3 tahun yang lalu ...
Kim Yura bersama 2 orang temannya berjalan riang sambil tertawa bahagia. Mereka sangat senang karena hari itu pengumuman kelulusan mereka. Dan mereka masing-masing pun masuk ke Universitas pilihan mereka masing-masing.
"Yura kau yakin tidak ikut pergi?"
"Hmmmm.... Tidak. Aku akan pergi ke rumah nenekku dulu. Akan terlalu malam bila aku ke rumah nenekku setelah pergi dengan kalian."
"Baiklah... Hati-hati yaahh..." kedua temannya pun berbelok ke arah yang berlawanan dengan Yura.
Kim Yura berjalan sambil memainkan ponselnya. Memberi kabar kepada neneknya bahwa Ia akan berkunjung. Malam itu seperti biasa kota Seoul ramai dengan lalu-lalang orang-orang yang hendak pulang setelah bekerja.
Yura terdiam menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki menyala. Begitu pula orang-orang yang berada di seberangnya. Teng! Lampu itu kini berubah hijau tanda pejalan kaki boleh menyebrang dan baru saja Yura melangkah hendak menyebrang sebuah bus melaju kencang dan menghantam badannya.
Yura merasakan badannya melayang di udara, matanya hanya dapat memandang ke langit yang tiba-tiba saja seolah menangis. Hujan membasahi pipinya, matanya lambat laun merabun dan Ia mendengar suara seperti sebuah ledakan petasan tepat disaat kepalanya menghantam aspal jalanan dan membuat seketika dunia yang dilhatnya gelap gulita.
"Apa yang terjadi?"
"Astaga!!"
"Gadis yang malang.."
Suara-suara itu mendengung di telinga Yura. Tubuhnya terkapar kaku. Gelap. Matanya terpejam tapi Ia masih dalam keadaan setengah sadar, suara-suara panik orang-orang yang mengelilinginya membuatnya merasa semakin kalut. Lalu tiba-tiba Ia merasakan tanggannya di genggam oleh seseorang dan saat itu juga kesadarannya menghilang.
***
"Yura.... Bangun..." Park Hyemi mengguncang halus tubuh temannya itu. Yura mengulat sebentar lalu membuka matanya. Tidur singkatnya itu membawanya kembali kepada mimpi yang sama hampir 3 tahun ini. Sejak kejadian itu Yura lahir sebagai orang baru. Dalam benaknya tidak ada lagi ingatan apapun. Kosong. Bahkan keluarganya, Ia harus percaya ketika orang disekelilingnya mengaku bahwa mereka adalah keluarganya.
Mulai dari Ibu sampai pembantu di rumahnya. Ia hanya dapat mempercayainnya didukung dengan foto-foto yang terpajang di dinding rumahnya. Bahkan ketika ibunya menceritakan ayahnya yang telah meninggal Yura tidak menanggapi dan hanya terdiam. Seluruh wajah yang dilihatnya ketika Ia membuka mata setelah koma 5 bulan adalah wajah baru yang sama sekali tidak ia ingat.
"Yura kenapa kau hari ini terlihat sangat lesu?"
Yura terdiam. Ia melihat wajah temannya itu dan tersenyum. Park Hyemi teman pertama yang Yura dapat di dalam kehidupan barunya. Park Hyemi adalah anak dari perawat yang ada di rumah sakit tempat Yura dirawat. Karena ibu Yura sibuk menjalankan bisnis keluarga yang ditinggalkan ayah Yura, seorang perawat pun ditugaskan menjaga Yura, namun karena perawat itu merasa tidak bisa sepenuhnya menjaga Yura perawat itu akhirnya meminta tolong anaknya Park Hyemi untuk membantunya. Dan jadilah mereka berdua bersahabat sampai hari ini.
"Kamu tau kan aku sendirian di dunia ini... Aku tidak tau bagaimana jadinya bila aku tidak bertemu denganmu dan mengenalmu.."
"Aaauuhhhh lagi-lagi kau mengeluarkan kata-kata puitis membuat ku merinding.." Hyemi bergidik dan berjalan mendahului temannya itu.
***
Kim Yura menatap kampusnya yang padat. Dalam benaknya hidupnya baru dimulai 3 tahun lalu ketika dirinya sepenuhnya pulih dari tragedi yang menimpanya. Segalanya terasa asing dan baru bagi Yura. Pikirnya Ia akan mati pada waktu itu namun Yang Diatas berkehendak lain. Sejak saat itu Yura memantapkan hati bahwa Ia tidak akan menyiakan kesempatannya dapat hidup lagi meski tanpa ingatan masa lalu. Sejak kejadian itu pun Yura menjadi lebih peka dengan keadaan sekitarnya.
YOU ARE READING
The Secret Angel
Teen FictionMelindungimu adalah tugasku. Mencintaimu adalah kesalahanku. Ini rahasia. Antara hatiku dan kehendakku. Biarlah rahasia ini ku simpan dan ku nikmati sendiri. -Angel-