8: Teach Me Play Guitar!

3K 171 0
                                    

Aku bangun saat siang hari dan langsung mandi. Entahlah, aku merasa bodoh karena kejadian semalam, hari ini aku terlihat baik di depan Andre. Aku bahkan memakai parfum dan berdandan.

Aku mulai memasak makanan yang biasa mana ajarkan padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mulai memasak makanan yang biasa mana ajarkan padaku. Namun saat aku sedang memotong bawang, tak sengaja aku mengiris jariku dan membuatnya berdarah. "Aaaww!!"ucapku tak sadar membangunkan Andre.

Ia yang setengah sadar langsung keluar dari kamarnya dan menghampiriku. "Oh? Sorry gue ga maksud bangunin--"

Belum selesai aku berbicara, ia menghisap darah di jariku lalu meludahkannya di wastafel. Ia membersihkan lukaku di air mengalir. Ia mengeluarkan kotak p3k dan merawat jariku. "Umm thanks."ucapku.

"Udahlah, lo ga perlu masak, biar gue--"

"No!"bantahku. "Lo udah nyediain tempat tinggal buat gue, jadi gue bales dengan masakin lo."

Andre tersenyum dengan mata sayunya lalu mengusap rambutku. "Yaudah kita sarapan bareng ya."ucapnya lalu pergi.

"Umm, ini makan siang!"ucapku.

Aku bisa merasakan wajahku memanas dibuatnya. Aku mencoba menenangkan diri lalu kembali memasak.

"Voilã!"ucapku menyajikan steak di piringnya.

"Wow!"ucapnya kagum. Ia langsung memotong dagingnya lalu matanya terbelalak.

"Gimana? Enak?"tanyaku.

"Astaga! Lo boong, pasti ini beli di restoran kan?"

"Ish! Itu masakan gue sendiri tau! Nih liat tangan gue sampek kek gini."ucapku kesal.

"Hehehe, by the way, lo ga makan?"tanya Andre yang melihat piringku hanya berisi beberapa sosis, telur orak-arik dan brocolli.

"Gue ga boleh makan--"

Aku belum selesai berbicara dan ia sudah menyuapkan sepotong daging. "Gausah sok diet deh! Enak kan?"

Aku mengangguk dan Andre pun kembali menyuap daging itu padaku. Setelah makan siang bersama, aku masuk ke dalam kamar Andre dan aku melihat gitar.

"Lo bisa main gitar?!"ucapku senang.

"Gue bisa main beberapa lagu."ucapnya mengambil gitar.

Aku langsung duduk di atas tempat tidurnya dan bersiap mendengarkan. Ia duduk di depanku dan mulai menyetel gitarnya.

"Mainin apapun yang lo bisa deh."ucapku senang.

"Oke ini lagu lama sih judulnya Your Guardian Angel. Gue nyanyiin salah satu partnya aja ya."

Ia mulai memetik gitarnya dan bernyanyi.

I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven

'Cause you're my
You're mine
My true love
My whole heart
Please don't throw that away

Aku bertepuk tangan kencang, "Gila! Lo bisa jadi penyanyi tau ga?"ucapku senang.

Ia tertawa, "Kalo gue penyanyi, gue gabisa jagain lo."

"Hmm bener juga, ajarin gue lagu tadi dong!"ucapku.

Ia memberikan gitarnya padaku lalu duduk di sampingku. Ia mulai mengajariku dimana jariku harus berada di posisi mana.

Namun tiba-tiba karena aku tak bisa, ia berada di belakangku dan menuntun tanganku dengan tangannya. Bahkan ia menggenggam tanganku, jantungku berdegup tak karuan dan kuharap ia tak mendengarnya.

"Emang agak ribet sih buat yang gabisa main gitar, tapi ntar lama-lama lo pasti bisa."ucapnya melepasku.

Aku menatapnya lalu tertawa, "Siapa bilang gue gabisa main gitar?"tantangku.

Aku mengambil posisiku dan menghadap ke arahnya lalu berdeham. "Watch and learn."ucapku lalu memetik gitar.

This is not what I intended
I always swore to you I'd never fall apart
You always thought that I was stronger
I may have failed
But I have loved you from the start

Oh, but hold your breath

Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
I won't live to see another day
I swear it's true
Because a boy like you is impossible to find
It's impossible to find

So breathe in so deep
Breathe me in
I'm yours to keep

And hold onto your words
'Cause talk is cheap
And remember me tonight when you're asleep

Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
I won't live to see another day
I swear it's true
Because a boy like you is impossible to find
You're impossible to find...

Kini gilirannya untuk bertepuk tangan, membuatku tertawa kecil. "Tadi... lo bilang, ajarin?"tanya Andre bingung.

"Karena gue gabisa lagu itu. Bukan berarti gue gabisa lagu lain kan?"balasku.

"Seriusan deh, lo juga bisa jadi penyanyi tau."

"Well thank you!"ucapku.

Kami tertawa untuk waktu yang cukup lama sambil bertatapan satu sama lain.

Entah itu aku atau Andre yang memulai, setelah kami bermain gitar, muncul sebuah kecupan ringan di bibir kami.

My Lovely BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang