertanggung jawab jika sesuatu terjadi kepada mereka.

Kongpop mendatangi gudang itu sendirian tanpa kenal takut,yang dipikirannya hanya menyelamatkan Arthit.

"AKU SUDAH DATANG, KELUARLAH !!!" Teriak Kongpop yang mendapati gudang tersebut kosong. Dari pojok kiri gudang, muncul Arthit, Mr. Rojnapat dan P'Yong yang sudah diikat dan dilakban mulutnya di kursi roda. Dibelakangnya ada beberapa orang yang Kongpop sudah kenal yaitu Pring, P'Som, Neem dan Ken. Dibelakang mereka ada pria muda yang Kongpop pernah lihat pada kasus lalu, John. Orang yang ia bebaskan berkat kesaksiannya.

"Selamat datang Kongpop....." kata John menyambut seraya bertepuk tangan. "Benar-benar orang yang hebat, kau berani datang sendiri kemari hanya untuk Arthit."

"KALIAN!!!! APA YANG KAU LAKUKAN TERHADAP P'ARTHIT ??" Kongpop mengepalkan tangannya menahan amarah.

"Arthit... Arthit... dan Arthit.... AKU MUAK MENDENGAR NAMANYA." John berjalan membuka lakban dimulut mereka satu persatu.

"P'Kong hikk.. hikk..... tolong Arthit hik..hik... Arthit takut...." kata Arthit menangis layaknya seorang bocah.

"Hentikan semua ini John." Kata Mr. Rojnapat sedih, tak percaya anaknya yang satu lagi melakukan hal ini.

"BAJINGAN KAU.... PEMBUNUH..!!!" Kali ini P'Yong yang mengeluarkan amarahnya.

"HAHAHAHA..... Lihat 3 sudah tertangkap. Tinggal kau sisanya Kongpop."

"Lepaskan Arthit, dia tak ada hubunganya dengan semua ini...."

"LEPASKAN.. MELEPASKANNYA HAHAHA.... TAK MUNGKIN. GARA-GARA DIA HIDUPKU MENDERITA. AYAH KANDUNGKU MEMBUANGKU DEMI DIA. " Teriak John bagaikan orang gila.

"Semua tak ada hubungannya dengan Arthit... hukum aku saja John. HUKUM." Mr. Rojnapat mulai putus asa. Karenanya Arthit menjadi seperti ini.

"MENGHUKUMMU ? TERLALU RINGAN. AKAN KUBUAT KAU MENDERITA ANAK KESAYANGANMU MATI!!!" John mengarahkan pistol ke kepala Arthit.

"P'Kong.... hik...hik...."

"TUNGGU!!" Kongpop memutar otak agar si psycho John tak melakukan niatnya. "Aku tak ingin mati sia-sia. Jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi ?" Pinta Kongpop. John yang merasa diatas angin menerima permintaan Kongpop dengan santainya. Toh dia yang berkuasa disini.

"Baiklah... sebelum kalian ke neraka, akan kupenuhi keinginanmu. Apa yang ingin kau tanyakan ?"

"Apa yang terjadi padamu ?"

"Aku... terjadi padaku... hal yang biasa saja. Seorang ayah yang harusnya melindungi malah mengabaikanku hanya demi anak dari kekasih gelapnya. Sebuah keluarga yang harusnya sebagai tempat berteduh malah membuangku hanya agar nama mereka tak tercemar."

"Apa hubungannya dengan P'Yong ?" Tanya Kongpop memperjelas semuanya.

"Aahhh P'Yong, kakaknya Cherry. Dia mengancamku tapi sayang dia tak tahu ada musuh dalam selimut. Para adik yang dicintainya, Pring dan Som."

"Kenapa kalian melakukan ini padaku ? Apa salahku ?" P'Yong langsung menyela cerita John.

"Kau membuangku hanya gara-gara wanita busuk itu. Kukira kau orang yang bertanggungjawab tapi kau sama busuknya dengan lelaki diluar sana. Kenapa kau melototiku ? Kau kira aku terima begitu saja saat kau bilang putus. Tidak semudah itu P'Yong." Kata Pring yang memandang rendah Yong.

"Lalu kau Som ?"

"Aahhh... aku ?? Memangnya kenapa kalau aku gay. Kau selalu berkata jijik padaku. Melindungiku dari para gay ?? Asal kau tahu P'Yong, aku yang mengoda mereka dan aku juga yang ingin tidur dengan mereka. Kau jijik hah ? Bukankah perbuatanmu mencabuli adik angkatmu sendiri lebih menjijikan." Som menbuang ludah di muka Yong.

"Lalu apa hubungannya dengan kalian mencelakakan Arthit ??" Tanya Kongpop.

"Ahhh... sebagai eksperimen. Aku mau tahu, apa si tua bangka itu akan membuangnya jika dia terkena kasus ? Dia membelanya. Hal itu yang membuatku semakin benci padanya."

"Apa kau tak punya sedikitpun perasaan pada Cherry ? Dia mencintaimu." Kata Yong menahan tangis.

"Hahaha... mencintaiku ? Mencintaiku apa mencintai uangku. Bukan hanya aku yang menidurinya. Banyak yang sudah pernah mencicipinya. Tapi dia mengaku hamil anakku. Hahaha... sandiwara apa yang dia mainkan. Tentu saja aku lebih pintar. Aku menjebakmu P'Yong khappp......"

"Lalu ?" Entah bagaimana Kongpop tetap tenang. Tak ada emosi yang nampak diwajahnya.

"Lalu kenapa kau harus membelanya ? Biarkan saja Arthit dipenjara. Menderita, hilang ingatan, panik dan tak mengenal kalian semua. Bukankah virus itu hebat."

"Aku mencintainya."

"WOW... BRAVOO....Kau mencintainya. Kenapa selalu dia , dia dan dia yang dicintai banyak orang. Bukankah lebih baik dia mati."

"ANGKAT TANGAN KALIAN SEMUA." Polisi datang mencoba menyelamatkan para korban. Baku tembakpun terjadi ditempat. Kongpop segera berlari melindungi Arthit dan terjadi....

DOR!!!!.....

Kongpop terkulai jatuh ke lantai.

"KONGPOPPPPP....." Teriak Arthit.

Zyzy:

Yeayyy, bagaimana dengan chapter ini? Apakah semua sudah jelas?

Bab berikutnya berakhir. Akhirnya, Zyzy bisa menutup satu utang ff. 😁😁.

5. The Victim (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang