bag 5

3.8K 357 18
                                    

"salahkah aku jika aku ingin kembali padamu. Karena dihati ini masih terukir namamu dan takan pernah berubah"

"U.s"

****


Sasuke duduk dibalkon kamarnya sambil memandang langit, Ia menghela nafas lalu tersenyum miris.

"salahkah jika aku ingin memulai dari awal? Aku masih dan akan tetap mencintaimu. Hanya karena satu kesalahanan semua berubah" gumam Sasuke.

"Daddy" panggil Yuki dengan suara serak khas orang bangun tidur. Sasuke menoleh dan tersenyum pada putrinya.

"ada apa? Kenapa princess Daddy terbangun hn?" ujar Sasuke sambil memangku putrinya.

"Mommy kemana Dad?"

"Mommy sekarang tidur ditempat lain karena ia sedang sibuk" ujar Sasuke, Yuki mengerutkan dahinya menatap polos Sasuke.

"Daddy juga sibuk, tapi masih sempat belmain dan tidul belsama Yuki. Tapi kenapa Mommy tak bisa sepelti Daddy?" kata Yuki

"sekarang Mommy sedang marah pada Daddy, jadi Mommy tak mau tidur dengan Daddy" ujar Sasuke berbohong.

"Oh" Yuki ber'Oh ria

"sudah malam ayo kita tidur lagi biar Dad temani" ujar Sasuke sambil menggendong Yuki dan beranjak menuju kasur.

Setelah dikasur Sasuke ikut membaringkan tubuhnya sambil mengusap-usap kepala putrinya. Ia menghela nafas saat mengingat pertemuannya dengan Hinata tadi.

Flasback on

Hinata menatap tajam Sasuke, sedangkan Sasuke pura-pura tak peduli, sekarang mereka berdua sedang ada dikafe karena Yuki dijemput kakeknya pulang.

"maaf jika kata-kata saya tidak sopan, disini saya bukan sebagai mahasiswi bapak. Saya ingin tau apa maksud anda dengan menyimpan foto saya" ujar Hinata datar sambil menyerahkan foto yang iya bawa dari Yuki.

"kenapa jika aku menyimpan fotomu?" jawab Sasuke tenang

"kenapa? Kau bilang kenapa? Apa maksudmu bilang pada anakmu kalau aku adalah Ibunya. Kenapa?" ujar Hinata mencoba menahan Emosi.

"karena sejak dulu aku ingin kau yang menjadi ibu dari anakku bukan yang lain" jawab Sasuke tegas.

"keh, jangan bergurau denganku. Kau bilang mencintaiku takan bisa Hidup jika aku pergi. Kau bilang lebih baik mati daripada aku pergi, tapi kenapa saat ini kau masih Hidup? Keh semua omonganmu hanya bualan semata. Kau bilang takan menyakitiku, tapi mana buktinya? kau tetap menyakitiku. Dengar Uchiha-san yang terhormat, tolong Jangan ganggu kehidupanku yang damai tanpamu" ujar Hinata tersenyum miris.

Sasuke menatap Hinata sendu "kumohon Hinata, maafkan aku. Aku mencintaimu Hinata, hanya mencintaimu, beri aku kesempatan untuk bisa mendapatkan hatimu kembali"

Hinata menatap kedalam mata Sasuke, mencoba mencari kebohongan disana.

"Maafkan aku, beri akun kesempatan kedua Hinata" ujar Sasuke.

"aku sudah memaafkanmu Sasuke tapi jika kau ingin kesempatan kedua, maaf itu akan sulit kaudapatkan". Tegas Hinata

"kenapa hanya karena satu kesalahan membuatmu begitu sulit memaafkan ku" ujar Sasuke.

Hinata mendelik mendengar perkataan Sasuke.

"Hanya katamu? Satu Kesalahanmu itu membuat tali persaudaraanku hancur, sudahlah Sia-sia berbicara denganmu, dan tolong bilang pada anakmu jangan panggil aku Mommy karena aku bukan ibunya" ujar Hinata sambil beranjak pergi.

Sasuke terdiam melihat kepergiaan Hinata, ia menyesap kopi yang dipesannya tadi.

"Aku masih sangat mencintaimu Hinata meski kau berusaha menjauhiku aku akan tetap mengejarmu karena kau adalah pengisi Hatiku Dulu, sekarang dan nanti" ujar Sasuke.

Flasback off

          ****

Hinata terdiam menatap pintu besar kediaman Hyuuga, sudah 5 tahun ia pergi tanpa mengabari  keluarganya karena ia tak sanggup untuk melihat pernikahan sepupu dan mantan tunangannya.disaat ia kabur ada Toneri dan Menma yang membantu menyembunyikannya dari mata-mata yang disewa keluarganya.

Dan sekarang entah mengapa Hinata merindukan keluarganya, ia ingin bertemu dengan mereka.

Cleck

Hinata tersentak saat pintu dihadapannya terbuka, Disana Hinata melihat orang yang sangat ia rindukan Kakaknya Neji. sedangkan Neji tertegun saat melihat adiknya yang pergi setelah mendengar tunangannya berhianat.

"Ta--tadaima Kak" ujar Hinata sambil berusaha tersenyum.

Neji mengerjap lalu memeluk Hinata erat melepaskan kerinduannya.

"okaeri Hime, kemana saja kau hah? Tak tau kah kau kami disini menghawatirkan mu" ujar Neji

Hinata membalas pelukan kakaknya erat "maaf Kak, maafkan aku"

"sudah ayo kita masuk, papa, mama, dan Hanabi pasti senang kau kembali" ujar Neji lagi.

Neji melangkah terlebih dahulu diikuti Hinata dibelakangnya, mencoba bersembunyi dipunggung Neji. Mereka melangkah menuju dapur karena Hiasin, Hikari dan Hanabi sedang sarapan.

"Loh Neji kenapa kau belum berangkat kerja? Bukankah barusan kau ingin berangkat kerja dan siapa yang berada dibelakangmu" ujar Hikari bingung karena melihat Neji kembali lagi.

Neji tersenyum sedangkan Hinata menarik nafas dan menghembuskannya, lalu Hinata melangkah mensejajarkan tubuhnya dengan kakaknya.

Mata Hikari dan Hanabi berkaca-kaca setelah tau siapa yang bersama Neji, sedangkan Hiashin menatap putri sulungnya lembut. Hikari dan Hanabi melangkah tergesah-gesah menuju Hinata lalu memeluknya.

"Hinata anakku, akhirnya kau pulang mama sangat merindukanmu nak. Kemana saja kau sayang? Mama bahagia akhirnya kau pulang" ujar Hikari memeluk Hinata erat.

"kakak Hinata, kemana saja Hana kangen" rengek Hanabi

"maafkan aku Mama, aku-aku---hik-- merindukan kalian---hik--" Hinata menangis dipelukan Ibunya.

"su-sudah jangan menangis, kemari nak duduk dekat papa. Ayo kita makan kau kelihatan kurus" uja Hiashin yang terharu dengan kedatangan putri sulungnya itu.

Hikari melepaskan pelukannya lalu menangkup wajah putrinya "papa benar, kau terlihat kurus. Ayo kita makan bersama-sama"

Hinata berjalan menuju meja makan, ia memeluk ayahnya terlebih dahulu setelah itu iya duduk dibangku yang tersedia diruang makan diikuti yang lainnya.

"makan yang banyak ya sayang, atau mau mama suapi" ujar Hikari.

"tak perlu ma, aku bukan anak kecil lagi" rengek Hinata.

"isss tapikan----"

"pah, mah aku ingin cuti sekolah dulu ya? Aku ingin melepas rindu dengan kak Hinata ya? Ya? Ya?" ujar Hanabi memotong ucapan Ibunya.

"baiklah hanya sehari ya?" ujar Hiashin memaklumi permintaan putri bungsunya.

"aku akan cuti bekerja hari ini" ujar Neji.

"tapi--"

Ucapan Hiasin terpotong karena pelototan dari istrinya.

"sudahlah pa, cuma sehari saja. lagipula kan papa pemilik perusaannya jadi tak ada yang memecat Neji, papa juga cuti saja hari ini kita merayakan kepulangan Hinata" ujar Hikari, Hinata tersenyum haru matanya berkaca-kaca.

"hah baiklah" jawab Hiashin.

                TBC

Hai-hai aku datang, maaf kalo ceritanya rada gga nyambung ya, thank voment kalian, saya update curi2 waktu hehe

Sekali lagi thank ya see you again :-*

Salam manis selingkuhannya Obito :-*

Hot Daddy(slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang