6

25 7 13
                                    

Heejin menarik napasnya perlahan lalu membuangnya, berulang kali ia lakukan itu untuk mengurangi rasa gugup yang sedang melandanya saat ini. Saat ini Heejin masih dalam perjalan ke tempat pertandingannya berlangsung.

Untuk menghilangkan rasa gugupnya, akhirnya Heejin memutuskan untuk menghubungi Minhyun, kekasih sekaligus mentor Taekwondonya. Setelah menekan nama Minhyun, suara nada sambungan pun terdengar.

1 Menit.... Tidak ada jawaban.

2 Menit... Tidak ada jawaban.

3 Menit.... Tidak ada jawaban.

Sampai menit ke lima...

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, coba beberapa saat lagi.

Heejin menghembuskan napasnya kasar, bagaimana bisa Minhyun tidak mengangkat teleponnya. Selama ini Minhyun sama sekali tak pernah tidak mengangkat telepon darinya. Tapi Heejin ber-Positive Thinking. Bisa jadi Minhyun ada urusan yang penting sehingga tidak bisa mengangkat teleponnya.

Setelah hampir tiga puluh menit perjalanan, akhirnya Heejin sampai di Pyeong Chang Olympic Stadium. Sebenarnya, Heejin sudah beberapa kali menginjakkan kaki di stadium ini. Mungkin ini adalah kesekian kalinya ia berada di sini.

Heejin dan pelatihnya segera masuk ke dalam stadium tersebut untuk daftar ulang dan registrasi lainnya. Setelah registrasi dan lain-lain, Heejin segera bersiap-siap di ruang ganti khusus untuk para peserta.

Heejin segera memakai seragam Taekwondo-nya tersebut lalu mengikat rambut panjangnya dengan rapi. Sekitar lima menit lagi pertandingan akan dimulai, jadi Heejin dan pelatihnya sudah berada di arena pertandingan karena ada pembacaan peraturan-peraturan dan lain-lain.

Setelah pembacaan peraturan dan lain-lain, peserta di persilahkan untuk duduk karena sebentar lagi pertandingan akan dimulai. Pandangan Heejin menyusuri tribun penonton, mencari keberadaan Daniel.

"Cih, katanya mau datang," gerutu Heejin.

Untuk saat ini Heejin hanya bisa fokus pada pertandingan, ia memutuskan untuk tidak terlalu berharap Daniel datang.

Setelah acara pembukaan, sekarang adalah waktunya pertandingan dimulai. Peserta pertama yang bertanding adalah perwakilan dari Kota Busan melawan peserta perwakilan dari Taiwan.

Dan Heejin mendapatkan giliran kedua setelah ini melawan perwakilan dari Jepang.

Kau tidak akan mengingkari janjimu, Niel. Batin Heejin.

Setelah 15 menit, pertandingan pertama pun berakhir dan sekarang adalah giliran Heejin untuk bertanding. Heejin berjalan menuju arena pertandingan dengan perasaan cemas. Pandangannya menuju ke penjuru tribun penonton mencari keberadaan Daniel.

Namun hasilnya nihil, ia tidak mendapati sosok Daniel di tribun penonton. Heejin menghembuskan napasnya kasar lalu kembali berjalan dengan tenang.

======================================================

Daniel mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia terus merutuki dirinya sendiri karena menonton bola sampai larut malam, akibatnya ia terlambat datang ke pertandingan Heejin. Daniel mengacak rambutnya kasar, ia terus menambah kecepatan laju mobilnya.

Setelah tiga puluh menit perjalanan, akhinya Daniel sampai  di Pyeong Chang Stadium. Daniel bergegas turun dari mobilnya dan segera berlari menuju pintu masuk. Tapi sesuatu mengalihkan aktivitasnya, yaitu sebuah mobil ambulans dan banyak orang-orang yang mngerumuni mobil ambulans tersebut. Perasaan Daniel tidak enak, lalu ia segera berlari menuju mobil ambulans tersebut.

Will You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang