5: Open Up

3.2K 187 2
                                    

Author point of view

Andre yang melihat Valerie sempoyongan berlari ke arahnya. Tepat sebelum pingsan, Andre menangkap tubuh Valerie. "Valerie! Val!"panggil Andre. Valerie hanya mengerang kesakitan.

Andre langsung menggendong Valerie dan membawanya ke rumah sakit. Ia mengebut bagai setan melewati mobil satu ke mobil lainnya. Sesampai di rumah sakit, Andre kembali menggendong Valerie masuk. Valerie mencengkram jaket Andre dan membuatnya menoleh, "Sa....aahhh sakit... ndr....ndre..."ucapnya lalu melepas cengkramannya dan kehilangan kesadaran secara total.

"Tolooongggg!!!"teriak Andre memasuki UGD.

Seorang perawat membawa tempat tidur dan Andre meletakkan Valerie di atasnya. Dengan cepat Valerie di dorong masuk dan diperiksa dokter di UGD.

Setelah menunggu cukup lama, dokter dan seorang perawat mendatangi Andre. "Keluarga Valerie?"tanya dokter itu dan Andre mengangguk.

"Untung saja pasien dibawa tepat waktu ke sini. Pasien mengalami reaksi alergi pada vanilla harap makanannya lebih dijaga ya. Saya permisi dulu."ucap dokter itu pergi.

Andre pun berjalan masuk lalu berdiri tepat di samping Valerie. Ia mengusap kening Valerie lembut. Andre menatap seluruh wajah Valerie yang pucat dan dipenuhi rasa bersalah. Ia duduk di samping Valerie dan menelungkupkan kepalanya di tempat tidur Valerie.

Sudah dua jam semenjak Valerie ada di UGD, kini ia bangun karena mendengar nada dering hpnya. Secara refleks ia mengambil hpnya dan segera mengangkat telfonnya.

"Hai, mom."ucapnya mencoba senang. Andrepun ikut terbangun karena suara Valerie. Valerie langsung segera mengodenya untuk tidak berbicara.

"Val, gimana kuliah kamu? Mama denger padet ya?"

"Iya ma, gitu deh."

"Kamu baik-baik aja kan? Sehat kan?"

Valerie menarik nafas dalam, "Iyaa mah, Valerie baik-baik aja dan sehat."

Andre menatap perempuan yang berbohong di depannya dengan iba.

"Okay, mama mau istirahat dulu deh. Kamu jaga diri baik-baik ya sayang, love you."

"Love you, mom."ucap Valerie mematikan telfon.

"Lo udah enakan?"tanya Andre.

Valerie melihat sekitar dan menyadari ia di rumah sakit. Ia menoleh ke arah Andre lalu mengangguk. "Gue mau pulang, gue takut bokap gue khawatir."ucap Valerie melepas kasar infusnya dan hendak berdiri.

Namun sesaat ia hampir berdiri, ia kembali jatuh dan Andre menangkapnya. Wajah mereka berdekatan, bahkan kedua jantung mereka sama-sama berdegup kencang.

Valerie segera berdiri tegap dan merapikan dirinya. "Yuk."ucap Andre memeluk pundak Valerie dan menuntunnya berjalan bersama. Momen itu membuat jantung Valerie berdetak kencang.

Aroma mint di tubuh Andre membuatnya betah berlama-lama dengan Andre. Bagi Andre juga sama, ia ingin dekat dengan Valerie meski daritadi otaknya menyuruhnya menjauhi Valerie. Aroma bunga dan strawberry menghiasi tubuhnya membuat Andre bahkan tak ingin melepas Valerie.

Saat mereka dalam perjalanan, Andre pun memberanikan diri untuk terbuka pada Valerie.

"Lo bego atau gatau kalo lo alergi vanilla?"tanya Andre.

Valerie tertawa kecil, "Gue tau gue alergi."

"Oke lo bego berarti."balas Andre.

Valerie kembali tertawa, "Harusnya gue kasihin roti tadi pagi ke elo."ucapnya mendadak serius.

"Hah?"

"Gue gapernah nyobain vanilla seumur hidup gue jadi gue gatau. Gue makan aja tuh roti ehh yaudah reaksinya kek gini deh."

Ada orang yang sengaja ngeracunin Valerie? Ngeracunin cewek yang bahkan boong ke orang tuanya kalo dia baik-baik aja? Ada yang ga beres, batin Andre.

"Lo gabilang bokap gue kan?"tanya Valerie membuyarkan lamunan Andre.

"Ngga, bokap lo susah dihubungin."balas Andre.

"Mungkin sibuk... mulai sekarang gue dengerin omongan lo, Ndre."ucap Valerie sambil tersenyum menatap Andre. "Meskipun lo kasar sama gue, tapi gue tau lo pasti mau yang terbaik buat jaga gue. Maaf ya kalo gue keras kepala."

Andre sempat menoleh dan melihat senyuman pucat Valerie. Semenjak itu hatinya luluh. Ia kembali menatap jalan, "Gue bukan kasar karna benci sama lo. Gue cuman... trauma sama artis kek lo."ucap Andre.

"Artis kek gue? Gue bukan artis, Ndre. Gue cuma cewek yang ga sengaja lahir di rahim artis."jawab Valerie.

"Yaaa, gue trauma aja sama artis. Jadi gue kasarin lo biar lo ga deket sama gue."

Valerie tersenyum lemas, "Well, hai gue Valerie. Salam kenal ya."

Andre menatapnya bingung lalu tertawa, "Gue Andre."

Baru itu Valerie melihat tawa Andre dan Valerie menyukainya.

Sesampai di rumah, mereka berjalan bersama masuk ke dalam rumah. "Hai sayaaangg!!"ucap papa yang sedang mengobrol dengan manajernya, Remy di ruang tamu.

"Hey, paps."jawab Valerie.

Jamal melihat sesuatu yang aneh dan berjalan mendekati anaknya. "Kamu kenapa? Sakit?"tanya Jamal.

Valerie menggeleng, "Valerie cuma kecapekan nih, paaa mau istirahat aja."

"Yaudah kamu, mandi, trus istirahat ya."ucap Jamal mengusap kepala anaknya lalu kembali mengobrol dengan Remy.

"Night, Andre."ucap Valerie berjalan lemas naik ke kamarnya.

Andre menunggu Valerie hingga masuk ke dalam kamarnya lalu berjalan pergi.

"Aaaaaaaaarrrrrggggghhhhhhhhh!!!!"

My Lovely BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang