4

25 13 2
                                    

Daniel berdiri di balkon kamarnya sambil meminum segelas cokelat panas, pandangannya kosong, pikirannya entah pergi kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel berdiri di balkon kamarnya sambil meminum segelas cokelat panas, pandangannya kosong, pikirannya entah pergi kemana. Kejadian dimana lelaki lain sedang menggandeng tangan Heejin, perempuan yang amat sangat ia cintai berputar di kepalanya.

Heejin adalah yang pertama baginya, perempuan yang pertama kali membuat Daniel menangis, perempuan yang pertama kali membuat Daniel merasakan sakit hati, dan perempuan yang pertama kali membuat Daniel merasakan rindu yang amat berat.

Hari mulai menjelang malam, tapi Daniel masih setia berdiam diri di balkon. Udara dingin menusuk kulit walaupun sudah dilapisi oleh berlapis-lapis pakaian dan jaket tebal, tapi Daniel tidak menghiraukannya. Yang ada dipikirannya sekarang adalah, siapa laki-laki yang bersama Heejin?.

Daniel tidak pernah sama sekali berpikiran untuk berpindah ke lain hati, karena hatinya akan selalu memilih Heejin.
Malam ini, Heejin akan datang ke rumahnya untuk mengerjakan tugas bersama. Daniel bingung harus bagaimana, ia belum siap untuk bertatap muka dengan Heejin. Baru kali ini Daniel enggan untuk bertemu Heejin.

Daniel baru merasakan dinginnya angin malam, akhirnya ia masuk ke dalam kamarnya dan duduk di sofa yang berada tidak jauh dengan balkon kamarnya. Ia menundukkan kepalanya sambil menautkan jemarinya.

 Ia menundukkan kepalanya sambil menautkan jemarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah aku akan menemuinya?

Aku belum siap dengan semua ini, kenyataan ini terlalu pahit bagiku. Batin Daniel.

Daniel masih setia dengan aktivitas melamunnya, sampai suara pesan masuk dari handphone-nya memecah lamunannya. Daniel segera membuka pesan yang masuk, dan ternyata dari Heejin.

Heejin :

Datanglah ke rumahku, aku akan membuatkanmu makan malam. Ibuku sedang pergi ke Busan menjenguk ayahku, aku sendiri di rumah. Temanilah aku makan, dan jangan lupa membawa tugasnya.

Daniel menghembuskan napasnya pelan, lalu menjawab pesan untuk Heejin.

Me : Aku datang...

Daniel segera mengambil mantel yang tersampir di bangku meja belajarnya dan mengambil tas sekolahnya karena tugas yang akan ia kerjakan ada di dalam tas tersebut, lalu segera beranjak pergi ke rumah Heejin.

Will You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang