EPS 2

14 4 0
                                    

Alana termangu di bangku taman asramanya. Dia masih bingung siapa yang menyapanya waktu itu. Tiba tiba ada yang mengelus kakinya. Alana tersentak.

Kucing

Alana pun mengangkat kucing putih itu kepangkuannya. Lalu dia mulai mengajak bicara kucing tersebut.

"Cing, aku sedang bingung. Tadi ada orang yang menyapaku dan bilang kalau dia sudah lama tidak bertemu aku. Kira kira siapa ya?"

"Mungkin itu aku,"

Alana kaget. Kucing yang dia taruh di pangkuannya itu bisa bicara.

Kucing itu melompat dari pangkuannya. Seketika ia berubah menjadi orang yang menemui Alana waktu itu.

"Alana, apa kamu sudah melupakan aku?"

------
"Alanaaa.... kamu selalu saja bengong begitu," kata Meilin. Alana pun tersadar. Dia hanya berhalusinasi. "Ada apa, Alana?" tanya Meilin khawatir. Alana hanya menggeleng. "Sudah lah kamu mandi saja dulu. Aku rasa kamu memikirkan pelajaran," kata Meilin. Alana mengangguk dan bergegas mandi.

Setelah selesai mandi, Meilin bertanya kepadanya.

"Na, kamu ada tugas ga hari ini?"

"Ada," jawabnya pendek

"Kerjain bareng, yuk. Aku ada tugas fisika nih. Kamu kan jago fisikanya. Hehehehe," kata Meilin. Alana hanya mengangguk dan mengambil tugas sekolahnya.

Setelah selesai, Alana membaca bukunya. "Na, makan yuk. Udah jam segini nih," kata Meilin. Alana hanya menurut saja. Meilin sebenarnya sadar dengan perubahan sikap Alana, namun ia lebih memilih diam.

Sesampainya di ruang makan ....

"Alanaa...." sapa seseorang

Alana menoleh. Leo ternyata sedang berada di ruang makan juga. Alana membalasnya dengan senyuman kecil.

Setelah mengambil makanan, Alana dan Meilin duduk satu meja dengan Leo. Alana hanya mengambil beberapa makanan. Itupun tidak banyak. Sepertinya halusinasi nya menggangu pikirannya dan membuatnya tidak nafsu makan.

"Kok makannya cuma sedikit, Na?" tanya Leo. "Aku sedang tidak nafsu makan," jawabnya pendek. "Loh? Kenapa? Ada masalah?" tanya Leo berturut turut. "Aku tidak apa apa, Leo," jawabnya dengan nada datar.

"Uhuk uhuk,"

"Ada apa, Mei?" tanya Alana. "Kamu tidak apa apa kan?" tanyanya lagi. "Iya aku gapapa. Cuma keselek nyamuk aja," katanya. Alana pun tertawa kecil. "Kok bisa?" tanyanya lagi. "Soalnya ....." Meilin melirik Leo.

"Ada yang keanya lagi PDKT,"

Leo tersedak. Dia langsung meminum airnya. "Ehh... kalian kenapa sih? Kok pada kesedek semua," tanya Alana bingung. Meilin tertawa. Sementara itu, Leo menatap kesal ke arah Meilin.

"Kucrut bat nih anak," katanya dalam hati.

"Mei, balik yuk ke kamar. Aku ngantuk," kata Alana. Meilin mengangguk. "Aku juga kesel, Na. Cuma jadi nyamuk doang," kata Meilin nyengir ke Leo. Leo pun balas melirik Meilin dengan tajam.

🌃🌃🌃

Alana: Future in PresentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang